Wikipedia:Warung Kopi (Kebijakan)/Arsip/2019/1

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

FileExporter beta feature[sunting sumber]

Johanna Strodt (WMDE) 14 Januari 2019 09.41 (UTC)[balas]

WBI dan ketakutan akan AP bertema politik[sunting sumber]

Untuk diskusi yang berkaitan, sila kunjungi Wikipedia:Warung Kopi (Kebijakan)/Arsip/Mei 2014#Usul untuk tidak menampilkan artikel tokoh politik di masa Pemilu

Tanpa bermaksud mempermasalahkan pandangan para pengguna WBI mengenai ini, maka pesan ini lebih menyoroti tentang ketakutan WBI akan penayangan AP bertema politik di caturwulan pertama (Januari-April) 2019 alih-alih sekadar meributkan pengguna lain yang tidak sefaham dengan saya. Jujur saja, saya perhatikan pengguna WBI akhir-akhir ini sangat ketakutan melihat AP bertema politik (lebih tepatnya politik Indonesia masa kini) ditayangkan di HU terutama pada "masa-masa kritis" Pemilu 2019, yaitu Januari-April 2019. Saya tidak menyebut bahwa semua AP yang ditayangkan pada Januari-April haruslah bertema politik, tetapi setidaknya ada satu-dua slot yang menampilkan AP bertema politik. Buktinya, saya melihat ada kecenderungan untuk paranoid terhadap penayangan AP bertema politik, seraya menyebutkan bahwa jika AP bertema politik tayang selepas Pemilu 2019, maka keadaan akan menjadi baik-baik saja. Lihat ini dan ini. Pertanyaannya, apakah Wikipedia akan bersih dari tuduhan ketidaknetralan jika AP bertema politik ditayangkan selepas Pemilu 2019? Saya belum bisa memastikan apakah AP bertema politik akan tayang pada April nanti, tetapi melihat kecenderungan yang ada, tampaknya tiada satupun AP bertema politik yang tayang pada bulan itu. Walaupun Joko Widodo dan Prabowo Subianto kembali bertarung di Pilpres 2019, tetapi tentu saja artikelnya sudah ditayangkan 5 tahun yang lalu, yang berarti apakah akan ditayangkan ulang atau tidak? Saya ragu kedua artikel tersebut akan ditayangkan ulang mengingat kecenderungan pengguna-pengguna WBI akhir-akhir ini.

Walaupun WBI menjunjung tinggi kenetralan, apakah kita sudah berlaku netral terhadap AP bertema politik? Kalau benar, mengapakah kita malah melakukan swasensor/sensor mandiri (self-censorship) terutama pada AP bertema politik? Apakah penayangan AP bertema politik akan membuat kenetralan Wikipedia menjadi hilang sama sekali? Apakah penayangan AP bertema politik akan membuat Wikipedia berpihak kepada salah satu pihak politik tertentu? Lebih parahnya, apakah penayangan AP bertema politik akan memecah belah persatuan dan kesatuan negara Indonesia? Bukankah Wikipedia menerapkan Wikipedia bukanlah, yang terdapat satu poin mengenai penyensoran, yang berbunyi "Wikipedia bukanlah penyensoran, Wikipedia tidak menganut penyensoran, oleh karena itu, Wikipedia mungkin berisi konten yang tidak pantas untuk beberapa orang"? Ketika kita tidak mempermasalahkan gambar wanita telanjang di dalam artikel, kita malah sibuk mempermasalahkan penayangan AP bertema politik di HU harus ditayangkan kapan. Bahkan saya tidak melihat gambar belahan dada wanita atau pria bertelanjang dada di AP bertema politik, mengapa harus dipermasalahkan? Apakah sekarang AP bertema politik sudah termasuk "konten yang tidak pantas untuk beberapa orang"? Apakah demi menuruti sifat paranoid kita, lantas semua artikel bertema politik Indonesia, atau lebih parahnya semua artikel bertema politik (bahkan artikel politik sekalipun!) harus dihapus agar tidak menimbulkan fitnah di kalangan masyarakat? Jikapun memang AP bertema politik tersebut benar-benar tidak netral, mengapa tidak mengajukan pencabutan atas status AP tersebut?

Dahulu pernah ada perdebatan mengenai anak kecil dan Wikipedia dan kebanyakan malah menolak usulan tersebut. Selanjutnya terjadi perdebatan mengenai pemajangan AP bertema politik pada tahun berikutnya (pranala sudah diberikan di atas), yang akhirnya malah menggantung. Sampai saat ini Wikipedia berjalan dengan baik-baik saja, dan masyarakat pun juga. Namun, mengapa ketakutan yang sama yang pernah diperdebatkan sebelumnya muncul kembali? Apakah dampaknya lebih parah di tahun ini atau tidak lebih dari perwujudan rasa paranoid semata? Ini yang saya kritisi. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 17 Januari 2019 04.45 (UTC)[balas]

Tanggapanku ada dua bagian. Yang pertama, mengenai apakah baik menampilkan artikel bertema politik sebagai artikel pilihan di halaman utama sebelum pemilu? Menurutku—ini pendapat pribadi saja, pengguna lain tentu boleh setuju boleh tidak—sebagian besar tidak masalah, yang aku ingin coba hati-hati hanyalah isu politik aktual yang bersifat partisan. Sebagian besar topik politik bukanlah bersifat aktual atau partisan: Misalnya artikel mengenai konstitusi Indonesia, teori-teori pemerintahan, sistem pemilu, politisi zaman dahulu dan sebagainya. Kalau artikel politiknya tentang hal-hal ini aku rasa tidak ada masalah. Yang perlu berhati-hati adalah ketika topiknya partisan. Kenapa begitu? AP yang terjadwal di halaman utama akan "diusung" selama seminggu. Walaupun artikelnya sendiri netral, pengangkatan isu partisan tertentu di halaman utama (sedangkan isu lainnya tidak ditampilkan) tentu akan menghasilkan keberatsebelahan tersendiri. Contohnya adalah pencalonan ShameOnYouSBY yang bung tautkan. Walaupun isi artikelnya netral, kalau cuma itu yang diutamakan di Halaman Utama, tentu pengutamaan membuat halaman utama tidak berimbang. Kalau bisa dibikin "berimbang" seperti Wikipedia Inggris yang menampilkan John McCain dan Barack Obama bersama-sama pada hari pemilu mereka berdua, baru tidak masalah. Tapi kalau yang diangkat isu-isu khusus, mencari "pengimbang" tidak semudah menampilkan dua calon bersama-sama.
Tanggapan kedua adalah mengenai apakah ada penyensoran? Menurutku ini pun tidak. Di dua contoh yang bung tautkan, yang terjadi adalah pemungutan suara yang memang kondisinya subjektif. Tentu setiap pengguna boleh menyampaikan pendapatnya dan preferensinya. Jika banyak yang memilih tidak setuju atau memilih artikel lain, itu kan hak masing-masing pemilih yang punya selera masing-masing. Yang tidak boleh itu misalnya menghapus artikel, memaksa pengguna lain mencabut usulan atau pendapatnya, dsb. Selera orang bisa bermacam-macam, dan orang lain bisa setuju dan tidak setuju. Sebagai contoh, Bung Hanamanteo kadang tidak setuju dengan penjadwalan AP sebuah biografi yang tidak pas dengan tanggal lahir atau kematiannya. Ini kan bahkan masalah yang (bisa dibilang) lebih sepele dibanding menjaga kenetralan halaman utama. Apakah itu penyensoran? Tidak. Apakah Bung boleh berpendapat seperti itu? Tentu boleh, apalagi dalam pemungutan suara yang subyektif. HaEr48 (bicara) 18 Januari 2019 03.52 (UTC)[balas]
Betul, seperti yang aku bilang di halaman lain beberapa waktu ini, ini nggak ada kaitannya dengan penyensoran. Kalau ada penyensoran, maka akan ada pelarangan tayang untuk semua artikel bertema politik Indonesia, dan bahkan usulan menayangkan pun akan langsung dihapus. Nyatanya kan tetap boleh, tetapi pada akhirnya kembali lagi ke pengguna WBI mau menayangkan apa. Karena saat ini lebih banyak pengguna yang lebih memilih menayangkan artikel timbal daripada wawancara Aiman Witjaksono dengan Basuki Tjahaja Purnama, ya masak mau dipaksakan? Tokh tidak semua artikel harus dipajang secara tematik.
Makanya aku jauh jauh jauh jauh lebih setuju dengan sistem penjadwalan AP yang sekarang daripada dulu. Kalau dulu, satu suara setuju bisa langsung memveto penayangan artikel apapun, termasuk kalau bung mau menayangkan artikel politik, bisa langsung diveto dengan "tidak setuju" oleh satu orang (dan dulu juga saya ingat bung sendiri dapat dengan mudah memveto usulan penayangan artikel2 lain yang bung tidak suka). Sekarang dengan tidak adanya lagi suara "tidak setuju" yang bikin runyam, kita kembalikan kepada pengguna lain mau tayangkan artikel apa. Sistemnya sekarang, kalau Anda tidak setuju, calonkan penjadwalan tandingan alih2 memveto, dan kemudian keputusan akhir diserahkan kepada pengguna2 lain. Kalau bung mau mencalonkan penjadwalan artikel2 politik Indo yang lain dalam beberapa bulan ke depan, silakan saja (dan tidak ada yang melarang, ergo bukan penyensoran).  Mimihitam  18 Januari 2019 11.30 (UTC)[balas]
Kalau ingin menampilkan artikel bertopik politik, mungkin sebaiknya sekarang tidak membahas tokoh. Tapi hal yang lebih abstrak. Misalnya Otonomi daerah? Saran saja. Gombang (bicara) 18 Januari 2019 12.51 (UTC)[balas]
@Gombang artikelnya belum melalui peninjauan AP, jadi nggak bisa ditayangkan :P dan sekarang sepertinya belum ada cadangan AP WBI yang bertemakan politik Indo dan tidak berkaitan dengan tokoh. Ngomong2 mas Gombang mau ikutan kasih peninjauan di Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan? Sekarang sistemnya baru, sudah tidak ada voting lagi, tapi lewat peninjauan komprehensif. Contoh: Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Disetujui/Januari 2019.  Mimihitam  18 Januari 2019 15.22 (UTC)[balas]
Eh iya aku baru ingat.. minggu lalu kan artikel Abdoel Moeis Hassan baru tayang.. itu artikel tentang politik Indonesia loh.  Mimihitam  18 Januari 2019 18.37 (UTC)[balas]
Tadi itu contohnya yang kebetulan teringat saja. Contoh yang lebih baik mungkin Presiden Indonesia atau Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Memang harus diperbaiki artikelnya :p. Soal Artikel Pilihan saya tengok dulu. Gombang (bicara) 18 Januari 2019 20.10 (UTC)[balas]
Ya setuju kalau topik umum dan non partisan gitu. Sekilas lihat daftar AP kita, ada Mohammad Natsir yang belum tayang atau Fakih Usman yang sudah tayang. Mungkin bisa dipertimbangkan. HaEr48 (bicara) 18 Januari 2019 23.02 (UTC)[balas]

──────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────────── HaEr48, Dalam APJU, sangatlah wajar jika kita menjumpai komentar seperti "Tanggal penayangan tidak spesifik", "Artikel-artikel bertema sama dengan artikel ini malah sudah ditayangkan berturut-turut", "sudah pernah ditayangkan sebelumnya", "sedang diusulkan untuk dicabut", atau "utamakan AP yang sudah lama disetujui dan sama sekali belum pernah ditayangkan" karena memang itulah APJU seharusnya diciptakan, jadi pasti banyak komentar yang lebih mengarah kepada hal-hal teknis. Sangat tidak tepat ketika pengguna yang berkomentar artikel yang diajukan sedang diusulkan untuk dicabut malah dianggap sedang menyensor sebuah artikel. Faktanya memang artikel tersebut sedang diusulkan untuk dicabut status AP, yang berarti statusnya sebagai AP mengambang antara masih layak menyandang status AP atau tidak. Jangan langsung menganggap semua suara tidak setuju sama dengan upaya penyensoran terhadap artikel-artikel tertentu. Namun, saya tidak sepakat bahwa suatu artikel ditolak hanya gara-gara "artikel ini bertema politik!" "artikel ini bertema seks!", "artikel ini bertema pembunuhan!", "artikel ini bertema sensitif!", atau "artikel ini bertema komunisme!" Tahun lalu ketika artikel Josef Stalin ditayangkan, sepertinya tiada yang meributkan "WBI pro-komunisme!". Ketika artikel Marylin Monroe ditayangkan, sepertinya tiada yang meributkan "tokoh ini terlalu seksi untuk dijadikan AP!". Ketika artikel Saya Indonesia, Saya Pancasila ditayangkan, sepertinya justru jangkrik yang ribut, padahal artikel itu sendiri bertema politik masa kini dan pada saat tagar tersebut masih viral, tagar ini menciptakan kontroversi tersendiri di kalangan politikus dan warganet. Bahkan untuk AP bertema pembunuhan pun, rasa-rasanya tiada yang mempermasalahkan itu. Dulu memang ada yang tidak setuju ditayangkan karena terlalu menyeramkan dan dikhawatirkan menjadi ilham untuk melakukan kejahatan, tetapi pada akhirnya ditayangkan juga pada tahun berikutnya. Lihat ini. Jangan sampai APJU malah terlihat seperti "Lembaga Sensor Artikel" yang menentukan pantas-tidaknya suatu artikel tayang di HU hanya gara-gara temanya yang dianggap bermasalah, bukannya hal-hal teknis semacam tanggal penayangan dan pernah-tidaknya ditayangkan. Soal tema politik yang bersifat partisan, saya kira tidak setuju bila langsung dapat ditafsirkan Wikipedia berat sebelah atau semacamnya. 5 tahun yang lalu artikel bertema bakal calon Pilpres 2014 bahkan hanya ditayangkan satu artikel untuk satu kali penayangan (saat itu satu kali penayangan lamanya 10 hari). Ketika artikel Joko Widodo dan Prabowo Subianto ditayangkan di HU secara terpisah, rasanya tiada yang meributkan Wikipedia berat sebelah dan semacamnya hanya gara-gara tidak ditampilkan secara berdampingan. Untuk istilah "sensor", kalau masih bingung dengan maksud saya, maksudnya ialah ada semacam upaya melarang suatu artikel bertema tertentu untuk ditayangkan di HU hanya karena tema artikelnya yang bermasalah, bukannya hal-ihwal teknis dan semacamnya. Daripada sibuk melarang ini-itu, mengapa tidak berpikir sebaliknya, bahwa pengguna yang tertarik akan kaitan WBI dan AP bertema politik akan mencoba untuk membuat akun Wikipedia? Saya rasa di balik semua ini, tentu ada hikmahnya tersendiri yang sayangnya tidak terpikirkan oleh banyak pengguna. Bukankah kita selalu menganggap jumlah pengguna aktif WBI masih kurang? Inilah kesempatan emas yang harus digunakan dengan maksimal.

Mimihitam, saya faham kalau banyak pengguna yang lebih condong ke timbal alih-alih artikel yang saya usulkan. Itu urusan mereka mau memilih artikel yang mana. Saya bisa saja memanipulasi suara di sana atau bahkan memvandal halaman pengusulan, tetapi cara seperti itu tentu tidak beretika. Makanya saya tekankan sejak awal, "Tanpa bermaksud mempermasalahkan pandangan para pengguna WBI mengenai ini, maka pesan ini lebih menyoroti tentang ketakutan WBI akan penayangan AP bertema politik ... alih-alih sekadar meributkan pengguna lain yang tidak sefaham dengan saya." Itu sebabnya percuma saja saya membuat keributan di sana karena memang tidak ada gunanya sama sekali bagi saya dan pengguna lain. Saya juga tahu Abdoel Moeis Hassan juga bertema politik, tetapi apakah bisa dianggap bahwa "WBI masih peduli dengan politik"? Bahkan saya kurang yakin sebagian besar masyarakat Kalimantan Timur mengenal tokoh ini, apalagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Terlebih lagi dia berkarier sekitar setengah abad yang lalu, yang berarti generasi Y (milenial) Z sepertinya belum terlalu mengenal tokoh ini dengan baik.

Gombang Justru itu menandakan WBI masih takut dengan oknum-oknum di luar sana yang selalu saja mempermasalahkan Wikipedia karena ini-itu. Kita telah melalui masa yang dianggap banyak pengguna sebagai masa yang mencekam, lalu mengapa kita masih saja kembali lagi takut dengan hal-hal yang justru kita bisa lalui tanpa ada yang patut ditakuti?

Sebagai tambahan, beberapa bulan yang lalu Liputan6 pernah mewawancarai Bonaditya terkait WBI dan kaitannya dengan politik. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 23 Januari 2019 05.14 (UTC)[balas]

Haters gonna hate (yang benci ya pasti akan selalu benci). Tidak peduli seberapa netral artikelnya, pasti ada aja orang yang "menggoreng" patahan kata-kata yang ditemuinya demi tujuan politik tertentu. flixwito ^(•‿•)^ 23 Januari 2019 10.09 (UTC)[balas]
Hanamanteo Saya sih tidak takut, tapi bosan saja. Calon presidennya masih sama dengan 2014. Apa menariknya menampilkan artikel yang sama lagi? Sebaiknya promosikan artikel lain yang juga menyangkut pemilu seperti lembaga kepresidenan dan DPR. Saya kira akan lebih bermanfaat buat pembaca Wikipedia Gombang (bicara) 23 Januari 2019 14.23 (UTC)[balas]
P.S. Ada yang berani mengembangkan Golongan putih jadi artikel pilihan? Hehehehehehehe Gombang (bicara) 23 Januari 2019 14.26 (UTC)[balas]
Veracious, makanya menurut saya, WBI seharusnya tidak perlu ikut-ikutan dengan perkataan orang di luar sana. Kita sudah memiliki pedoman dan peraturan mengenai ini.
Gombang, makanya saya juga ragu Joko dan Prabowo akan ditayangkan ulang di tahun ini. Mau menayangkan artikel mengenai kampanye mereka, tetapi sayangnya tidak berstatus AP. Soal golongan putih, saya kira sepertinya belum ada yang berminat mengembangkan artikel tersebut hingga menjadi AP. Ini bukan masalah berani, ini hanya masalah berminat atau tidak. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 26 Januari 2019 05.45 (UTC)[balas]