Lompat ke isi

Gandusari, Kuwarasan, Kebumen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gandusari
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenKebumen
KecamatanKuwarasan
Kode pos
54366
Kode Kemendagri33.05.16.2012 Edit nilai pada Wikidata
Luas113 ha[1]
Jumlah penduduk2019 jiwa (Juli 2022)[1]
Situs webgandusari.kec-kuwarasan.kebumenkab.go.id
Peta
PetaKoordinat: 7°39′48″S 109°31′0″E / 7.66333°S 109.51667°E / -7.66333; 109.51667

Gandusari adalah desa di kecamatan Kuwarasan, Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Gandusari terletak bersebelahan dengan Desa Kuwarasan yang juga merupakan letak pusat pemerintahan Kecamatan Kuwarasan. Jarak Desa Gandusari ke pusat Kota Gombong adalah sekitar 7 km. Desa ini memiliki luas 113 ha yang terdiri dari 56 ha area pemukiman penduduk dan sisanya 57 ha adalah lahan persawahan.[1]

Desa Gandusari dilintasi dua sungai yaitu Sungai Gombong dan Sungai Purwo yang membentang dari utara hingga selatan. Setiap sungai terdapat bendungan air yang digunakan untuk mengairi sawah yang disalurkan melalui saluran-saluran irigasi.[1]

SD Negeri Gandusari adalah satu-satunya sekolah dasar negeri di Desa Gandusari. Selain itu terdapat sekolah swasta lainnya yaitu RA, MI Fathul Ulum Gandusari, SMP Ma'arif 4 Kuwarasan (Gandusari) dan MA Ma'arif 2 Kuwarasan (Gandusari).

Legenda[2]

Pada zaman dahulu, wilayah yang kini dikenal sebagai Desa Gandusari masih berupa hutan lebat. Suatu hari, datang dua tokoh sakti dan bijaksana bernama Mbah Singa Wedana dan Mbah Dipawedana. Keduanya merupakan keturunan bangsawan dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, tepatnya dari garis keturunan Sri Sultan Hamengkubuwono I.

Kedatangan mereka bertujuan untuk mengikuti sayembara yang menetapkan bahwa siapa pun yang mampu mengalahkan Warak, semacam makhluk siluman yang menguasai wilayah tersebut, akan berhak atas daerah tersebut. Berkat kesaktian yang dimiliki, Mbah Singa Wedana dan Mbah Dipawedana berhasil menaklukkan Warak. Setelah itu, mereka melakukan "babat alas," yaitu membuka hutan untuk dijadikan permukiman. Salah satu wilayah yang mereka buka kemudian diberi nama Gandusari.

Setelah wafat, kedua tokoh ini dimakamkan di wilayah yang juga merupakan hasil babat alas mereka, yang saat ini dikenal sebagai Desa Bendungan.

Batas-batas Wilayah[3]

Utara Desa Banjareja
Timur Desa Ori dan Desa Pondokgebangsari
Selatan Desa Purwadadi
Barat Desa Mangli dan Desa Kuwarasan

Pembagian Wilayah

  1. Dukuh Gandusari
  2. Dukuh Menjangan

Demografi

Penduduk

Mayoritas penduduk di Desa Gandusari berprofesi sebagai Petani, Buruh Tani[3], dan Ibu Rumah Tangga.

Bahasa

Masyarakat Desa Gandusari umumnya menuturkan Bahasa Jawa berdialek Banyumasan atau lebih populer dengan istilah Ngapak.

Tradisi

Tradisi masyarakat desa Gandusari yang masih dilakukan hingga sekarang adalah Sabanan, Suranan, dan Resik (Bersih Makam).[3]

Referensi

  1. ^ a b c d "Panen Padi Desa Gandusari". Website Resmi Desa Gandusari Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Diakses tanggal 23 Maret 2025. 
  2. ^ "Legenda dan Sejarah Desa Gandusari". Website Resmi Desa Gandusari Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen. 2023-03-01. Diakses tanggal 23 Maret 2025. 
  3. ^ a b c "Profil Adat istiadat Desa Gandusari". Website Resmi Desa Gandusari Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen. 2023-03-09. Diakses tanggal 2025-03-23. 

Pranala luar