Roma 12: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Syam siar (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Syam siar) dan mengembalikan revisi 8171593 oleh JohnThorne: Perubahan tanpa rujukan (mohon ditambah referensi)
Baris 27: Baris 27:
==Ayat 3==
==Ayat 3==
:''Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.''<ref>{{Alkitab|Roma 12:3}}</ref>
:''Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.''<ref>{{Alkitab|Roma 12:3}}</ref>
Perintah ini mengepalai segala perintah yang bersifat spesifik dalam seluruh bagian ini. Jangan tinggi hati. Sesungguhnya perintah ini berakar dalam teologia yang diuraikan dalam [[Roma 1|Roma pasal 1]][[Roma 11|-11]]. Menurut [[Surat Roma]] kita tidak dapat membenarkan diri kita, tetapi kita mengalami kemurahan Tuhan Allah. Sikap tinggi hati bertentangan dengan pengertian ini mengenai diri kita. Sikap yang patut berkata, "Aku ini adalah orang yang diangkat oleh Allahku yang penuh kemurahan."<ref name="Hagelberg" />roma 12:11
Perintah ini mengepalai segala perintah yang bersifat spesifik dalam seluruh bagian ini. Jangan tinggi hati. Sesungguhnya perintah ini berakar dalam teologia yang diuraikan dalam [[Roma 1|Roma pasal 1]][[Roma 11|-11]]. Menurut [[Surat Roma]] kita tidak dapat membenarkan diri kita, tetapi kita mengalami kemurahan Tuhan Allah. Sikap tinggi hati bertentangan dengan pengertian ini mengenai diri kita. Sikap yang patut berkata, "Aku ini adalah orang yang diangkat oleh Allahku yang penuh kemurahan."<ref name="Hagelberg" />


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 10 Desember 2014 18.15

Roma 12
Surat Roma 1:1-7 yang tertulis pada naskah Papirus 10, yang dibuat sekitar tahun 316 M.
KitabSurat Roma
KategoriSurat-surat Paulus
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
6

Roma 12 (disingkat Rom 12) adalah bagian Surat Paulus kepada Jemaat di Roma dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Pengarangnya adalah Rasul Paulus, tapi dituliskan oleh Tertius, seorang Kristen yang saat itu mendampingi Paulus.[1][2]

Teks

Struktur

Pembagian isi pasal:

Ayat 1

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.[3]

Penyerahan, atau persembahan hidup kita bukan merupakan sesuatu yang hanya dilakukan sekali saja dalam proses pendewasaan Kristen. Yang dimaksudkan adalah hidup yang taat karena iman yang berkembang, sama seperti penyerahan yang diuraikan dalam pasal 6, di mana kita, anggota-anggota tubuh kita harus menjadi "alat-alat kebenaran", dan kita "hidup dalam pembaharuan hidup".[4]

Ayat 2

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.[5]

Tekanan dari dunia dan dari dalam diri kita sendiri untuk tetap menyatu dengan dunia tidak berkurang dalam pendewasaan Kristen. Tetapi sekarang ada harapan yang sejati bagi kita, sesuai dengan segala sesuatu yang diuraikan dalam pasal 8.[4]

Ayat 3

Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.[6]

Perintah ini mengepalai segala perintah yang bersifat spesifik dalam seluruh bagian ini. Jangan tinggi hati. Sesungguhnya perintah ini berakar dalam teologia yang diuraikan dalam Roma pasal 1-11. Menurut Surat Roma kita tidak dapat membenarkan diri kita, tetapi kita mengalami kemurahan Tuhan Allah. Sikap tinggi hati bertentangan dengan pengertian ini mengenai diri kita. Sikap yang patut berkata, "Aku ini adalah orang yang diangkat oleh Allahku yang penuh kemurahan."[4]

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ Roma 12:1
  4. ^ a b c Hagelberg, Dave. Tafsiran Roma: dari bahasa Yunani. Jakarta: Yayasan Kalam Hidup. 2004.
  5. ^ Roma 12:2
  6. ^ Roma 12:3

Lihat pula

Pranala luar