Barli Sasmitawinata
Barli Sasmitawinata | |
---|---|
Lahir | Barli Sasmitawinata 18 Maret 1921 Bandung, Hindia Belanda |
Meninggal | 8 Februari 2007 Bandung, Jawa Barat, Indonesia | (umur 85)
Pendidikan |
|
Pekerjaan |
|
Organisasi |
|
Dikenal atas | Pelukis |
Suami/istri | Atikah Basari
(m. 1946; meninggal 1991)Nakisbandiyah (m. 1992) |
Anak | 2 |
Penghargaan |
|
Barli Sasmitawinata (18 Maret 1921 – 8 Februari 2007) adalah seorang pelukis realis asal Indonesia.
Perjalanan
[sunting | sunting sumber]Ia mulai menekuni dunia seni lukis sekitar tahun 1930-an dan merupakan bagian dari "Kelompok Lima" yang juga beranggotakan Affandi, Hendra Gunawan, Sudarso, dan Wahdi Sumanta .[1] Awalnya ia menjadi pelukis atas permintaan kakak iparnya pada tahun 1935 agar ia memulai belajar melukis di studio milik Jos Pluimentz, pelukis asal Belgia yang tinggal di Bandung.[2] Di sana ia banyak belajar melukis alam benda. Setelah berguru pada pelukis Italia Luigi Nobili (juga di Bandung), pada tahun 1950-an ia lalu melanjutkan pendidikan seni rupa di Eropa. Latar belakang pendidikan tingginya di Belanda dan Prancis (Académie de la Grande Chaumière, Paris, 1950 dan Rijksakademie van beeldende kunsten, Amsterdam, 1956) terwakili dalam karya-karyanya yang menunjukkan penguasaan teknik menggambar anatomi tubuh secara rinci.
Sasmitawinata dikenal sebagai orang menekankan pentingnya pendidikan seni rupa. Tahun 1948 ia mendirikan studio Jiwa Mukti bersama Karnedi dan Sartono. Setelah menyelesaikan pendidikan di luar negeri, ia mendirikan Sanggar Rangga Gempol di kawasan Dago, Bandung pada tahun 1958. Ia pernah mengajar seni lukis di Institut Teknologi Bandung (ITB)[3] dan adalah salah seorang perintis jurusan seni rupa di Institut Kejuruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung (kini bernama Universitas Pendidikan Indonesia) pada tahun 1961. Barli lalu kemudian lebih banyak mengajar murid secara informal di sanggar. Tahun 1992 ia mendirikan Museum Barli Bandung.[4]
Antara murid-murid yang pernah dididiknya adalah Popo Iskandar, Srihadi Soedarsono, Yusuf Affendi, A.D. Pirous, Anton Huang, R Rudiyat Martadiraja, Chusin Setiadikara, Sam Bimbo, Rudi Pranajaya.
Karya-karyanya pernah dipamerkan baik di dalam maupun luar negeri. Koleksinya juga dipamerkan di Museum Barli Bandung.[5] Pada tahun 2000, ia menerima penghargaan Satyalancana Kebudayaan dari presiden.
Ia meninggalkan 2 anak kandung, 3 anak tiri, 15 cucu, dan 9 buyut. Setelah istri pertamanya, Atikah Basari (menikah 1946) meninggal tahun 1991, ia menikah lagi dengan Nakisbandiyah tahun 1992.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ CEI, Hanny Muchtar Darta (2013-06-28). PELESIR - SERI TEMPAT BERSEJARAH. Elex Media Komputindo. hlm. 36. ISBN 978-602-04-3208-3. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ Rosidi, Ajip (2003-12-01). Apa Siapa Orang Sunda. Dunia Pustaka Jaya. ISBN 978-979-419-980-0.
- ^ Dahlan, Muhidin M. (2012). Almanak seni rupa Indonesia: secara istimewa Yogyakarta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia. hlm. 38. ISBN 978-979-1436-29-8. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ Amor, Febriana,Teguh (2014-02-17). Telusur Bandung. Elex Media Komputindo. hlm. 112. ISBN 978-602-02-3198-3. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ Suherman, Sherly A. (2009-01-01). Made in Bandung: Kreatif, Inovatif dan Imajinatif! (dalam bahasa Inggris). DAR! Mizan. ISBN 978-979-752-872-0.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Profil di situs web Tokoh Indonesia Diarsipkan 2007-03-29 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Profil di situs web Bentara Budaya Diarsipkan 2007-10-09 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Lebih Jauh Dengan: Barli Sasmitawinata, KOMPAS, 28 Maret 2004
- (Indonesia) Profil di situs web Bienalle Jakarta[pranala nonaktif permanen]
- (Indonesia) "Barli, Pelukis Guru Itu Telah Pergi" Diarsipkan 2007-09-29 di Wayback Machine., KOMPAS, 9 Februari 2007
- Kelahiran 1921
- Kematian 2007
- Meninggal usia 85
- Artikel dengan pranala luar nonaktif from Februari 2021
- Artikel dengan paramater tanggal tidak valid pada templat
- Meninggal usia 86
- Pelukis Indonesia
- Pelukis Sunda
- Seniman Sunda
- Dosen Indonesia
- Dosen Institut Teknologi Bandung
- Tokoh Sunda
- Tokoh dari Bandung
- Penerima Satyalancana Kebudayaan