Rumpun bahasa Melayu-Polinesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Illchy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Dikembalikan ke revisi 24171562 oleh Humboldt (bicara) (A Járőröknek!)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Language family
{{Infobox Language family
|name=Malayo-Polinesia
|name=Melayu-Polinesia
|region=[[Asia Tenggara]] dan [[Pasifik]]
|region=[[Asia Tenggara]] dan [[Pasifik]]
|familycolor=Austronesia
|familycolor=Austronesia
Baris 7: Baris 7:
|iso5=poz
|iso5=poz
}}
}}
'''Rumpun bahasa Malayo-Polinesia''' adalah sebuah cabang utama dari [[rumpun bahasa Austronesia]] yang mencakup semua bahasa Austronesia yang dipertuturkan di luar [[Taiwan]] dan memiliki jumlah penutur sekitar 351 juta jiwa. Secara luas, bahasa-bahasa Malayo-Polinesia (MP) terbagi dalam 2 subkelompok utama, Malayo-Polinesia Barat dan Malayo-Polinesia Tengah-Timur.
'''Rumpun bahasa Melayu-Polinesia''' adalah sebuah cabang utama dari [[rumpun bahasa Austronesia]] yang mencakup semua bahasa Austronesia yang dipertuturkan di luar [[Taiwan]] dan memiliki jumlah penutur sekitar 351 juta jiwa. Secara luas, bahasa-bahasa Melayu-Polinesia (MP) terbagi dalam 2 subkelompok utama, Melayu-Polinesia Barat dan Melayu-Polinesia Tengah-Timur.


Dua ciri khas morfologi bahasa Malayo-Polinesia adalah sistem afiksasi (awalan, akhiran, sisipan, dan kombinasinya) dan reduplikasi (pengulangan semua atau sebagian kata, seperti ''wiki-wiki'') untuk membentuk kata-kata baru yang mengekspresikan berbagai makna. Seperti bahasa Austronesia lainnya, bahasa-bahasa tersebut memiliki sedikit fonem, memungkinkan sebuah teks untuk memiliki sedikit suara yang sering digunakan. Mayoritas bahasa Malayo-Polinesia tidak memiliki gugus konsonan. Sebagian besar juga hanya memiliki sejumlah kecil vokal (lima huruf hidup seperti a, i, u, e, dan o adalah suatu hal yang umum).<ref>{{Cite web|title=Austronesian languages - Phonetics and phonology|url=https://www.britannica.com/topic/Austronesian-languages|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2020-08-16}}</ref>
Dua ciri khas morfologi bahasa Melayu-Polinesia adalah sistem afiksasi (awalan, akhiran, sisipan, dan kombinasinya) dan reduplikasi (pengulangan semua atau sebagian kata, seperti ''wiki-wiki'') untuk membentuk kata-kata baru yang mengekspresikan berbagai makna. Seperti bahasa Austronesia lainnya, bahasa-bahasa tersebut memiliki sedikit fonem, memungkinkan sebuah teks untuk memiliki sedikit suara yang sering digunakan. Mayoritas bahasa Melayu-Polinesia tidak memiliki gugus konsonan. Sebagian besar juga hanya memiliki sejumlah kecil vokal (lima huruf hidup seperti a, i, u, e, dan o adalah suatu hal yang umum).<ref>{{Cite web|title=Austronesian languages - Phonetics and phonology|url=https://www.britannica.com/topic/Austronesian-languages|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2020-08-16}}</ref>


== Terminologi ==
== Terminologi ==
Pada tahun, 1834 sejarawan dan ahli bahasa Inggris [[William Marsden]] menemukan bahasa-bahasa seperti Malagasi dan bahasa Melayu sebagai Polinesia Dalam (''Hither Polynesian)'' dan bahasa-bahasa di Pasifik tengah dan timur sebagai bahasa Polinesia Lanjut (''Further Polynesian''), tetapi tidak menyebut suatu istilah untuk mengacu pada keseluruhan.
Pada tahun, 1834 sejarawan dan ahli bahasa Inggris [[William Marsden]] menemukan bahasa-bahasa seperti Malagasi dan bahasa Melayu sebagai Polinesia Dalam (''Hither Polynesian)'' dan bahasa-bahasa di Pasifik tengah dan timur sebagai bahasa Polinesia Lanjut (''Further Polynesian''), tetapi tidak menyebut suatu istilah untuk mengacu pada keseluruhan.


Seringkali, istilah "Malayo-Polinesia" dianggap dicetuskan oleh filsuf dan linguis Jerman, Wilhelm van Humboldt. Namun pada awalnya, istilah tersebut diciptakan pada tahun 1841 oleh Franz Bopp sebagai sebutan untuk rumpun bahasa Austronesia secara keseluruhan.<ref>{{Cite web|title=Austronesian languages - Lower-level subgroups|url=https://www.britannica.com/topic/Austronesian-languages|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2020-08-16}}</ref> Sampai pertengahan abad ke-20 (setelah diperkenalkannya istilah "Austronesia" oleh Wilhelm Schmidt pada tahun 1906), "Malayo-Polinesia" dan "Austronesia" digunakan sebagai sinonim, sebelum bahasa [[Penduduk asli Taiwan|penduduk non-Tionghoa Han di Taiwan]] dipelajari secara baik. Penggunaan istilah "bahasa Malayo-Polinesia" saat ini yang menunjukkan subkelompok yang terdiri dari semua bahasa Austronesia di luar Taiwan diperkenalkan pada tahun 1970-an.<ref>{{Cite book|last=Blust|first=Robert|date=2013|url=https://openresearch-repository.anu.edu.au/handle/1885/10191|title=The Austronesian languages|publisher=Asia-Pacific Linguistics, School of Culture, History and Language, College of Asia and the Pacific, The Australian National University|isbn=978-1-922185-07-5|language=en-AU}}</ref>
Seringkali, istilah "Melayu-Polinesia" dianggap dicetuskan oleh filsuf dan linguis Jerman, Wilhelm van Humboldt. Namun pada awalnya, istilah tersebut diciptakan pada tahun 1841 oleh Franz Bopp sebagai sebutan untuk rumpun bahasa Austronesia secara keseluruhan.<ref>{{Cite web|title=Austronesian languages - Lower-level subgroups|url=https://www.britannica.com/topic/Austronesian-languages|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2020-08-16}}</ref> Sampai pertengahan abad ke-20 (setelah diperkenalkannya istilah "Austronesia" oleh Wilhelm Schmidt pada tahun 1906), "Melayu-Polinesia" dan "Austronesia" digunakan sebagai sinonim, sebelum bahasa [[Penduduk Pribumi Taiwan|penduduk non-Han Tionghoa Taiwan]] dipelajari secara baik. Penggunaan istilah "Bahasa Melayu-Polinesia" saat ini yang menunjukkan subkelompok yang terdiri dari semua bahasa Austronesia di luar Taiwan diperkenalkan pada tahun 1970-an.<ref>{{Cite book|last=Blust|first=Robert|date=2013|url=https://openresearch-repository.anu.edu.au/handle/1885/10191|title=The Austronesian languages|publisher=Asia-Pacific Linguistics, School of Culture, History and Language, College of Asia and the Pacific, The Australian National University|isbn=978-1-922185-07-5|language=en-AU}}</ref>


== Bahasa-bahasa utama ==
== Bahasa-Bahasa Utama ==
Semua bahasa Austronesia utama dan resmi termasuk dalam subkelompok Malayo-Polinesia,<ref>{{Cite web|title=Austronesian languages - Classification and prehistory|url=https://www.britannica.com/topic/Austronesian-languages|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2020-08-16}}</ref> seperti bahasa [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Sunda|Sunda]],[[Bahasa Bugis|Bugis]], [[Bahasa Tagalog|Tagalog]], [[Bahasa Malagasi|Malagasi]], [[Bahasa Cebu|Cebu]], [[Bahasa Madura|Madura]], [[Bahasa Iloko|Iloko]], [[Bahasa Hiligaynon|Hiligaynon]], dan [[Bahasa Minangkabau|Minangkabau]]. Di antara lebih dari 1.000 bahasa yang tersisa, beberapa di antaranya memiliki status bahasa nasional/resmi, misalnya [[Bahasa Tonga|Tonga]], [[Bahasa Samoa|Samoa]], [[Bahasa Māori|Māori]], [[Bahasa Kiribati|Kiribati]], [[Bahasa Fiji|Fiji]], [[Bahasa Hawaii|Hawaii]], [[Bahasa Palau|Palau]], dan [[Bahasa Chamorro|Chamorro]].
Semua bahasa Austronesia utama dan resmi termasuk dalam subkelompok Melayu-Polinesia,<ref>{{Cite web|title=Austronesian languages - Classification and prehistory|url=https://www.britannica.com/topic/Austronesian-languages|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2020-08-16}}</ref> seperti bahasa [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Sunda|Sunda]],[[Bahasa Bugis|Bugis]], [[Bahasa Tagalog|Tagalog]], [[Bahasa Malagasi|Malagasi]], [[Bahasa Cebú|Cebuano]], [[Bahasa Madura|Madura]], [[Bahasa Iloko|Ilokano]], [[Bahasa Hiligaynon|Hiligaynon]], dan [[Bahasa Minangkabau|Minangkabau]]. Di antara lebih dari 1.000 bahasa yang tersisa, beberapa di antaranya memiliki status bahasa nasional/resmi, misalnya [[Bahasa Tonga|Tonga]], [[Bahasa Samoa|Samoa]], [[Bahasa Māori|Māori]], [[Bahasa Kiribati|Gilbertese]], [[Bahasa Fiji|Fiji]], [[Bahasa Hawaii|Hawaii]], [[Bahasa Palau|Palau]], dan [[Bahasa Chamorro|Chamorro]].

== Klasifikasi ==
{{sect-stub}}
=== Sejarah awal ===
{{sect-stub}}
<!--Pembagian dua cabang ala Blust pra-2000 menjadi WMP dan CEMP-->
=== Adelaar (2005) ===
{{sect-stub}}
<!-- sekitar 20 subkelompok level rendah yang keabsahannya diakui, hipotesis Melayu-Sumbawa -->
=== Smith (2017) ===
{{sect-stub}}
<!-- setidaknya 9 cabang utama per Smith 2017; hipotesis Borneo Utara Raya dan Indonesia Barat (pengembangan dari Blust (2010)) -->
=== Klasifikasi lain ===
{{sect-stub}}
<!-- MP Inti (Zobel 2002), etc -->


== Kelompok Barat ==
== Kelompok Barat ==
[[Rumpun bahasa Malayo-Polinesia Barat]] memiliki 300 juta penutur dan termasuk [[bahasa Melayu|Melayu]], [[bahasa Sunda|Sunda]], [[bahasa Jawa|Jawa]], [[bahasa Tagalog|Tagalog]], [[Bahasa Cebu|Cebu]], Iloko, Hiligaynon, [[Rumpun bahasa Bikol|Bikol]], [[Bahasa Kapampangan|Kapampangan]], dan [[Bahasa Waray|Waray]], [[bahasa Bugis|Bugis]], [[bahasa Malagasi|Malagasi]], dan sebagainya.
[[Bahasa Melayu-Polinesia Barat]] memiliki 300 juta penutur dan termasuk [[bahasa Melayu|Melayu]], [[bahasa Sunda|Sunda]], [[bahasa Jawa|Jawa]], [[bahasa Tagalog|Tagalog]], [[Bahasa Cebú|Cebuano]], Ilokano, Hiligaynon, [[Rumpun bahasa Bikol|Bikol]], [[Bahasa Kapampangan|Kapampangan]], dan [[Bahasa Waray-waray|Waray-Waray]], [[bahasa Bugis|Bugis]], [[bahasa Malagasi|Malagasi]], dan sebagainya.


== Kelompok Tengah-Timur ==
== Kelompok Tengah-Timur ==
[[Rumpun bahasa Malayo-Polinesia Tengah–Timur]] memiliki 2 subkelompok: bahasa-bahasa Polinesia dan bahasa-bahasa Mikronesia. Bahasa-bahasa Mikronesia mencakup bahasa-bahasa yang dituturkan penduduk asli [[Mikronesia]] seperti [[Bahasa Nauru|Nauru]], [[Bahasa Sama|Sama]] dan [[Bahasa Chamorro|Chamorro]]. Bahasa-bahasa Polinesia termasuk bahasa [[Bahasa Hawaii|Hawaii]], [[Bahasa Māori|Māori]], [[Bahasa Samoa|Samoa]], [[Bahasa Tahiti|Tahiti]], [[Bahasa Tonga|Tonga]] dan [[Bahasa Tuvalu|Tuvalu]]. Semua bahasa yang disebutkan memiliki status resmi di berbagai negara dan teritorial di [[Samudra Pasifik]], dan secara keseluruhan, bahasa-bahasa tersebut dituturkan hampir oleh 1 juta orang.
[[Bahasa Melayu-Polinesia Tengah–Timur]] memiliki 2 subkelompok: bahasa-bahasa Polinesia dan bahasa-bahasa Mikronesia. Bahasa-bahasa Mikronesia mencakup bahasa-bahasa yang diucapkan penduduk asli [[Mikronesia]] seperti [[Bahasa Nauru|Nauru]], [[Bahasa Sama|Sama]] dan [[Bahasa Chamorro|Chamorro]]. Bahasa-bahasa Polinesia termasuk bahasa [[Bahasa Hawaii|Hawai'i]], [[Bahasa Māori|Maori]], [[Bahasa Samoa|Samoa]], [[Bahasa Tahiti|Tahiti]], [[Bahasa Tonga|Tonga]] dan [[Bahasa Tuvalu|Tuvalu]]. Semua bahasa yang disebutkan memiliki status resmi di berbagai negara dan teritorial [[Samudra Pasifik]], dan secara keseluruhan, bahasa-bahasa tersebut dituturkan hampir oleh 1 juta orang.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://languages.psy.auckland.ac.nz/austronesian/languages.php?id=269 Bahasa: Proto Malayo-Polinesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130426145530/http://languages.psy.auckland.ac.nz/austronesian/languages.php?id=269 |date=2013-04-26 }}
* {{en}} [http://languages.psy.auckland.ac.nz/austronesian/languages.php?id=269 Languages: Proto Malayo-Polynesian] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130426145530/http://languages.psy.auckland.ac.nz/austronesian/languages.php?id=269 |date=2013-04-26 }}
* {{en}} [http://alibataatpandesal.com/masaka.html Bilangan dalam bahasa Austronesia]
* {{en}} [http://alibataatpandesal.com/masaka.html Bilangan dalam bahasa Autronesia]


{{DEFAULTSORT:Malayo-Polinesia, Rumpun Bahasa}}
{{DEFAULTSORT:Melayu-Polinesia, Bahasa}}
[[Kategori:Rumpun bahasa Malayo-Polinesia| ]]
[[Kategori:Rumpun bahasa Melayu-Polinesia| ]]
[[Kategori:Rumpun bahasa Austronesia|Malayo-Polinesia]]
[[Kategori:Rumpun bahasa Austronesia|Melayu-Polinesia]]
[[Kategori:Bahasa di Kalimantan]]
[[Kategori:Bahasa di Kalimantan]]
[[Kategori:Rumpun bahasa]]
[[Kategori:Rumpun bahasa]]

Revisi per 2 Oktober 2023 01.20

Rumpun bahasa
Melayu-Polinesia
PersebaranAsia Tenggara dan Pasifik
Penggolongan bahasa
  • Austronesia
    • Melayu-Polinesia
      • setidaknya ada 20 subkelompok tingkat rendah yang diakui keabsahannya; hubungan antar kelompok ini masih diperselisihkan
ISO 639-5poz
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Rumpun bahasa Melayu-Polinesia adalah sebuah cabang utama dari rumpun bahasa Austronesia yang mencakup semua bahasa Austronesia yang dipertuturkan di luar Taiwan dan memiliki jumlah penutur sekitar 351 juta jiwa. Secara luas, bahasa-bahasa Melayu-Polinesia (MP) terbagi dalam 2 subkelompok utama, Melayu-Polinesia Barat dan Melayu-Polinesia Tengah-Timur.

Dua ciri khas morfologi bahasa Melayu-Polinesia adalah sistem afiksasi (awalan, akhiran, sisipan, dan kombinasinya) dan reduplikasi (pengulangan semua atau sebagian kata, seperti wiki-wiki) untuk membentuk kata-kata baru yang mengekspresikan berbagai makna. Seperti bahasa Austronesia lainnya, bahasa-bahasa tersebut memiliki sedikit fonem, memungkinkan sebuah teks untuk memiliki sedikit suara yang sering digunakan. Mayoritas bahasa Melayu-Polinesia tidak memiliki gugus konsonan. Sebagian besar juga hanya memiliki sejumlah kecil vokal (lima huruf hidup seperti a, i, u, e, dan o adalah suatu hal yang umum).[1]

Terminologi

Pada tahun, 1834 sejarawan dan ahli bahasa Inggris William Marsden menemukan bahasa-bahasa seperti Malagasi dan bahasa Melayu sebagai Polinesia Dalam (Hither Polynesian) dan bahasa-bahasa di Pasifik tengah dan timur sebagai bahasa Polinesia Lanjut (Further Polynesian), tetapi tidak menyebut suatu istilah untuk mengacu pada keseluruhan.

Seringkali, istilah "Melayu-Polinesia" dianggap dicetuskan oleh filsuf dan linguis Jerman, Wilhelm van Humboldt. Namun pada awalnya, istilah tersebut diciptakan pada tahun 1841 oleh Franz Bopp sebagai sebutan untuk rumpun bahasa Austronesia secara keseluruhan.[2] Sampai pertengahan abad ke-20 (setelah diperkenalkannya istilah "Austronesia" oleh Wilhelm Schmidt pada tahun 1906), "Melayu-Polinesia" dan "Austronesia" digunakan sebagai sinonim, sebelum bahasa penduduk non-Han Tionghoa Taiwan dipelajari secara baik. Penggunaan istilah "Bahasa Melayu-Polinesia" saat ini yang menunjukkan subkelompok yang terdiri dari semua bahasa Austronesia di luar Taiwan diperkenalkan pada tahun 1970-an.[3]

Bahasa-Bahasa Utama

Semua bahasa Austronesia utama dan resmi termasuk dalam subkelompok Melayu-Polinesia,[4] seperti bahasa Melayu, Jawa, Sunda,Bugis, Tagalog, Malagasi, Cebuano, Madura, Ilokano, Hiligaynon, dan Minangkabau. Di antara lebih dari 1.000 bahasa yang tersisa, beberapa di antaranya memiliki status bahasa nasional/resmi, misalnya Tonga, Samoa, Māori, Gilbertese, Fiji, Hawaii, Palau, dan Chamorro.

Klasifikasi

Sejarah awal

Adelaar (2005)

Smith (2017)

Klasifikasi lain


Kelompok Barat

Bahasa Melayu-Polinesia Barat memiliki 300 juta penutur dan termasuk Melayu, Sunda, Jawa, Tagalog, Cebuano, Ilokano, Hiligaynon, Bikol, Kapampangan, dan Waray-Waray, Bugis, Malagasi, dan sebagainya.

Kelompok Tengah-Timur

Bahasa Melayu-Polinesia Tengah–Timur memiliki 2 subkelompok: bahasa-bahasa Polinesia dan bahasa-bahasa Mikronesia. Bahasa-bahasa Mikronesia mencakup bahasa-bahasa yang diucapkan penduduk asli Mikronesia seperti Nauru, Sama dan Chamorro. Bahasa-bahasa Polinesia termasuk bahasa Hawai'i, Maori, Samoa, Tahiti, Tonga dan Tuvalu. Semua bahasa yang disebutkan memiliki status resmi di berbagai negara dan teritorial Samudra Pasifik, dan secara keseluruhan, bahasa-bahasa tersebut dituturkan hampir oleh 1 juta orang.

Pranala luar


  1. ^ "Austronesian languages - Phonetics and phonology". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-16. 
  2. ^ "Austronesian languages - Lower-level subgroups". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-16. 
  3. ^ Blust, Robert (2013). The Austronesian languages (dalam bahasa Inggris). Asia-Pacific Linguistics, School of Culture, History and Language, College of Asia and the Pacific, The Australian National University. ISBN 978-1-922185-07-5. 
  4. ^ "Austronesian languages - Classification and prehistory". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-16.