Zulkarnain Lubis
Informasi pribadi | |||
---|---|---|---|
Nama lengkap | Zulkarnain Lubis | ||
Tanggal lahir | 21 Desember 1958 | ||
Tempat lahir | Binjai, Sumatera Utara, Indonesia | ||
Tanggal meninggal | 11 Mei 2018 | (umur 59)||
Tempat meninggal | Pali, Sumatera Selatan, Indonesia | ||
Tinggi | 1,68 m (5 ft 6 in) | ||
Posisi bermain | Gelandang | ||
Karier junior | |||
1970–1976 | PSKB Binjai | ||
Karier senior* | |||
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) |
1976-1978 | PSKB Binjai | ||
1980-1983 | Mercu Buana | ||
1983-1985 | Yanita Utama | ||
1985-1989 | Krama Yudha Tiga Berlian | ||
1989-1990 | Petrokimia Putra | ||
Tim nasional‡ | |||
1983-1986 | Indonesia | ? | (?) |
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 27 September 2010 ‡ Penampilan dan gol di tim nasional akurat per 27 September 2010 |
Zulkarnaen Lubis (21 Desember 1958 – 11 Mei 2018) adalah salah seorang mantan pemain nasional sepak bola Indonesia dari klub PSMS Medan pada era 1970-an. Dia adalah pemain PSMS Medan (1979-1980) dan Mercu Buana Medan (1981-1982), sebelum memperkuat klub-klub elite di Pulau Jawa, di antaranya Yanita Utama Bogor.
Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Setelah pensiun dari sepak bola pada tahun 2000, dia melatih SSB Wanita di Bandung yang dimiliki oleh mantan pemain tim nasional wanita, Papat Yunisal. Zulkarnaen dan Papat menikah pada tahun 2004.[1]
Karier
[sunting | sunting sumber]Pada eranya ia sering dijuluki sebagai Maradona Indonesia karena ia sering beroperasi di lini tengah, gocekan dan umpan-umpan matang dari kaki Zulkarnaen membuat para penyerang depan seperti mendapat pelayanan kelas satu. Visi bermain bola yang tinggi membuat Zulkarnaen mampu membaca pergerakkan pemain belakang lawan sekaligus menentukan ke mana teman di lini depan harus bergerak. Singkatnya, aksi pemain yang pada masa jayanya memiliki ciri rambut gondrong ini memang sangat memikat.
Talenta itu juga yang membawa Zulkarnaen menghuni skuat timnas. Di tim Merah Putih, striker seperti Bambang Nurdiansyah, Dede Sulaiman dan Noah Meriem merasakan sekali matangnya umpan-umpan Zulkarnaen. SEA Games, Pra Piala Dunia, dan Asian Games adalah ajang-ajang internasional yang pernah diikuti Zulkarnaen.
Di level klub, pemain ini sempat mengecap prestasi puncak bersama Krama Yudha Tiga Berlian. Dua kali Zulkarnaen mengantarkan klub ini ke jenjang juara Kompetisi Galatama.
Pemain Liga
[sunting | sunting sumber]- 1970: PSKB Binjai
- 1978: Bintang Utama
- 1980: Mercu Buana
- 1983: Yanita Utama
- 1986: Krama Yudha Tiga Berlian
- 1989: Persegres Gresik
- 1990: Petrokimia Putra
- 1997: PSM Makassar
- 1999: PSD Darmawangsa
pskb dimenangkan karena binjai masih berjaya binjai banyak penerus anak bangsa karena tidak di sadari bibit2 muda
Tim Nasional
[sunting | sunting sumber]- 1983: Timnas SEA Games
- 1984: PSSI Garuda I
- 1985: Timnas SEA Games, PSSI Pratama, Timnas Pra Piala Dunia
- 1986: Timnas Asian Games, Seoul
Prestasi
[sunting | sunting sumber]- 1980: Runner-up Galatama (Mercu Buana)
- 1985: Juara Sub Grup 3 B PPD
- 1986: Semifinalis Asian Games
- 1987: Juara Galatama (Krama Yudha Tiga Berlian)
- 1988: Juara Galatama (Krama Yudha Tiga Berlian)
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Anak Medan Itu Merindukan Kebun Bunga[pranala nonaktif permanen]
- (Indonesia) Zulkarnaen Lubis, Maradona Indonesia
- ^ "Kisah Zulkarnaen Lubis yang Dijuluki Kevin Keegan dan Maradona". skor.id. 16 Mei 2020. Diakses tanggal 13 Agustus 2022.[pranala nonaktif permanen]