Jenglot

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jenglot adalah boneka berwujud mirip manusia yang memiliki ukuran kecil bervariasi (sekitar 10–20 cm), berkulit gelap dengan tekstur kasar (seperti mumi), berwajah seperti tengkorak dan bertaring mencuat serta memiliki rambut dan kuku yang panjang.[1][2][3] Jenglot ditemukan di beberapa wilayah di nusantara, misalnya Jawa,[1] Kalimantan,[2] dan Bali.[3][4] Jenglot dipercaya oleh sebagian masyarakat memiliki kekuatan mistis dan tidak selalu memakan darah manusia.[3][4] Bisa juga diberi minyak tanpa alkohol, tergantung yang pemiliknya. Beberapa orang mempercayai bahwa Jenglot merupakan jelmaan manusia, atau siluman yang mewujudkan dengan benda membentuk sesuatu yang menyeramkan bagi kalangan tertentu. Sebagian masyarakat Indonesia mempercayai jenglot sebagai makhluk yang memiliki kekuatan mistik dan tidak selalu dapat mengundang bencana.[1][3][4] Tetapi juga bisa dipergunakan untuk hal yang positif, meskipun belum terbukti secara langsung dan secara ilmiah. Sehingga kebenaran tersebut masih dipertanyakan hingga saat ini oleh beberapa masyarakat Nusantara. sering di jumapi di jawa kususnya jawa Tengah

Sisi medis[sunting | sunting sumber]

Secara medis, jenglot didefinisikan sebagai bukan makhluk hidup setelah diteliti oleh tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.[5][6] Melalui foto sinar Rontgen, tidak ditemukan unsur tulang (sebagai penyangga organ mahluk hidup) namun hal yang mengejutkan justru diperoleh dari penelitian DNA lapisan kulit jenglot yang mengelupas.

Setelah diperiksa oleh Dokter Djaja Surya Atmaja dari Universitas Indonesia, ternyata lapisan kulit itu memiliki DNA mirip primata sejenis manusia. Akan tetapi, penyelidikan asal usul jenglot secara medis hanya dihentikan sampai di sana karena pemilik jenglot tidak mengizinkan jenglot dibedah, agar tidak ada hal buruk yang terjadi.[5][6]

Ada juga kesimpulan yang mengatakan jenglot itu dibuat dengan proses mumifikasi dari beberapa spesies, seperti kepala monyet yang disambung dengan ekor kuda sebagai rambutnya, lalu dikisahkan seakan-akan boneka tersebut memiliki kekuatan mistik, demi kepetingan pribadi untuk meraup keuntungan tersendiri bagi si pembuat boneka tersebut.

Dunia hiburan[sunting | sunting sumber]

Legenda jenglot juga diangkat ke dunia hiburan, terutama untuk tema misteri dan supranatural. Film Indonesia berjudul Jenglot Pantai Selatan disutradarai oleh Rizal Mantovani, dirilis pada Februari 2011.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c Hardi, Erick P. (5 Maret 2010), Penemuan "Jenglot" Hebohkan Warga Padalarang, Tempo Interaktif, diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-13, diakses tanggal 2010-11-14 
  2. ^ a b Banjarbaru Heboh: Warga Bersama Satpol PP Tangkap Jenglot, Kompas.com, 18 September 2010 
  3. ^ a b c d Makhluk Misterius di Bali: Heboh Penemuan Jenglot dan Putri Duyung, Kompas.com, 9 Mei 2010 
  4. ^ a b c Jenglot & Putri Duyung Ditemukan di Bali, Okezone.com, 8 Mei 2010 
  5. ^ a b Doktor DNA UI: DNA Jenglot Mirip Manusia, Banjarmasin Post, 19 September 2010 [pranala nonaktif permanen]
  6. ^ a b —, Jefrianto (7 Oktober 2010), Diuji Medis, DNA Sama Dengan Manusia, Bengkulu Ekspress [pranala nonaktif permanen]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]