Kabupaten Asmat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k tidak ada mensahe tv di asmat
Baris 114: Baris 114:


== Media ==
== Media ==
* Mensahe TV
* Swamenas FM
* Swamenas FM
* Radio HT


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 6 April 2017 10.03

Untuk artikel mengenai Asmat sebagai nama suku di Papua, lihat Suku Asmat
Kabupaten Asmat
Daerah tingkat II
Lambang Kabupaten Asmat
Motto: 
Asamanam Apcamar
Peta Kabupaten Asmat
Peta
Kabupaten Asmat di Maluku dan Papua
Kabupaten Asmat
Kabupaten Asmat
Peta
Kabupaten Asmat di Indonesia
Kabupaten Asmat
Kabupaten Asmat
Kabupaten Asmat (Indonesia)
Koordinat: 5°22′46″S 138°27′48″E / 5.3795°S 138.46344°E / -5.3795; 138.46344
Negara Indonesia
ProvinsiPapua
Tanggal berdiri-
Ibu kotaAgats
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 21
  • Kelurahan: 139
Pemerintahan
 • BupatiElisa Kambu, S.Sos
 • Wakil BupatiThomas Eppe Safanpo, ST
Luas
 • Total29.658 km2 (11,451 sq mi)
Populasi
 ((SP2010))
 • Total76.577
Demografi
Zona waktuUTC+09:00 (WIT)
Kode BPS
9415
Kode area telepon0902
Kode Kemendagri93.04
DAURp. 744.492.145.000.-
Situs webhttp://www.asmatkab.go.id/


Kabupaten Asmat adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Agats.

Batas Wilayah

Utara Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Yahukimo
Timur Laut Arafuru dan Kabupaten Mimika
Selatan Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Mappi
Barat Kabupaten Mimika

Distrik

Berkas:Street on wood, bridge to every house at Agats.jpg
Jalan kayu di Agats
Berkas:Kantor Bupati Asmat.JPG
Kantor Bupati Asmat.
Berkas:Indonesia - West Papua - Agats.jpg
Kampung di Agats
Berkas:Agats-lokasi.jpg
Peta Agats
Berkas:Peta Infrastruktur Kabupaten Asmat (2012).gif
  • Sawaerma adalah distrik terluas, yakni 6.974 km² (29,37%)
  • Atsy seluas 4.282 Km² (18,03%)
  • Fayit adalah distrik tersempit, yakni 968 km² (4,08%).

Kampung/desa per distrik

No. Distrik Desa/Kampung
1 Agats Asuwetsy, Bis Agats, Bisman, Enam, Peer, Smith
2 Atsy Amanamkai, Ambisu, Atambuts, Atsy, Awok, Bine, Bipim, Biwar Darat, Biwar Laut, Comoro, Damen, Fos, Kaimo, Omanesep, Sagare, Sogoni, Waganu, Warkai, Yaosakor, Yasiuw, Yefuwage, Youw
3 Jetsy Biriten, Yaun, Yufri
4 Kolf Braza Auban, Binamzain, Butukatnau, Mabul, Patippi, Pepera, Pirabanak, Sipanap, Waijens, Woutu Braza, Woutu Kolof
5 Pantai Kasuari Aero, Aikut, Amagais, Amaru, Amkai, Amkun, Aworket, Bawor, Bayun, Emene, Eero, Eseib, Hahare, Hainam, Kaipom, Kairin, Kamur, Kawem, Pirimapun, Saman, Sanapai, Sanem, Santambor, Semendoro, Seramit, Simsagar, Sinipit, Sohomane, Suagai, Taero, Yagamit,Yahoi, Yamkap, Yaptambor, Yerfun
6 Sawaerma Abamu, Agani, Amor, Aou, As, Atat, Ayir, Berip, Bu, Er, Erma, Eroko, Esmapan, Jifak, Jipawer, Kapi, Koba, Komor, Mumugu, Munu, Nakai, Par, Pupis, Sagapu, Sawa, See, Sona, Suru-suru, Tii, Tomor, Warer, Weo, Yakapis, Yeni, Yensuku
7 Suator Binam, Binamsai, Bubis, Burbis, Daikot, Dekamer, Jinak, Karbis, Pattipi, Pirabanak, Sipenap, Somnak, Vakam, Woutu Brasa, Woutu Kolof, Wowi
8 Akat Ayam, Beco, Buetkwar, Warse, Manepsimi, Pau, Amborep, Sesakam, Yuni
9 Fayit Bagair, Basim, Bawus, Biopis, Kagas, Nanai, Ocenep, Piramat, Pirien, Tauro, Waras, Wiyarw

Sejarah

Sejarah proses penemuan daerah Asmat

Nama Asmat sudah dikenal dunia sejak tahun 1904. Tercatat pada tahun 1770sebuah kapal yang dinahkodai James Cook mendarat di sebuh teluk di daerahAsmat. Tiba-tiba muncul puluhan perahu lesung panjang didayungi ratusan laki-laki berkulit gelap dengan wajah dan tubuh yang diolesi warna-warna merah,hitam, dan putih. Mereka ini menyerang dan berhasil melukai serta membunuh beberapa anak buah James Cook. Berabad-abad kemudian pada tepatnyatanggal 10 Oktober 1904, Kapal SS Flamingo mendarat di suatu teluk di pesisir barat daya Irian jaya. Terulang peristiwa yang dialami oleh James Cook dananak buahnya pada saat dahulu. Mereka didatangi oleh ratusan pendayung perahu lesung panjang berkulit gelap tersebut. Namun, kali ini tidak terjadikontak berdarah. Sebaliknya terjadi komunikasi yang menyenangkan di antarakedua pihak. Dengan menggunakan bahasa isyarat, mereka berhasil melakukan pertukaran barang.Kejadian ini yang membuka jalan adanya penyelidikan selanjutnya di daerahAsmat. Sejak itu, orang mulai berdatangan ke daerah yang kemudian dikenaldengan daerah Asmat itu. Ekspedisi-ekspedisi yang pernah dilakukan di daerahini antara lain ekspedisi yang dilakukan oleh seseorang berkebangsaan Belanda bernama Hendrik A. Lorentz pada tahun 1907 hingga 1909. Kemudianekspedisi Inggris dipimpin oleh A.F.R Wollaston pada tahun 1912 sampai 1913.Suku Asmat yang seminomad itu mengembara sampai jauh keluar daerahnyadan menimbulkan peperangan dengan penduduk daerah yang didatanginya.

Untuk mengatasi kekacauan yang sering terjadi tersebut, Pemerintah Belanda pada waktu itu, melancarkan usaha-usaha dalam rangka mengurangi peperangandan memulihkan ketertiban. Pada tahun 1938, didirikan suatu pos pemerintahanyang berlokasi di Agats. Namun terpaksa ditinggalkan ketika pecah perangdengan Jepang pada tahun 1942. Selama perang itu berlangsung, hubungandenga orang-orang Asmat tidak terjalin. Hubungan tetap dengan masyarakatAsmat terjalin kembali dengan didirikannya suatu pos polisi pada tahun 1953. Mei 1963, daerah Irian Jaya resmi masuk menjadi wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Sejak saat itu pula, Pemerintah Indonesia melaksanakan usaha-usaha pembangunan di Irian Jaya termasuk daerah Asmat. Suku Asmat yang tersebar di pedalaman hutan-hutan dikumpulkan dan ditempatkan di perkampungan- perkampungan yang mudah dijangkau. Biasanya kampung-kampung tersebutdidirikan di dekat pantai atau sepanjang tepi sungai. Dengan demikianhubungan langsung dengan Suku Asmat dapat berlangsung dengan baik.Dewasa ini, sekolah-sekolah, PUSKESMAS (Pusat Kesehatan Masyarakat) danrumah-rumah ibadah telah banyak juga didirikan peemrintah dalam rangka menunjang pembangunan daerah dan masayarakat Asmat.

Asal orang Asmat tercipta

Dari bahan-bahan yang dikumpulkan oleh Pastor Zegwaard, seorang misionarisKatolik berbangsa Belanda, orang-orang Asmat mempercayai bahwa mereka berasal dari Fumeripits (Sang Pencipta). Konon, Fumeripits terdampar di pantaidalam keadaan sekarat dan tidak sadarkan diri. Namun nyawanya diselamatkanoleh sekolompok burung sehingga ia kembali pulih. Kemudian ia hidupsendirian di sebeuah daerah yang baru. Karena kesepian, ia membangun sebuahrumah panjang yang diisi dengan patung-patung dari kayu hasil ukirannyasendiri. Namun ia masih merasa kesepian, kemudian ia membuat sebuah tifayang ditabuhnya setiap hari.

Tiba-tiba, bergeraklah patung-patung kayu yang sudah dibuatnya tersebut mengikuti irama tifa yang dimainkan. Sungguh ajaib, patung-patung itu pun kemudian berubah menjadi wujud manusia yang hidup. Mereka menari-nari mengikuti irama tabuhan tifa dengan kedua kaki agak terbuka dan kedua lutut bergerak-gerak ke kiri dan ke kanan.

Semenjak itu, Fumeripits terus mengembara dan di setiap daerah yang disinggahinya, ia membangun rumah panjang dan menciptakan manusia-manusia baru yang kemudian menjadi orang-orang Asmat seperti saat ini.

Bahasa

Bahasa-bahasa yang digunakan orang Asmat termasuk kelompok bahasa yang oleh para ahli linguistik disebut sebagai Language of the Southern Division, bahasa-bahasa bagian selatan Irian Jaya. Bahasa ini pernah dipelajari dandigolongkan oleh C.L Voorhoeve (1965) menjadi filum bahasa-bahasa Irian(Papua) Non-Melanesia

Demografi

Kabupaten Asmat adalah kabupaten yang pemusatan penduduknya berada di pesisir pantai atau di pinggir sungai.

Transportasi

Tidak terdapat akses darat yang menghubungkan satu distrik dengan distrik yang lain. Kendaraan yang umum dipakai oleh masyarakat adalah speedboat ataupun longboat dengan mesin motor. Masih ada masyarakat lokal yang mengendarai kole-kole (sampan kayu dengan dayung panjang) untuk dapat pergi dari satu kampung ke kampung lainnya atau menuju ke hutan untuk mencari sagu ataupun gaharu.

Media

  • Swamenas FM

Referensi