Serangan panik
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
| Serangan panik | |
|---|---|
![]() | |
| Seseorang yang mengalami serangan panik, ditenangkan oleh orang lain. | |
| Informasi umum | |
| Spesialisasi | Psikiatri |
| Penyebab | gangguan panik, gangguan kecemasan sosial, gangguan stres pascatrauma, penggunaan narkoba, depresi, masalah medis[1][2] |
| Faktor risiko | Merokok, stres psikologis[1] |
| Aspek klinis | |
| Gejala dan tanda | Ketakutan, palpitasi, berkeringat, gemetar, dispnea, dan mati rasa yang intens.[3][1] |
| Komplikasi | Bunuh diri[1] |
| Awal muncul | Lebih dari beberapa detik[1] |
| Durasi | Beberapa detik hingga beberapa jam[4] |
| Diagnosis | Setelah kemungkinan penyebab lain dikesampingkan[1] |
| Kondisi serupa | Hipertiroidisme, hiperparatiroidisme, penyakit kardiovaskular, penyakit pernapasan, penggunaan narkoba[1] |
| Perawatan | Konseling, pemberian obat[5] |
| Prognosis | Biasanya membaik[6] |
| Prevalensi | 3% (Eropa), 11% (Amerika Serikat)[1] |
Serangan panik adalah ketakutan yang tiba-tiba terjadi yang mungkin meliputi palpitasi, berkeringat, gemetar, dispnea, mati rasa, atau perasaan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.[3][1] Tingkat gejala maksimal terjadi dalam hitungan menit.[1] Biasanya gejala ini bertahan sekitar 30 menit, tetapi durasinya bisa bervariasi dari detik ke jam.[4] Mungkin ada rasa takut untuk kehilangan kontrol atau nyeri dada.[1] Serangan panik sendiri tidak berbahaya.[6]
Serangan panik dapat terjadi karena beberapa kelainan, seperti: gangguan panik, gangguan kecemasan sosial, gangguan stres pascatrauma, penggunaan narkoba, depresi, dan masalah medis.[1][2] Serangan panik dapat dipicu atau terjadi secara tidak terduga. Faktor risiko meliputi merokok dan stres psikologis. Diagnosis harus mengesampingkan kondisi lain yang dapat menghasilkan gejala serupa, seperti: hipertiroidisme, hiperparatiroidisme, penyakit jantung, penyakit paru-paru, dan penggunaan narkoba.[1]
Pengobatan serangan panik harus diarahkan pada penyebab yang mendasarinya.[6] Pada penderita yang sering mengalami serangan, konseling atau pengobatan dapat digunakan.[5] Latihan pernapasan dan teknik relaksasi otot juga bisa membantu.[7] Penderita yang terkena dampak berisiko tinggi untuk melakukan bunuh diri.[1]
Di Eropa sekitar 3% populasi memiliki serangan panik pada tahun tertentu. Sementara itu, di Amerika Serikat serangan panik memengaruhi sekitar 11% populasi. Serangan panik lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan denganpria. Serangan panik sering dimulai saat pubertas atau awal masa dewasa. Anak-anak dan lansia kurang terpengaruh.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 American Psychiatric Association (2013), Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (5th ed.), Arlington: American Psychiatric Publishing, hlm. 214–217, ISBN 978-0-89042-555-8
- 1 2 Craske, MG; Stein, MB (24 Juni 2016). "Anxiety". Lancet (London, England). doi:10.1016/S0140-6736(16)30381-6. PMID 27349358.
- 1 2 "Anxiety Disorders". NIMH. Maret 2016. Diakses tanggal 1 Oktober 2016.
- 1 2 Bandelow, Borwin; Domschke, Katharina; Baldwin, David (2013). Panic Disorder and Agoraphobia (dalam bahasa Inggris). OUP Oxford. hlm. Chapter 1. ISBN 9780191004261.
- 1 2 "Panic Disorder: When Fear Overwhelms". NIMH. 2013. Diakses tanggal 1 Oktober 2016.
- 1 2 3 Geddes, John; Price, Jonathan; McKnight, Rebecca (2012). Psychiatry (dalam bahasa Inggris). OUP Oxford. hlm. 298. ISBN 9780199233960.
- ↑ Roth, WT (2010). "Diversity of effective treatments of panic attacks: what do they have in common?". Depression and anxiety. 27 (1): 5–11. doi:10.1002/da.20601. PMID 20049938.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]| Klasifikasi |
|---|
- Serangan panik di Curlie (dari DMOZ)
