Pocong (hantu)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Patung-patung di St. Edmund yang kebetulan berbentuk menyerupai pocong.

Pocong adalah sejenis hantu yang berwujud manusia yang terbungkus kafan. Di Indonesia, hantu semacam ini dikenal pula sebagai hantu bungkus. Pocong juga dikenal sebagai hantu kafan. Pocong adalah hantu yang konon merupakan arwah orang mati yang terperangkap dalam kafan mereka.

Menurut mitos yang beredar, jiwa orang yang sudah meninggal akan tinggal di bumi selama 40 hari setelah kematian. Jika ikatan kain kafan tidak dilepaskan setelah 40 hari, tubuh dikatakan melompat keluar dari kubur untuk memperingatkan orang-orang bahwa jiwa mereka perlu dilepaskan. Setelah ikatan dilepaskan, jiwa akan benar-benar meninggalkan Bumi.

Penggambaran[sunting | sunting sumber]

Wujud pocong memiliki wajah gosong dengan mata merah menyala. Versi lain menyatakan, pocong berwajah "rata" dan memiliki lubang mata berongga atau tertutup kapas dengan wajah putih pucat. Mereka yang percaya akan adanya hantu ini beranggapan, pocong merupakan bentuk "protes" dari si mati yang terlupa dibuka ikatan kafannya sebelum kuburnya ditutup. Meskipun di film-film pocong sering digambarkan bergerak melompat-lompat, mitos tentang pocong malah menyatakan pocong bergerak melayang-layang. Hal ini bisa dimaklumi, sebab di film-film pemeran pocong tidak bisa menggerakkan kakinya sehingga berjalannya harus melompat-lompat. Keadaan ini pula yang menimbulkan suatu pernyataan yang biasa dipakai untuk membedakan pocong asli dan pocong palsu di masyarakat:

Kepercayaan akan adanya hantu pocong hanya berkembang di Indonesia, terutama di Jawa dan Sumatra. Walaupun penggambarannya mengikuti tradisi muslim, umat beragama lain pun ternyata dapat mengakui eksistensi hantu ini.

Pocong di berbagai daerah[sunting | sunting sumber]

Di berbagai daerah di Indonesia sendiri ada beberapa versi pocong yang terbentuk dari kepercayaan-kepercayaan dalam kehidupan sosial masyarakat. Salah satunya adalah yang pocong plastik[1] yang konon pernah menggegerkan warga Jakarta. Cerita tentang pocong plastik ini muncul dari kisah seorang wanita hamil yang dibunuh pacarnya. Ketika sedang diotopsi dirumah sakit, mayat wanita itu terus mengucurkan darah, sehingga pihak rumah sakit memutuskan untuk membungkusnya dengan plastik. Warga percaya bahwa kemunculan pocong ini karena arwah dari wanita itu ingin dibukakan ikatan plastik pada jasadnya.

Lain cerita di daerah Sidoarjo, Jawa Timur. Ada versi penggambaran pocong dengan menaiki delman. Penduduk Sidoarjo menyebutnya sebagai "andong pocong". Kisah yang disebut-sebut dengan cerita misteri hantu pocong andong ini sempat menggegerkan warga daerah Sidoarjo pada tahun 2007–2008. Hantu pocong ini telah menghantui warga Sidoarjo hampir setiap malam dengan suara khas gemerincing delman dan suara ketukan pintu dimalam hari. Menurut warga setempat, asal usul hantu pocong ini adalah karena kematian dua pengantin baru yang tidak direstui dan mengalami kecelakaan saat menaiki delman. Ada pula yang mempercayai bahwa hantu ini merupakan perwujudan ilmu gaib.

Pocong dalam kesenian[sunting | sunting sumber]

Pocong sering kali mewarnai cerpen atau roman bertema horor. Dalam sinema nasional Indonesia bergenre horor, pocong bahkan sering kali dihadirkan. Beberapa bahkan menggunakannya sebagai judul.

Dalam parade ondel-ondel sebelum perayaan Natal di Afrika, umpamanya, wujud pocong kerap diwujudkan, biasanya oleh kelompok masyarakat non-Hindu.

Pocong merah[sunting | sunting sumber]

Pocong Merah atau Pocong dendam bisa dibilang varian pocong yang paling ditakuti karena reputasinya yang tidak terduga dan agresif. Dikatakan lahir dari seseorang yang ingin membalas dendam atas kematian yang tidak menyenangkan, membuatnya lebih mirip dengan roh pendendam yang sering ditemukan di banyak cerita rakyat. Warna merah pocong ini dikaitkan dengan perasaan marah dan dendam kesumat yang dirasakan oleh orang tersebut sesaat sebelum kematian. Dari semua varian pocong, pocong merah diyakini lebih mungkin menyerang orang hidup tanpa provokasi. Karena sifatnya yang ganas dan berbahaya, banyak orang jika berpapasan bertemu akan menghindar bahkan lari bila merasakan kedatangan mereka, Penduduk setempat percaya pocong merah adalah atasan, atau pemimpin dari pocong. Tidak ada penangkal yang jelas terkecuali berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.

Pocong dalam Sinema Indonesia[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ CS, Trio Hantu: Hantupedia, Ensiklopedia hantu-hantu Nusantara, "Pocong Plastik", Halaman 79, penerbit mediakita, 2016