1 Samuel 7

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari 1 Samuel 7:12)
1 Samuel 7
Kitab Samuel (Kitab 1 & 2 Samuel) lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008.
KitabKitab 1 Samuel
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
9
pasal 6
pasal 8

1 Samuel 7 (atau I Samuel 7, disingkat 1Sam 7) adalah bagian dari Kitab 1 Samuel dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk Nabi-nabi Awal atau Nevi'im Rishonim [נביאים ראשונים] dalam bagian Nevi'im (נביאים; Nabi-nabi).[1][2]

Teks[sunting | sunting sumber]

Tulisan Eben-Haëzer di Gereja Turfmarkt, Gouda, Belanda.

Waktu[sunting | sunting sumber]

Tempat[sunting | sunting sumber]

Struktur[sunting | sunting sumber]

Ayat 3[sunting | sunting sumber]

Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian: "Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya; maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin."[3]

Samuel menekankan prinsip alkitabiah bahwa apabila umat Allah berharap untuk menerima perlindungan dan pembebasan-Nya, mereka pertama-tama harus berbalik kepada-Nya dengan segenap hati dan membuang semua bentuk penyembahan berhala dan kompromi (bandingkan Roma 12:1–2). Semua orang yang dengan sungguh-sungguh ingin menyenangkan Allah dapat mengharapkan pemeliharaan, berkat, dan pembebasan Allah (bandingkan Keluaran 23:22; Ulangan 20:1–4; Yosua 1:5–9).[4]

Ayat 8[sunting | sunting sumber]

Lalu kata orang Israel kepada Samuel: "Janganlah berhenti berseru bagi kami kepada TUHAN, Allah kita, supaya Ia menyelamatkan kami dari tangan orang Filistin itu."[5]

Sepanjang hidup orang beriman, kemenangan atas musuh-musuh rohani tergantung pada doa yang tak berkeputusan kepada Allah. Doa membawa Allah ke dalam setiap aspek kehidupan orang beriman: pekerjaan, rencana, keluarga, persoalan, dan keberhasilan (lihat Lukas 18:1; Lukas 18:7). Mengabaikan doa berarti membuka diri terhadap serangan Iblis dan kekalahan kita. Jawaban Samuel terhadap permohonan bangsa itu (1 Samuel 7:9) adalah mempersembahkan seekor anak domba sebagai korban bakaran, selaku tanda pembaharuan penyerahan kepada Tuhan, dan memanjatkan doa-doa demi bangsa itu.[4]

Ayat 9[sunting | sunting sumber]

Sesudah itu Samuel mengambil seekor anak domba yang menyusu, lalu mempersembahkan seluruhnya kepada TUHAN sebagai korban bakaran.
Dan ketika Samuel berseru kepada TUHAN bagi orang Israel, maka TUHAN menjawab dia.[6]

Ayat 10[sunting | sunting sumber]

Samuel mempersembahkan korban bakaran, sementara orang Israel berperang melawan orang Filistin. Lukisan pada kaca (buatan Jerman, 1728) pada istana "Pena Palace", di Sintra, Portugal.
Sedang Samuel mempersembahkan korban bakaran itu, majulah orang Filistin berperang melawan orang Israel.
Tetapi pada hari itu TUHAN mengguntur dengan bunyi yang hebat ke atas orang Filistin dan mengacaukan mereka, sehingga mereka terpukul kalah oleh orang Israel.[6]

Ayat 12[sunting | sunting sumber]

Tulisan bahasa Jerman pada sebuah bangunan Tempelgesellschaft Haifa, Israel. Terjemahannya: "Sampai di sini Tuhan telah menolong " (1 Samuel 7:12)
Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: "Sampai di sini TUHAN menolong kita."[7]
  • Eben-Haezer (Ibrani: אבן העזר, Even Ha'Ezer, artinya batu pertolongan; Inggris: Eben-Ezer atau Ebenezer): berjarak kurang dari sehari perjalanan jauhnya dengan berjalan kaki dari kota Silo, dekat kota Afek, di sekitar wilayah Mizpa (daerah suku Benyamin), dekat jalan masuk sebelah barat pada jalur Bet-Horon. Namun, lokasinya belum dapat diidentifikasi secara pasti pada zaman modern, dengan berbagai pendapat termasuk di Beit Iksa, Dayr Aban atau Izbet Zartta (Isbeth Sartah).[8]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ 1 Samuel 7:3
  4. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  5. ^ 1 Samuel 7:8
  6. ^ a b 1 Samuel 7:9
  7. ^ 1 Samuel 7:12
  8. ^ "Lokasi dan peta Izbet Zartta atau Eben-Ezer". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-24. Diakses tanggal 2017-09-22. 

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]