Cikembar, Sukabumi
Cikembar | |
---|---|
Negara | ![]() |
Provinsi | Jawa Barat |
Kabupaten | Sukabumi |
Pemerintahan | |
• Camat | DODY RUKMAN MEIDIANTO, S.IP |
Populasi | |
• Total | 81,710 jiwa |
Kode Kemendagri | 32.02.10 ![]() |
Luas | 8.651,83 ha |
Desa/kelurahan | 10 desa |
Cikembar adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Terletak di koordinat 6°57'43"S dan 106°47'43"E.
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Menurut narasumber, dari aspek pemerintahan, Kecamatan Cikembar sampai dengan Palabuhanratu masuk ke dalam Wilayah Kabupaten Cianjur ( ± tahun 1800an ), dibawah Bupati Asra Manggala I.
Cikembar pada masa itu dipimpin oleh seorang “CUTAK” (Wedana) yang bernama Raden Orsom. Dibawah kepemimpinan Raden Orsom, pernah menjabat tiga orang Camat, yaitu Puspanata, Kusumadinata dan Yudangkara.
Pembangunan sarana-sarana pemerintahan pada masa itu dilakukan oleh Raden Bagan yang merupakan adik dari Raden Orsom.
Batas wilayah Cikembar pada awalnya adalah :
- Sebelah Barat : Sungai Cicatih
- Sebelah Selatan : Sungai Cimandiri dan Gunung Bengbreng
- Sebelah Timur : Sungai Cipeundeuy
- Sebelah Utara : Gunung Parigi (saat ini masuk Kecamatan Cicantayan)
Menurut cerita para sesepuh, orang Cikembar merupakan keturunan dari Ponggawa Kerajaan Pajajaran (Prabu Siliwangi), yang melarikan diri karena diperangi oleh Kian Santang. Saat itu banyak Poggawa Pajajaran yang melarikan diri ke Cikembar. Salah satu bukti, pernah ditemukan Bokor Emas di Kampung Dano oleh petani pisang, yang berisi baju kerajaan, antara lain : mahkota, gelang bahu, gelang kaki, gelang tangan dan lain-lain. Hasil penemuan itu sebagian diserahkan ke Museum.
Arti Nama Cikembar[sunting | sunting sumber]
Menurut para sesepuh, nama tersebut berasal dari adanya putri kembar yang sangat cantik yang merupakan putri dari salah seorang Ponggawa Pajajaran.
Mendengar kecantikan putri kembar tersebut, Bupati Asra Manggala I berminat untuk menjadikannya seorang selir dari salah satu putri kembar tersebut yang bernama Apun Genclang alias Gencay alias Genyas.
Setelah Bupati Asra Manggala I wafat, Apun Genclang kemudian kembali lagi ke Cikembar dan melakukan muja semadi/bertapa di Gunung Geulis sampai “ngahiang” (menghilang). Tempat tersebut sampai saat ini masih ada dan menjadi legenda masyarakat. Banyak cerita rakyat yang pernah bertemu dengan putri cantik tersebut.[1]
Bahasa Daerah[sunting | sunting sumber]
Bahasa daerah yang umum digunakan adalah bahasa Sunda.
Peninggalan sejarah[sunting | sunting sumber]
Peninggalan sejarah yang sekarang dapat dilihat adalah makam Raden Orsom, Puspanata, Kusumadinata dan Yudangkara yang berlokasi di Kampung Caringin, Desa Cikembar.
Gambaran Umum[sunting | sunting sumber]
Kecamatan Cikembar adalah salah satu Kecamatan dari 47 (empat puluh tujuh) Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi merupakan daerah kawasan industri dan pertanian, dengan membawahi 10(sepuluh) desa yang meliputi 44 Dusun 103 RW dan 438 RT.
Luas wilayah Kecamatan Cikembar adalah 8.651,83 Ha yang terdiri dari Tanah Sawah seluas 1.385,38 Ha dan Tanah Kering seluas 5.148,09 Ha.
Iklim di Kecamatan Cikembar termasuk beriklim sedang dengan temperatur suhu rata-rata 18-32 °C dengan curah hujan berkisar 1.200 s/d 2.200 mm/tahun . Adapun batas-batas Kecamatan Cikembar adalah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Kecamatan Cibadak
- Sebelah Selatan : Kecamatan Jampang Tengah
- Sebelah Barat : Kecamatan Warungkiara
- Sebelah Timur : Kecamatan Gunung Guruh
Desa[sunting | sunting sumber]
Kecamatan Cikembar membawahi 10 desa, terdiri dari :
Nama Desa | Luas Wilayah |
---|---|
Cikembar | 795,24 Ha |
Cimanggu | 798,75 Ha |
Kertaraharja | 512,08 Ha |
Sukamulya | 1.656,98 Ha |
Bojongkembar | 1.712,54 Ha |
Bojong | 1.058,82 Ha |
Parakanlima | 775,79 Ha |
Sukamaju | 1.031,35 Ha |
Cibatu | 523,26 Ha |
Bojongraharja |
Camat Cikembar Sepanjang Masa[sunting | sunting sumber]
No | Nama Camat | Tahun menjabat |
---|---|---|
1 | Djadja | 1924-1933 |
2 | Apit | 1933-1935 |
3 | Bungsu | 1935-1940 |
4 | Hardiningrat | 1940-1942 |
5 | Harmaen | 1942-1944 |
6 | Sumintapura | 1944-1945 |
7 | R. Kudi Surandiharja | 1945-1946 |
8 | Sukro Kartadipura | 1946-1947 |
9 | Totong Muchtar | 1947-1951 |
10 | Turki Sutadi Medja | 1951-1954 |
11 | A.Kartam Harja | 1954-1956 |
12 | Najamudin | 1956-1959 |
13 | Moch. Tohha | 1959-1963 |
14 | RA. Sadikin | 1963-1965 |
15 | R. Gaos | 1965-1966 |
16 | R. Tatang Suwenda | 1966-1967 |
17 | R. Lukman Sastra Di Redja | 1967-1968 |
18 | R. Mustihaz Braza Diredja, BA | 1968-1971 |
19 | Rahmat Sujana, BA | 1971-1975 |
20 | O. Abdurachman | 1975-1978 |
21 | R.S.Natadiskusuma | 1978-1983 |
22 | Eman Sulaeman | 1983-1988 |
23 | Z.A. Kusumawidjaja, BA | 1988-1989 |
24 | Surachman, BA | 1989-1990 |
25 | Drs. Z.A. Kusumawidjaja, BA | 1990-1994 |
26 | Drs. Sriharyanto | 1994-1998 |
27 | Drs. Iwan Ridwan | 1998-2001 |
28 | Drs. Usup Tauziri | 2001-2003 |
29 | Maman Suparman, BA | 2003-2004 |
30 | Eddy Kurniadi, S.IP | 2004-2008 |
31 | H. Jhabar Winara | 2008-2010 |
32 | Erry Erstanto.Y, S.IP | 2010-2012 |
33 | Dody Rukman Meidianto, S.IP | 2012-sekarang |
Sumber[sunting | sunting sumber]
- Narasumber:
- Nama : Bp. H. Ocih Sopandiwijaya bin Atmawijaya
- Umur : ± 88 tahun
- Alamat : Desa Cikembar Kecamatan Cikembar
- Dia memiliki hubungan darah dengan Raden Orsom, mantan Wedana Cikembar.
- Editor : Harris Pribadi, karyawan kantor Kecamatan Cikembar
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ Catatan : Narasumber sudah lupa nama putri kembaran Apun Genclang/Gencay/Genyas.