Bentrokan Rempang 2023

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pada tanggal 7 September 2023, terjadi bentrokan antara aparat TNI/Polri dengan masyarakat asli Pulau Rempang. Bentrokan dipicu oleh rencana penggusuran yang akan dilakukan terhadap masyarakat asli untuk dibangun proyek Rempang Eco City.

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Pulau Rempang dengan luas kurang-lebih 16.583 (sumber: berita solo raya) km² adalah pulau di wilayah pemerintahan kota Batam, provinsi Kepulauan Riau yang merupakan rangkaian pulau besar kedua yang dihubungkan oleh enam buah jembatan Barelang. Pulau ini berada kira-kira 3 km di sebelah tenggara pulau Batam dan terhubung oleh jembatan Barelang ke-5 dengan pulau Galang di bagian selatan. Pada saat ini pulau Rempang banyak dikembangkan untuk wilayah pertanian dan perikanan Sembulang, selain juga mempunyai beberapa buah pantai yang bagus.

Tanggapan[sunting | sunting sumber]

Pemerintah[sunting | sunting sumber]

Pemerintah mendorong agar proyek pengembangan Pulau Rempang yang diinvestasikan oleh produsen kaca dan panel surya asal Tiongkok, Xinyi Glass, tetap dapat direalisasikan meskipun menimbulkan polemik. Menurut Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, Indonesia sedang berkompetisi dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya untuk menarik investor asing sehingga Indonesia akan dirugikan apabila Xinyi Glass batal berinvestasi di Pulau Rempang.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Meilanova, Denis Riantiza (20 September 2023). "Bahlil Sebut Xinyi Produsen Kaca Terbesar di Dunia, Ini Faktanya". Bisnis.com. Diakses tanggal 20 September 2023.