Amos 9

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Amos 9
Kitab Amos 5:21-9:15 pada Codex Gigas, yang dibuat sekitar abad ke-13.
KitabKitab Amos
KategoriNabi-nabi Kecil
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
30
pasal 8
Obaja

Amos 9 (disingkat Am 9) adalah bagian terakhir dari Kitab Amos dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1] Berisi Firman Allah yang disampaikan oleh nabi Amos orang Tekoa tentang bangsa Israel.[2] Nabi ini hidup pada zaman tentang Israel pada zaman Uzia, raja Kerajaan Yehuda, dan dalam zaman Yerobeam, anak Yoas, raja dari Kerajaan Israel sekitar abad ke-8 SM.[3][4]

Teks[sunting | sunting sumber]

  • Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
  • Pasal ini dibagi atas 15 ayat.
  • Merupakan kelanjutan catatan mengenai penglihatan-penglihatan yang tertulis di pasal 7 dan 8.
  • Memuat peringatan tentang keruntuhan bangsa Israel dan janji mengenai keselamatan.

Naskah sumber utama[sunting | sunting sumber]

Struktur[sunting | sunting sumber]

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 7[sunting | sunting sumber]

"Bukankah kamu sama seperti orang Etiopia bagi-Ku, hai orang Israel?" demikianlah firman TUHAN. "Bukankah Aku telah menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir, orang Filistin dari Kaftor, dan orang Aram dari Kir?"[8]

Menunjukkan sejarah keluarnya bangsa-bangsa purba di Timur Tengah.

Ayat 15[sunting | sunting sumber]

"Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka," firman TUHAN, Allahmu."[9]

Kitab Amos berakhir dengan janji bahwa Israel tidak akan dimusnahkan sama sekali (bandingkan Amos 9:8). Nabi Amos melihat suatu hari ketika bangsa itu akan dikembalikan ke negeri mereka dan akan memberkati semua bangsa di bumi; Tuhan akan menjadi Allah mereka (Amos 9:15). Hari itu mengacu kepada kerajaan Mesias ketika Kristus memerintah atas seluruh bumi. Yakobus dalam pidatonya mengutip Amos 9:11–12 untuk menunjukkan bahwa rencana keselamatan Allah dirancang untuk mengikutsertakan orang bukan Yahudi di dalam kerajaan-Nya (Kisah Para Rasul 15:16).[10]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  2. ^ Amos 1:1
  3. ^ Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Yogyakarta: Kanisius.
  4. ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2, Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN 9789794150431
  5. ^ a b c Dead sea scrolls - Amos
  6. ^ VanderKam, James C. & Flint, Peter (2002). The Meaning of the Dead Sea Scrolls. New York: HarperSanFrancisco. hlm. 28. 
  7. ^ Timothy A. J. Jull; Douglas J. Donahue; Magen Broshi; Emanuel Tov (1995). "Radiocarbon Dating of Scrolls and Linen Fragments from the Judean Desert". Radiocarbon. 37 (1): 14. Diakses tanggal 26 November 2014. 
  8. ^ Amos 9:7
  9. ^ Amos 9:15
  10. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]