Gereja di Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gereja di Indonesia sudah hadir sejak abad ke 2 masehi, pertama kali di Fansur/Barus, Sumatera Utara. Sejak saat itu, sampai sekarang i Indonesia telah terdapat/telah ada banyak sekali jenis-jenis (aliran/semacamnya) Gereja. Pada umumnya Gereja-gereja Kristen di Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga atau empat aliran utama (denominasi utama), yaitu: Gereja Katolik Roma dibawah kepemimpinan Bapa Sri Paus, Gereja-gereja Protestan yang merupakan hasil reformasi dan berdiri mandiri, dan Gereja Ortodoks dengan sistem Episkopal nya. Khusus untuk gereja-gereja dari aliran ritual Pentakosta kadang-kadang digolongkan terpisah dari kelompok Gereja-gereja Protestan karen perbedaan ritual dan pengakuan iman, meskipun dari sejarahnya mereka (Pentakosta) muncul dari denominasi-denominasi ajaran Protestan.

Gereja Katolik (Ritus Latin/Barat) dan Gereja Ortodoks (Ritus Oriental/Timur) di Indonesia biasanya tidak terbagi-bagi menurut denominasi sebagai mana hal nya yang ada pada gereja-gereja Protestan/Pentakosta. Karena gereja Protestan dan aliran Pentakosta terbagi-bagi menjadi unsur gereja yang lebih kecil maka gereja-gereja Kristen Protestan (dan Pentakosta) memiliki banyak cabang bahkan disetiap daerahnya. Gereja-gereja tersebut dapat diklasifikasikan menurut ajaran teologi, kelompok etnis, bahasa pengantar, atau gabungan dari ketiganya.

Sejarah

Gereja Protestan

Berikut beberapa gereja Protestan yang ada di Indonesia. Cabang/pemekaran/pecahan dari suatu gereja ditandai dengan sub-bagian.

Gereja Kesukuan/Kedaerahan

Banyak jenis atau cabang gereja yang ada di Indonesia (di level provinsi) merupakan gereja yang bersifat kesukuan atau kedaerahan tertentu. Hal ini terjadi karena adanya politik gospel masa lalu oleh pihak Penjajah (Portugal ataupun Belanda) yag memakai taktik pendekatan suku.

Gereja kesukuan/kedaerahan ini berciri kedaerahan atau kesukuan tertentu menurut adat istiadat daerah setempat, yang mana merupakan tempat Gereja tersebut pertama didirikan, namun Gereja-gereja ini tetap terbuka bagi suku lain (adapula gereja yang tertutup untuk suku lain,namun kemungkinannya sangat kecil)

Gereja tersebut antara lain:

Catatan kecil
  • Catatan 1: Gereja Kristen Rejang merupakan gereja kesukuan yang tertutup bagi suku lain di luar suku yang bersangkutan dikarenakan gereja itu memiliki privasi dalam hal keanggotaan.

Menurut Denominasi

Pembagian Gereja-gereja beraliaran Protestanisme di Indonesia menurut denominasinya yaitu:

Gereja Reformasi atau Calvinis

Gereja Lutheran (Evangelikel Lutheran)

Gereja-gereja Methodis

Gereja-gereja Menonit

Gereja-gereja Pentakosta - karismatik

Gereja Baptis

Gereja non-denominasi

Lain-lain

Gereja Ortodoks

Gereja Ortodoks adalah kelompok Kristen/Gereja pendatang yang paling mutakhir di Indonesia. Namun, menurut penelitian dari pakar-pakar sejarah dan arkeologi lama, sebetulnya Gereja Ortodoks ini justru adalah gereja yang pertama hadir dan datang ke Indoneia yang ditandai dengan/melalui kehadiran Gereja Nestorian yang merupakan corak gereja Asyiria di daerah Fansur (Barus),di wilayah Mandailing Sumatera Utara.

Tanpa diketahui sebab-sebabnya, Gereja yang kehadirannya diketahui lewat prasasti dari tahun 600-an M ini kemudian hilang begitu saja yang mungkin akibat faktor peperangan dan baru muncul kembali di Indonesia sekitar akhir tahun 1960-an dengan kedatangan Kansiah Orthodox Syiria dikota Samarinda. Di negara-negara Eropa Timur,Asia Kecil, Anatolia, Timur Tengah, Asia Selatan dan di India, Gereja Ortodoks telah hadir selama berabad-abad dan tidak pernah hilang seiring zaman berganti, khususnya di Timur Tengah, Gereja ini telah hadir sejak abad pertama ketika kali pertama Gereja Kristen terbentuk oleh para murid Yesus.

Gereja Ortodoks di Indonesia hadir secara resmi tahun 1960 dan pada 1980 gereja ortodoka memiliki nama resmi Gereja Ortodoks Indonesia (GOI), namun baru mendapat izin Departemen Agama pada tahun 2006 (Surat Keputusan Departemen Agama no. DJ.III/Kep.HK.00.5/190/3212/2006). Ketua GOI sekarang adalah Arkimandrit (Romo/Uskup) Daniel Bambang Dwi Biantoro, Ph.D., dan GOI adalah Gereja Ortodoks dengan asas nasional, walaupun dalam sistem hierarkinya, GOI masih bernaung di bawah ROCOR (Russian Orthodox Church Outside Russia) Selain di bawah Gereja Ortodoks Rusia, terdapat juga Gereja Ortodoks yang jemaatnya bernaung di bawah Gereja Ortodoks Yunani, Gereja Koptik Mesir dan Gereja ortodoks Habsyi. Ada pula Kanisah Ortodoks Siria (KOS) yang bukanlah lembaga gereja. Kehadiran KOS di Indonesia hanya sebatas wacana.

Gereja lainnya

Selain Gereja-gereja di atas, ada pula Gereja-gereja lain yang ajarannya sering dianggap terlalu jauh bedanya dengan Gereja-gereja Kristen yang disebutkan diatas tadi, gereja-gereja itu antara lain seperti : Gereja Mormon yang memiliki ajaran yang bertentangan dengan Bible, Saksi Yehuwa atau menara kudus Yehovah, dan Christian Science yang merupakan gerakan restorasi gereja, (lihat Restorasionisme).

Lihat pula

Pranala luar

Direktori Gereja di Indonesia