Amsal 16

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Amsal 16
Kitab Amsal lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008.
KitabKitab Amsal
KategoriKetuvim
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
20

Amsal 16 (disingkat Ams 16) adalah bagian dari Kitab Amsal dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1][2]

Teks[sunting | sunting sumber]

Struktur[sunting | sunting sumber]

Ayat 2[sunting | sunting sumber]

Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri,
tetapi Tuhanlah yang menguji hati.[4]

Orang sering kali tak dapat melihat kesalahan dan kemiskinan rohani mereka sendiri. Jikalau kita jujur ketika datang kepada Allah di dalam doa, Ia akan menyatakan keadaan hati kita yang sesungguhnya supaya kita bisa benar-benar bersih dan mengikuti pimpinan Roh Kudus dengan lebih baik (Lukas 16:15; 1 Korintus 4:4–5; Ibrani 4:12).[5]

Ayat 3[sunting | sunting sumber]

Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN,
maka terlaksanalah segala rencanamu.[6]

Orang percaya seharusnya tidak melakukan sesuatu dengan sombong, tetapi harus mencari kehendak Tuhan dalam segala hal (Yakobus 4:14-16). Apabila motivasi dan perbuatan kita itu benar, maka kita dapat menyerahkannya kepada Tuhan dan yakin bahwa Ia akan menegakkannya serta memberkati kita (lihat Amsal 3:6; Mazmur 37:5; 90:16–17; 1 Petrus 5:7).[5]

Ayat 7[sunting | sunting sumber]

Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang,
maka musuh orang itupun didamaikan-Nya dengan dia.[7]

Ayat ini diterapkan pada janji Allah kepada Israel bahwa negeri mereka akan dilindungi dari serangan musuh jikalau mereka melaksanakan kehendak-Nya (Keluaran 34:24; 2 Tawarikh 17:10). Akan tetapi, orang percaya dalam masa Perjanjian Baru akan mengalami perseteruan dari musuh-musuh mereka -- Iblis dan dunia—dalam banyak hal karena mereka melaksanakan kehendak Allah (bandingkan Matius 5:10; Lukas 21:17–18; Yohanes 15:20; Kisah Para Rasul 14:19).[5]

Ayat 33[sunting | sunting sumber]

Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang,
maka musuh orang itupun didamaikan-Nya dengan dia.[8]

Seperti Amsal 16:1,9 ayat ini mengacu kepada pemeliharaan dan bimbingan Allah dalam kehidupan orang benar. Ini tidak berarti bahwa Allah secara langsung mengatur dan menentukan setiap detik di dalam hidup ini; ayat ini hanya menyatakan prinsip rohani bahwa orang benar yang menyerahkan hidupnya kepada Tuhan (Amsal 16:3,9) dan mengakui Dia akan diarahkan oleh Tuhan sendiri (lihat Amsal 3:5-6).[5]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  2. ^ (Indonesia) WS Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 2, sastra dan nubuatan. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994.
  3. ^ Amsal 10:1
  4. ^ Amsal 16:2
  5. ^ a b c d The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  6. ^ Amsal 16:3
  7. ^ Amsal 16:7
  8. ^ Amsal 16:33

Pranala luar[sunting | sunting sumber]