Grand Prix F1 Tiongkok 2017

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Grand Prix Tiongkok 2017
Lomba ke-2 dari 20 dalam Formula Satu musim 2017
← Lomba sebelumnyaLomba berikutnya →
Detail perlombaan
Tanggal 09 April 2017 (2017-04-09)
Nama resmi 2017 Formula 1 Heineken Chinese Grand Prix[1][2][3]
Lokasi Sirkuit Internasional Shanghai, Shanghai, Tiongkok
Sirkuit Fasilitas balapan permanen
Panjang sirkuit 5.451 km (3.387 mi)
Jarak tempuh 56 putaran, 305.066 km (189.559 mi)
Cuaca Hujan ringan pada awalnya, kemudian mengering.
Penonton 145,000[4]
Posisi pole
Pembalap Mercedes
Waktu 1:31.678
Putaran tercepat
Pembalap Britania Raya Lewis Hamilton Mercedes
Waktu 1:35.378 putaran ke-44
Podium
Pertama Mercedes
Kedua Ferrari
Ketiga Red Bull Racing-TAG Heuer
Pemimpin perlombaan

Grand Prix Tiongkok 2017 (secara resmi dikenal sebagai 2017 Formula 1 Heineken Chinese Grand Prix) adalah sebuah balapan mobil Formula Satu yang berlangsung pada tanggal 9 April 2017 di Sirkuit Internasional Shanghai di Shanghai, Tiongkok. Balapan tersebut merupakan putaran yang kedua dari Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu musim 2017, dan menandai keempat belas kalinya Grand Prix Tiongkok diselenggarakan sebagai sebuah putaran Kejuaraan Dunia Formula Satu.

Perlombaan ini ditandai dengan kesulitan dalam sesi latihan bebas hari Jumat ketika cuaca di Shanghai menghalangi ketersediaan helikopter medis dan hanya memungkinkan untuk melaju selama dua puluh menit. Lewis Hamilton berhasil meraih posisi terdepan untuk yang keenam kalinya secara berturut-turut di Grand Prix Tiongkok, di depan Sebastian Vettel dan rekan setimnya, yaitu Valtteri Bottas. Balapan ini dimulai dengan trek yang basah, namun tidak ada hujan selama balapan ini, dan Hamilton memimpin jalannya balapan ini dari awal hingga finis, dan mencatatkan putaran tercepat. Vettel masuk ke dalam pit untuk mengganti ban dari perantara ke ban licin selama periode mobil keselamatan virtual, dan menjatuhkannya ke posisi keenam, tetapi berhasil pulih ke posisi kedua. Max Verstappen memulai balapan ini dari posisi ke-16, dan berhasil menyelesaikan posisi podium, dengan finis di tempat ketiga.

Laporan[sunting | sunting sumber]

Sesi latihan bebas[sunting | sunting sumber]

Kedua sesi latihan bebas pada hari Jumat sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca berawan rendah, hujan, dan kabut asap. Sesi pertama berlangsung dengan permukaan lintasan lembab, dan hanya menampilkan sedikit aktivitas sebelum sesi ini dihentikan dengan dikibarkannya bendera merah dengan hanya 20 menit saja yang telah selesai.[5] Peraturan keselamatan mengharuskan pembalap yang terluka dengan kondisi neurologis harus dapat mencapai rumah sakit dalam waktu 20 menit, baik dengan menggunakan helikopter atau pun dengan menggunakan ambulans.[6] Kondisi cuaca yang buruk membuat helikopter medis tidak mungkin mendarat di rumah sakit Shanghai yang terletak 38 km dari lintasan, dan ambulans tidak dapat mencapai rumah sakit dalam waktu yang ditentukan, sehingga mobil dilarang untuk berjalan di lintasan, sampai transportasi medis darurat tersedia.

Situasi cuaca tidak kunjung membaik, dan sesi latihan bebas kedua pun ditinggalkan sama sekali.[5][7] Beberapa pembalap, termasuk Hamilton dan pemimpin klasemen sementara kejuaraan dunia pembalap, yaitu Sebastian Vettel, tidak turun ke trek pada hari Jumat, dan waktu tercepat yang dicatatkan pada hari Jumat adalah 1:50.491 oleh Max Verstappen, yang ditetapkan di dalam kondisi yang basah.[7] Ada seruan yang dipimpin oleh Lewis Hamilton untuk mengubah jadwal agar semua sesi dapat dijalankan. Namun, hal ini ditolak oleh organisasi tersebut, karena akan mengganggu jadwal televisi, dan, jika ada potensi penjadwalan ulang balapan ini ke hari Senin, juga akan menyebabkan masalah logistik yang signifikan untuk balapan di negara Bahrain, yang hanya dijadwalkan seminggu kemudian.[6][7]

Hamilton diberikan izin untuk melintasi trek selama sesi latihan bebas kedua untuk menyapa para penggemar dan memberikan topi yang ditandatangani kepada penonton di tribun; dia menggunakan media sosial untuk menyatakan bahwa situasi tersebut memberikan kesempatan bagi pemilik yang baru untuk bersikap "proaktif dan kreatif".[8][9] Panggilan dibuat untuk rencana darurat jika sesi latihan bebas dibatalkan, seperti pembukaan akses paddock untuk penggemar di trek.[10]

Dengan cuaca kering pada hari Sabtu, yang digambarkan sebagai "hampir seperti sinar matahari di Shanghai yang selalu kelabu karena kabut asap",[11] sesi latihan bebas ketiga berjalan tepat pada waktunya, tetapi menghadapi tantangan bagi tim untuk mempersiapkan sesi kualifikasi hanya dengan satu sesi latihan bebas saja, bukan tiga sesi latihan bebas seperti biasanya. Sebagian besar tim lebih memilih untuk membagi tugas ban di antara pembalap mereka, dan mengumpulkan beberapa data mengenai kinerja pada jangka panjang, sambil juga menggunakan satu-satunya kesempatan mereka untuk mempersiapkan sesi kualifikasi yang dihelat pada sore hari.[12] Prakiraan cuaca memperkirakan bahwa kemungkinan besar turun hujan pada saat balapan ini digelar pada hari Minggu,[11] sehingga menambahkan kerumitan ekstra pada perhitungan tim dalam sesi latihan bebas tunggal mereka. Tim Force India menggambarkan situasinya di dalam sebuah cuitan: "Sesi Sabtu pagi belum pernah sepenting ini."[13]

Vettel berhasil menetapkan waktu tercepat di sesi ini, dengan catatan waktu 1:33.336, hanya unggul 0,053 saja dari rekan setimnya, yaitu Kimi Räikkönen;[14][15] kedua catatan waktu tersebut dua detik lebih cepat jika dibandingkan dengan catatan waktu untuk posisi terdepan yang telah berhasil diraih oleh Nico Rosberg dari balapan di musim 2016 (1:35.402).[16] Kedua pembalap Mercedes itu menyelesaikan sesi inj sekitar 0,3 hingga 0,5 detik di belakang tim Ferrari, meskipun Hamilton sempat melakukan kesalahan di tikungan tajam pada putaran yang menyamai kecepatan Vettel di dua sektor pertama. Valtteri Bottas kehilangan waktu lintasan setelah 'sayap T' copot dari mobilnya, dan berulang kali melebar di tikungan terakhir.[15] Pembalap yang lainnya setidaknya satu detik per putaran lebih lambat jika dibandingkan dengan mobil terdepan, dipimpin oleh Felipe Massa (1:34.773)[14] di depan para pembalap Red Bull.[15] Tim Red Bull mengatur kecepatan di awal sesi pada saat menggunakan bahan bakar yang banyak, tetapi tidak mampu menandingi kecepatan tim Ferrari atau Mercedes di dalam simulasi kualifikasi.[17] Di belakang Red Bull, persaingan jauh lebih ketat, dengan posisi kedelapan hingga posisi kesepuluh (Lance Stroll, Jolyon Palmer, dan Carlos Sainz Jr.) hanya tercakup oleh 0,041 detik,[14] dan posisi kesebelas hingga posisi keenam belas (Nico Hülkenberg, Kevin Magnussen, Sergio Pérez, Romain Grosjean, Daniil Kvyat, dan Esteban Ocon) tertutup dengan jarak sebesar 0,362 detik.[12] Juara dunia pembalap sebanyak dua kali, yaitu Fernando Alonso, dan tim McLaren hanya tersisa bersaing dengan tim Sauber di bagian bawah catatan waktu, setidaknya tertinggal 2,5 detik,[15] dan digambarkan oleh seorang komentator sebagai "berjuang melawan buruknya performa, keandalan, dan konsumsi bahan bakar mesin Honda".[11]

Kualifikasi[sunting | sunting sumber]

Sky Sports F1 memperkirakan bahwa tim Ferrari memasuki sesi kualifikasi dengan keunggulan atas tim Mercedes, dan kedua tim tersebut tampaknya berada di kelasnya masing-masing,[15] sebuah prediksi yang kemudian didukung oleh hasil akhirnya.[18] Vettel berhasil mencatatkan waktu tercepat di bagian pertama sesi kualifikasi 1:33.078, hanya unggul seperempat detik saja dari Hamilton, yang mengungguli Räikkönen dengan selisih kurang dari seperseratus detik[19] – tetapi tim Ferrari menggunakan ban lunak dan tim Mercedes menggunakan ban super lunak (yang lebih cepat). Daniel Ricciardo dari tim Red Bull adalah yang "terbaik dari yang lain" di ketiga sesi kualifikasi, meskipun terpaut sekitar satu detik dari waktu tercepat, menunjukkan bahwa kecepatan mobil tim Red Bull relatif buruk jika dibandingkan dengan dengan dua tim teratas di Australia bukan hanya sekali saja[18][20] dan menempatkan mereka di dalam "liga mereka sendiri, yang sama sekali tidak diinginkan".[21]

Pembalap Haas, yaitu Grosjean, mengalami putaran di tikungan terakhir di awal sesi, dan berhasil menjauhkan mobil dari tembok dan kembali ke pit hanya dengan satu set ban yang rusak. Pembalap Sauber, yaitu Antonio Giovinazzi, tidak seberuntung itu. Dia berada di urutan kelima belas di akhir sesi ketika dia memutar mobilnya ke arah astroturf di luar tikungan terakhir, membentur tembok dengan keras, dan berhenti di tengah lintasan.[22] Dengan bendera kuning yang berkibar secara ganda di lintasan lurus start-finish, maka tidak ada satu pun pembalap yang bisa mencatatkan waktu lebih baik, dan Giovinazzi melaju ke sesi Q2, tetapi dengan mobil yang tidak mampu berjalan, dan start dari posisi ke-15. Dua pembalap tersingkir di sesi Q1, yaitu Palmer dan Grosjean, yang keduanya ingin mengungguli Giovinazzi ketika kecelakaannya terjadi, kemudian diberi penalti turun lima slot di grid; para pengawas balapan menyatakan bahwa mereka "tidak berusaha mengurangi kecepatan [mereka] secara signifikan di area bendera kuning yang dikibarkan secara ganda".[23] Grosjean membantah pernyataan ini, di mana dia memposting telemetri di Twitter, yang menunjukkan bahwa ia mengerem 50 m lebih awal untuk mencapai tikungan dan melaju 45 km/jam lebih lambat,[24] meskipun keputusan dari pengawas balapan sudah bersifat final.[23] Bos tim Haas, yaitu Guenther Steiner, mendukung Grosjean, dengan alasan bahwa dia jelas-jelas memperlambat laju mobilnya, dan menyesali hilangnya peluang karena Grosjean "bisa saja mencapai [sesi] Q3".[25] Pembangunan kembali mobil Giovinazzi memerlukan girboks yang baru, yang menyebabkan dia diturunkan ke posisi ke-18 di grid, hanya di depan Grosjean dan Palmer saja.[26]

Verstappen dari tim Red Bull mengalami masalah berupa mesin mobilnya macet, dan tidak menetapkan waktu kualifikasi hingga akhir sesi, 1,5 lebih lambat dari rekan setimnya di urutan kelima. Verstappen mencoba untuk memperbaiki waktu ketika Giovinazzi mengalami kecelakaan, dan akibatnya, dia terpaksa harus rela tersingkir di posisi ke-19, meskipun dia dijadwalkan untuk start dari posisi ke-17 di grid.[20]

Pada sesi kualifikasi fase kedua, Vettel berhasil mencatatkan waktu cepat di awal sesi, namun Hamilton hanya lebih lambat 0,015 detik saja dengan menggunakan ban yang sama. Räikkönen mencatatkan waktu tercepat 1:32.181 di akhir sesi, unggul 0,21 dari rekan setimnya,[19] dan lebih cepat dari rekor putaran sepanjang masa yang telah dibuat oleh Michael Schumacher, untuk sirkuit yang dibuat pada tahun 2004.[18] Pembalap tercepat kelima, yaitu Ricciardo, hampir satu detik di belakang Bottas yang berada di tempat keempat. Dua pembalap Mercedes dan Ricciardo menjadi satu-satunya pembalap yang tidak melakukan putaran kedua. Hülkenberg dan Pérez membukukan peningkatan waktu di saat-saat terakhir sesi, dan berhasil melaju ke sesi Q3, dengan Sainz, Ericsson, Magnussen, dan Alonso yang tersingkir.[18]

Hamilton menjalani putaran pertama yang tidak rapi di fase ketiga sesi kualifikasi, namun masih mencatatkan waktu posisi terdepan sementara, dengan catatan waktu 1:31,902, dengan Vettel yang berada di urutan kedua dengan selisih 0,184 detik, disusul kemudian oleh Bottas. Kecepatan Räikkönen 0,7 lebih lambat dari Hamilton, namun masih unggul dari Ricciardo yang berada di posisi kelima dengan jumlah yang hampir sama. Keempat tim teratas kemudian memperbaiki catatan waktunya, tetapi posisinya tetap tidak berubah. Rekor waktu putaran baru Hamilton adalah 1:31.678, dan 1:31.864 milik Vettel hanya unggul seperseribu detik dari Bottas, dengan Räikkönen yang mencatatkan waktu 1:32.140, hampir sembilan persepuluh detik di depan Ricciardo.[18][19] Tempat keenam berhasil diraih oleh Massa, hampir setengah detik di belakang tim Red Bull dan tepat di depan pembalap Renault, yaitu Hülkenberg. Pembalap Williams, yaitu Lance Stroll, yang berkompetisi di sesi Q3 untuk yang pertama kalinya hanya dalam balapan yang kedua di dalam kariernya di dalam ajang Formula 1, menempati posisi kesepuluh. Ini merupakan peningkatan besar dari posisi ke-19 yang ia raih pada debutnya, sebagian disebabkan oleh perubahan ke pengaturan setir daya yang lebih ringan – Stroll berhasil memenangkan Kejuaraan Formula 3 Eropa musim 2016 di mana setir daya sama sekali tidak digunakan, dan menerima bahwa melakukan kesalahan adalah bagian yang tidak terhindarkan dalam melangkah ke dalam ajang Formula 1.[27]

Posisi terdepan yang diraih oleh Hamilton adalah yang keenam berturut-turut, rekor yang ia mulai di Grand Prix Amerika Serikat 2016, yang menempatkannya di posisi keenam di dalam daftar posisi terdepan yang terbanyak secara berturut-turut.[28] Itu juga merupakan posisi terdepan yang keenam baginya di Grand Prix Tiongkok, sehingga menempatkannya di posisi kelima di dalam daftar posisi terdepan yang terbanyak di dalam satu balapan yang sama,[18][29] dan posisi terdepan yang ke-75 bagi tim Mercedes dalam 150 balapan terakhir.

Balapan[sunting | sunting sumber]

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

FIA mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa akses terhadap perawatan medis darurat, yang menyebabkan pembatalan sebagian besar sesi latihan bebas pada hari Jumat, tidak akan menghambat jalannya balapan itu sendiri. Pengawalan polisi disediakan untuk memfasilitasi transportasi darat yang cepat, dan peralatan spesialis neurologis dipindahkan ke rumah sakit yang terletak lima kilometer dari lintasan.[30] Hal ini termasuk mengatur "tim bedah saraf lengkap dari Rumah Sakit Huashan untuk hadir di Rumah Sakit Ruijin pada hari Minggu" yang membuat tim medis FIA "merasa puas bahwa Rumah Sakit Ruijin tidak hanya mudah diakses dalam segala kondisi cuaca, tetapi juga akan dapat diakses dengan mudah dalam segala kondisi cuaca untuk memberikan perawatan yang diperlukan".[31]

Terjadi hujan lebat pada pagi hari perlombaan ini,[32] tetapi permulaannya harus diambil mengikuti prosedur standar. Lintasannya lembap sebelum balapan ini dimulai, namun akan mengering seiring dengan berjalannya waktu. Khususnya, lintasan lurus utama tetap jauh lebih basah jika dibandingkan dengan lintasan yang lainnya, menurut pengamatan Martin Brundle dari Sky Sports F1 kemungkinan disebabkan oleh arsitektur pusat media dan paviliun jalan layang, yang menyebabkan lintasan di bawahnya dipenuhi sisa air hujan – sesuatu yang kemudian dipelajari oleh Giovinazzi yang kecewa setelah dia berputar dan mengalami kecelakaan akibat kehilangan cengkeraman di bawahnya.

Sebagai balapan 'basah' yang pertama di musim ini dengan regulasi yang baru mengenai ban yang lebih lebar, hampir semua tim memulai balapan ini dengan menggunakan ban perantara untuk mengumpulkan data mengenai performa mereka dan sebagai tindakan pencegahan. Hanya sesi pengujian pra-musim buatan di Barcelona yang meniru kondisi yang serupa, meskipun tidak semua tim hadir di sana pada saat itu.[33] Reporter di dalam jalur pit, yaitu Ted Kravitz, kemudian mencatat bahwa dalam beberapa putaran pertama, degradasi signifikan pada ban perantara ditemukan pada ban kiri depan secara keseluruhan – masalah ini menjadi lebih rumit karena sifat semi-kering/basah. Banyak pembalap, termasuk Alonso dan Vettel, melaporkan kondisi kering sebelum balapan ini berlangsung, sementara tim Hamilton memperkirakan bahwa titik transisi di mana ban slick akan sesuai akan terjadi sekitar putaran ke-6.[34] Meskipun demikian, hanya Sainz sajalah yang masuk ke grid dengan ban slick opsi super lembut; namun, Palmer, yang dirusak oleh penalti turun grid, keluar dari putaran formasi dan masuk ke dalam pit sebelum balapan ini dimulai untuk mengganti ban perantaranya dengan slick, dan memulai balapannya dari dalam jalur pit.[35]

Laporan[sunting | sunting sumber]

Hamilton segera mempertahankan posisi terdepan-nya dengan start yang cepat dan bersih, dan tidak tertandingi selama sisa sesi balapan ini. Vettel berhasil mempertahankan posisi kedua dengan menangkis tantangan yang berani dari Bottas di luar pada tikungan pertama. Räikkönen kehilangan tempatnya dari Ricciardo sejak awal, dan terbukti tertinggal selama sisa balapan, dan kemudian menahan laju rekan setimnya, yaitu Vettel. Secara kebetulan, Vettel dicatat oleh pengawas balapan karena berada di sisi kiri gridnya pada awal lomba, dan diselidiki karena keluar dari posisinya – karena mobilnya mengarah ke Hamilton, namun tidak ada tindakan yang diambil. Banyak pembalap di papan tengah dan belakang yang juga memperoleh keuntungan yang signifikan di putaran pertama, terutama Verstappen, yang menyalip sembilan mobil dalam waktu dua menit, dan mendapatkan gelar "Driver of the Day".[32][36] Namun, aksi di awal lomba segera dinetralisir setelah terjadinya kontak antara Pérez dan Stroll, yang menyebabkan Stroll terpelintir dan terdampar di perangkap kerikil dengan ban mobilnya yang mengalami kerusakam. Pelepasan mobilnya memerlukan mobilnya virtual, di mana Vettel masuk ke dalam pit untuk mendapatkan ban slick.[37] Beberapa saat setelah balapan ini kembali dilanjutkan lagi, Giovinazzi mengalami kecelakaan besar di lintasan lurus start-finish, yang mana ini adalah kedua kalinya ia terpelintir di lintasan lurus, menandai berakhirnya akhir pekannya yang malang. Puing-puing berserakan di permukaan dan pemindahan mobil Sauber mendorong penerapan mobil keselamatan. Pada saat mobil keselamatan memimpin para pembalap melewati pit, menghindari pekerjaan pemindahan dan penghalang, sebagian besar pembalap memanfaatkan kesempatan ini untuk berganti ke ban licin.[38] Hülkenberg diberi penalti waktu sebanyak lima detik karena telah menyalip Grosjean di bawah mobil keselamatan virtual, dan penalti waktu sebanyak sepuluh detik lagi karena telah menyalip Ericsson di bawah mobil keselamatan.[39] Dalam tindakan yang dia gambarkan sebagai "sebuah kesalahan yang bodoh", Bottas berputar di belakang mobil keselamatan, sambil juga mencoba untuk menghangatkan ban mobilnya, turun ke posisi ke-12, dan dikritik oleh bos tim dan mantan manajernya, yaitu Toto Wolff.[40]

Pada saat mobil keselamatan masuk ke dalam pit, Hamilton memimpin jalannya balapan ini dari Ricciardo dan Verstappen, yang melakukan serangkaian aksi menyalip di kondisi licin, dengan kedua pembalap Ferrari yang masing-masing berada di posisi keempat dan kelima.[41] Verstappen berhasil menyalip Ricciardo di putaran ke-11 untuk mengambil alih posisi kedua, setelah start dari posisi ke-16, di mana dia kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam kondisi sulit (mirip dengan apa yang telah terjadi di Grand Prix Brasil 2016). Karena tim Ferrari tidak mampu untuk menyalip Ricciardo, maka Hamilton dan Verstappen unggul secara signifikan,[38] dengan Hamilton yang unggul empat detik dari Verstappen dan sembilan detik di depan Ricciardo pada putaran ke-20 – pada putaran tersebut, Vettel berhasil menyalip Räikkönen. Dua putaran kemudian, Vettel berhasil menyalip Ricciardo, dan dengan cepat mendekati Verstappen.[37] Pada putaran ke-27, Hamilton telah memimpin dengan keunggulan 8,5 detik atas Verstappen, dengan Vettel sekitar 1,5 detik di belakang, dan Ricciardo serta Räikkönen masing-masing berjarak sekitar 2 detik dan 4 detik di belakang Vettel. Verstappen melakukan kesalahan di putaran ke-29, di mana dia mengunci ban mobilnya, dan membiarkan Vettel menyalip untuk mengambil alih posisi kedua,[41] 10,6 detik di belakang Hamilton dengan 27 putaran yang masih tersisa. Verstappen berhenti untuk mengganti ban super lunak pada putaran berikutnya,[37] dan kembali ke trek di posisi ke-6 di belakang Bottas.

Verstappen menunjukkan kecepatan yang luar biasa dengan menggunakan ban barunya, dan dengan cepat menyalip Bottas, dan menyebabkan pit stop untuk Vettel (yang kehilangan waktu dari Hamilton) dan kemudian untuk Hamilton di putaran ke-37, kembali ke trek dengan ban lunak yang baru tepat di depan Räikkönen. Räikkönen adalah pembalap yang terakhir dari enam pembalap di enam posisi teratas yang berhenti untuk mengambil ban, meskipun berulang kali mengeluhkan masalah ban, kemungkinan besar karena pit-stop menurunkannya dari posisi kedua ke posisi keenam, di belakang dua mobil Red Bull.[37] Pada putaran ke-42, lima pembalap di posisi lima teratas adalah Hamilton – Vettel – Verstappen – Ricciardo – Räikkönen. Duet pembalap Red Bull mendekat dan memperebutkan posisi podium terakhir selama beberapa putaran terakhir, namun Ricciardo sama sekali tidak berhasil menyalip rekan setimnya,[38] dan urutannya tetap tidak berubah sepanjang 15 putaran terakhir. Bottas berhasil pulih untuk menempati posisi keenam,[32] dan Sainz, Magnussen, Pérez, dan Ocon melengkapi posisi sepuluh besar.

Balapan tersebut merupakan kemenangan yang ke-54 di dalam karier Hamilton di dalam ajang Formula 1, dan juga kemenangannya yang ke-5 di Grand Prix Tiongkok[37] (pernah menang sebelumnya di sini pada musim 2008, 2011, 2014, dan 2015), dan kemenangan yang ke-65 bagi tim Mercedes dalam balapan yang ke-150 bagi mereka. Dengan keberhasilan Hamilton memenangkan perlombaan ini dan Vettel yang finis di urutan kedua, maka keduanya melaju ke balapan ketiga di negara Bahrain dengan kedudukan yang sama di dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap, dengan masing-masing 43 poin, tetapi tim Mercedes telah berhasil menyalip tim Ferrari di dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Konstruktor.[41] Putaran tercepat di dalam balapan ini berhasil ditetapkan oleh Lewis Hamilton pada putaran ke-44 (1:35.378),[42] yang lebih cepat empat detik dari putaran tercepat yang telah berhasil dicatatkan oleh Nico Hülkenberg, yaitu 1:39.824, pada balapan tahun 2016.[43] Hamilton menjadi pembalap yang kedua, setelah Schumacher, yang berhasil menang lima kali atau lebih di tiga trek yang berbeda, dan dia menyamai total 106 podium dalam karier Alain Prost,[32] menempatkannya di urutan kedua di dalam daftar podium karier sepanjang masa.[44] Balapan tersebut merupakan "grand slam" yang ketiga di dalam karier Hamilton – menang dari posisi terdepan setelah memimpin setiap putaran dan mencatatkan putaran tercepat – menambah Grand Prix Malaysia 2014 dan Italia 2015. Hamilton juga menyamai rekor karier Jim Clark dengan 11 "hat-trick" – balapan yang berhasil dimenangkan dari posisi terdepan, dan sekaligus juga mencatatkan putaran tercepat – dan menempatkannya di posisi kedua di dalam daftar yang sama sepanjang masa.

Rekapitulasi balapan[sunting | sunting sumber]

Kualifikasi[sunting | sunting sumber]

Pos. Mobil
no.
Pembalap Konstruktor Waktu kualifikasi Grid
akhir
Q1 Q2 Q3
1 44 Britania Raya Lewis Hamilton Mercedes 1:33.333 1:32.406 1:31.678 1
2 5 Jerman Sebastian Vettel Ferrari 1:33.078 1:32.391 1:31.864 2
3 77 Finlandia Valtteri Bottas Mercedes 1:33.684 1:32.552 1:31.865 3
4 7 Finlandia Kimi Räikkönen Ferrari 1:33.341 1:32.181 1:32.140 4
5 3 Australia Daniel Ricciardo Red Bull Racing-TAG Heuer 1:34.041 1:33.546 1:33.033 5
6 19 Brasil Felipe Massa Williams-Mercedes 1:34.205 1:33.759 1:33.507 6
7 27 Jerman Nico Hülkenberg Renault 1:34.453 1:33.636 1:33.580 7
8 11 Meksiko Sergio Pérez Force India-Mercedes 1:34.657 1:33.920 1:33.706 8
9 26 Rusia Daniil Kvyat Toro Rosso 1:34.440 1:34.034 1:33.719 9
10 18 Kanada Lance Stroll Williams-Mercedes 1:33.986 1:34.090 1:34.220 10
11 55 Spanyol Carlos Sainz Jr. Toro Rosso 1:34.567 1:34.150 11
12 20 Denmark  Kevin Magnussen Haas-Ferrari 1:34.942 1:34.164 12
13 14 Spanyol Fernando Alonso McLaren-Honda 1:34.499 1:34.372 13
14 9 Swedia Marcus Ericsson Sauber-Ferrari 1:34.892 1:35.046 14
15 36 Italia Antonio Giovinazzi Sauber-Ferrari 1:34.963 No time 182
16 2 Belgia Stoffel Vandoorne McLaren-Honda 1:35.023 15
17 8 Prancis Romain Grosjean Haas-Ferrari 1:35.223 191
18 30 Britania Raya Jolyon Palmer Renault 1:35.279 201
19 33 Belanda Max Verstappen Red Bull Racing-TAG Heuer 1:35.433 16
20 31 Prancis Esteban Ocon Force India-Mercedes 1:35.496 17
Waktu 107%: 1:39.593
Sumber:[19]
Catatan

Balapan[sunting | sunting sumber]

Pos. No. Pembalap Konstruktor Putaran Waktu/Tersingkir Grid Poin
1 44 Britania Raya Lewis Hamilton Mercedes 56 1:37:36.158  1 25
2 5 Jerman Sebastian Vettel Ferrari 56 +6.250 2 18
3 33 Belanda Max Verstappen Red Bull Racing-TAG Heuer 56 +45.192 16 15
4 3 Australia Daniel Ricciardo Red Bull Racing-TAG Heuer 56 +46.035 5 12
5 7 Finlandia Kimi Räikkönen Ferrari 56 +48.076 4 10
6 77 Finlandia Valtteri Bottas Mercedes 56 +48.808 3 8
7 55 Spanyol Carlos Sainz Jr. Toro Rosso 56 +1:12.893 11 6
8 20 Denmark Kevin Magnussen Haas-Ferrari 55 +1 Lap 12 4
9 11 Meksiko Sergio Pérez Force India-Mercedes 55 +1 Lap 8 2
10 31 Prancis Esteban Ocon Force India-Mercedes 55 +1 Lap 17 1
11 8 Prancis Romain Grosjean Haas-Ferrari 55 +1 Lap 19
12 27 Jerman Nico Hülkenberg Renault 55 +1 Lap 7
13 30 Britania Raya Jolyon Palmer Renault 55 +1 Lap 20
14 19 Brasil Felipe Massa Williams-Mercedes 55 +1 Lap 6
15 9 Swedia Marcus Ericsson Sauber-Ferrari 55 +1 Lap 14
Ret 14 Spanyol Fernando Alonso McLaren-Honda 33 Poros penggerak 13
Ret 26 Rusia Daniil Kvyat Toro Rosso 18 Hidrolik 9
Ret 2 Belgia Stoffel Vandoorne McLaren-Honda 17 Tekanan bahan bakar 15
Ret 36 Italia Antonio Giovinazzi Sauber-Ferrari 3 Kecelakaan 18
Ret 18 Kanada Lance Stroll Williams-Mercedes 0 Tabrakan 10
Sumber:[42]

Klasemen sementara Kejuaraan Dunia setelah perlombaan[sunting | sunting sumber]

  • Catatan: Hanya lima posisi teratas saja yang dimasukkan ke dalam tabel klasemen di atas ini.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "2017 Formula 1 Heineken Chinese Grand Prix". Formula1.com. Formula One World Championship Limited. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 January 2017. Diakses tanggal 7 April 2017. 
  2. ^ Mitchell, Malcolm. "2017 Formula 1 World Championship Programmes - The Motor Racing Programme Covers Project". Progcovers.com. Diakses tanggal 18 November 2018. 
  3. ^ Mitchell, Malcolm. "Shanghai International Circuit - The Motor Racing Programme Covers Project". Progcovers.com. Diakses tanggal 18 November 2018. 
  4. ^ "F1 reveals overall rise in 2017 attendance". GPupdate.net. 8 December 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 December 2017. 
  5. ^ a b Benson, Andrew (7 April 2017). "Second practice called off after safety helicopter grounded". BBC Sport. Diakses tanggal 7 April 2017. 
  6. ^ a b "Chinese GP format to be unchanged despite Shanghai weather concerns". Sky Sports F1. 7 April 2017. Diakses tanggal 8 April 2017. 
  7. ^ a b c Galloway, James (7 April 2017). "Chinese GP Practice: Heavy cloud restricts Friday running in Shanghai". Sky Sports F1. Diakses tanggal 8 April 2017. 
  8. ^ Benson, Andrew (7 April 2017). "Chinese Grand Prix: Hamilton calls for race weekend changes after Shanghai cancellation". BBC Sport. Diakses tanggal 8 April 2017. 
  9. ^ "Lewis Hamilton meets the fans during Chinese GP practice delays". Sky Sports F1. 7 April 2017. Diakses tanggal 8 April 2017. 
  10. ^ Anderson, Ben (7 April 2017). "F1 urged to create "contingency plan" after practice cancellation". motorsport.com. Motorsport Network. Diakses tanggal 8 April 2017. 
  11. ^ a b c Benson, Andrew (8 April 2017). "Chinese GP: Sebastian Vettel on top in final practice as Ferraris outshine Mercedes". BBC Sport. Diakses tanggal 8 April 2017. 
  12. ^ a b "FP3 – Ferrari set searing Shanghai pace". formula1.com. Formula One World Championship Limited. 8 April 2017. Diakses tanggal 8 April 2017. 
  13. ^ Sahara Force India [@ForceIndiaF1] (8 April 2017). "Time for FP3! Never has the Saturday morning session been so important - 60 minutes to get all data we need for qualifying! #ChineseGP" (Tweet). Diakses tanggal 8 April 2017 – via Twitter. 
  14. ^ a b c "2017 Formula 1 Heineken Chinese Grand Prix – Practice 3". formula1.com. Formula One World Championship Limited. 8 April 2017. Diakses tanggal 8 April 2017. 
  15. ^ a b c d e Gill, Pete (8 April 2017). "Chinese GP Practice Three: Sebastian Vettel tops Ferrari one-two". Sky Sports F1. Diakses tanggal 8 April 2017. 
  16. ^ "2016 Formula 1 Pirelli Chinese Grand Prix – Qualifying". formula1.com. Formula One World Championship Limited. 16 April 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 April 2016. Diakses tanggal 16 April 2016. 
  17. ^ van Leeuwen, Andrew (8 April 2017). "Chinese GP: Vettel fastest as Ferrari sets stunning pace in FP3". motorsport.com. Motorsport Network. Diakses tanggal 8 April 2017. 
  18. ^ a b c d e f Galloway, James (8 April 2017). "Chinese GP Qualifying: Lewis Hamilton claims Shanghai pole". Diakses tanggal 9 April 2017. 
  19. ^ a b c d "2017 Formula 1 Heineken Chinese Grand Prix – Qualifying". formula1.com. Formula One World Championship Ltd. 8 April 2017. Diakses tanggal 8 April 2017. 
  20. ^ a b Straw, Edd (8 April 2017). "Verstappen blames engine misfire for Q1 exit". motorsport.com. Motorsport Network. Diakses tanggal 9 April 2017. 
  21. ^ Galloway, James (9 April 2017). "Conclusions from Chinese GP Qualifying: What we learnt". Sky Sports F1. Diakses tanggal 9 April 2017. 
  22. ^ "Chinese GP 2017 Qualifying: Antonio Giovinazzi crashes out". Sky Sports F1. 8 April 2017. Diakses tanggal 9 April 2017. 
  23. ^ a b c Barretto, Lawrence (8 April 2017). "Grosjean, Palmer hit with grid penalties". motorsport.com. Motorsport Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 April 2017. Diakses tanggal 9 April 2017. 
  24. ^ Romain Grosjean [@RGrosjean] (8 April 2017). "So apppatently I made no effort to slow down and didn't abandon the lap... data shows a different point of view. Btw didn't even open my DRS" (Tweet). Diakses tanggal 9 April 2017 – via Twitter. 
  25. ^ Freeman, Glenn (8 April 2017). "Haas boss "doesn't get" Grosjean's yellow flag penalty". motorsport.com. Motorsport Network. Diakses tanggal 9 April 2017. 
  26. ^ a b Cooper, Adam (9 April 2017). "Antonio Giovinazzi picks up F1 grid penalty for Chinese GP". Autosport. Diakses tanggal 9 April 2017. 
  27. ^ Straw, Edd (8 April 2017). "Stroll boosted by switch to lighter power steering". motorsport.com. Motorsport Network. Diakses tanggal 9 April 2017. 
  28. ^ "Pole positions – consecutively". statsF1.com. Diakses tanggal 9 April 2017. 
  29. ^ "Pole positions – by Grand Prix". statsF1.com. Diakses tanggal 9 April 2017. 
  30. ^ Cooper, Adam (8 April 2017). "FIA takes steps to ensure Chinese GP will run on time". motorsport.com. Motorsport Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 April 2017. Diakses tanggal 8 April 2017. 
  31. ^ Noble, Jonathan (9 April 2017). "Chinese GP: FIA makes special arrangements at nearby hospital". Autosport. Diakses tanggal 9 April 2017. 
  32. ^ a b c d Benson, Andrew (9 April 2017). "Lewis Hamilton wins Chinese Grand Prix ahead of Sebastian Vettel". BBC Sport. Diakses tanggal 10 April 2017. 
  33. ^ Allen, James (17 November 2016). "Insight: What is it about Pirelli rain tyres that means wet F1 races need careful management?". Jamesallenonfi.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 April 2017. Diakses tanggal 10 April 2017. 
  34. ^ Collantine, Keith (10 April 2017). "2017 Chinese Grand Prix radio notes: Race". F1fanatic.co.uk. Diakses tanggal 10 April 2017. 
  35. ^ "2017 Formula 1 Heineken Chinese Grand Prix – Starting Grid". Formula1.com. 9 April 2017. Diakses tanggal 10 April 2017. 
  36. ^ Leslie, Jack (9 April 2017). "Max Verstappen named Driver of the Day for Chinese GP". Motorsport Week. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 April 2017. Diakses tanggal 10 April 2017. 
  37. ^ a b c d e "F1 – Hamilton wins Chinese Grand Prix ahead of Vettel and Verstappen". FIA.com. Fédération Internationale de l'Automobile. 9 April 2017. Diakses tanggal 9 April 2017. 
  38. ^ a b c Khorounzhiy, Valentin (9 April 2017). "Chinese GP: Hamilton wins as wet start causes fireworks". motorsport.com. Motorsport Network. Diakses tanggal 9 April 2017. 
  39. ^ Collantine, Keith (9 April 2017). "Hulkenberg given two penalties for Safety Car errors". f1fanatic.co.uk. Diakses tanggal 9 April 2017. 
  40. ^ Benson, Andrew (9 April 2017). "Chinese Grand Prix: Valtteri Bottas says spin under safety car was 'stupid mistake'". BBC Sport. Diakses tanggal 10 April 2017. 
  41. ^ a b c Galloway, James (9 April 2017). "Chinese GP: Lewis Hamilton and Mercedes back to winning ways". Sky Sports F1. Diakses tanggal 9 April 2017. 
  42. ^ a b "2017 Chinese Grand Prix Race – Official Classification". FIA.com. 9 April 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 April 2017. Diakses tanggal 9 April 2017. 
  43. ^ "2016 Chinese Grand Prix Race – Official Classification". FIA.com. Fédération Internationale de l'Automobile. 17 April 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2016. Diakses tanggal 9 April 2017. 
  44. ^ "Podiums by number". statsf1.com. 9 April 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 April 2017. Diakses tanggal 10 April 2017. 
  45. ^ a b "China 2017 - Championship • STATS F1". www.statsf1.com. Diakses tanggal 15 March 2019. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]


Seri sebelumnya:
Grand Prix Australia 2017
Kejuaraan Dunia Formula Satu
musim 2017
Seri selanjutnya:
Grand Prix Bahrain 2017
Tahun sebelumnya:
Grand Prix Tiongkok 2016
Grand Prix Tiongkok Tahun selanjutnya:
Grand Prix Tiongkok 2018