Lompat ke isi

Tando merah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tando merah
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Tribus:
Genus:
Spesies:
P. petaurista
Nama binomial
Petaurista petaurista
(Pallas, 1766)

Tando merah (Latin: Petaurista petaurista Pallas) adalah spesies bajing terbang yang berukuran besar dan panjang berwarna coklat kemerahan yang biasanya ditemui di wilayah Jawa dan Sumatra, di beberapa wilayah Semenanjung Malaysia (Penang), Pakistan, India Utara, dan Afganistan.[2][3] Hewan tersebut hidup di pohon-pohon, di hutan-hutan, maupun di kampung-kampung.[2] Di Sandakan, Kinabalu, di Sabah and Sarawak, mereka banyak ditemui di ketinggian 900 meter di wilayah gunung Kinabalu, juga di daerah Sungai Kinabatangan.[4]

Beberapa nama lain dari tando

[sunting | sunting sumber]
  • Dalam bahasa Inggris disebut, Red giant flying squirrel terkait warnanya yang merah, badannya yang terhitung besar dibanding tupai-tupai lain, dan dapat melompat dengan jarak yang jauh sehingga disebut mampu terbang.[3]
  • Dalam Bahasa Indonesia sendiri sering disebut biluk.[2]
  • Dalam Bahasa Sunda disebut beluk.[2]
  • Dalam Bahasa Jawa disebut walangkopo, luwuk, bajing gendu, koobong.[2]
  • Bahasa Madura disebut pok-pok.[2]
  • Di Sumatra disebut juga kubung, tupai panjang, dan garupung.[2] Tando dan bilik adalah dua jenis binatang yang berbeda namun masih dari varian yang sejenis,kepala dan tampilan seperti bajing dan kelelawar, tabiat lemah dan lincah berbuntut panjang melebihi panjang tubuh (biluk) warna oranye dan lebih besar dari tando

Ciri Fisik

[sunting | sunting sumber]

Tando memiliki ukuran antara 38–45 cm, bobot antara 1–1,5 kg, memiliki selaput kulit yang dipakai untuk terbang.[2] Warna luar badan (bulu) cokelat kemerahan dengan bercak hitam di bagian punggung yang tidak terlalu jelas.[2] Di bagian seputar mata, ujung hidung, telinga, kaki, dan ekor berwarna hitam.[2]

Cara Hidup

[sunting | sunting sumber]

Tando bertahan hidup dengan makan buat-buahan, mencari makan setelah matahari terbenam.[2] Mereka tinggal di pohon-pohon yang tinggi dan membuat sarang.[2] Di Indonesia, mereka hidup di hutan dengan ketinggian 0–1000 m di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.[2]

  1. ^ Walston, J., Duckworth, J. W., Sarkur, S. U. & Molur, S. (2008). "Petaurista petaurista". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 6 January 2009. 
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m (Indonesia)Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3442
  3. ^ a b (Inggris)Khan, M.M. (1992). Mamalia Semenanjung Malaysia. Department of Wildlife and National Parks,Kuala Lumpur.
  4. ^ Payne,J., C.M. Francis and K.Philips (1985). A field guide to mammals of Borneo. The Sabah Society and World Wild Fund, Kota Kinabalu

dalam bahasa sunda beluk dan tando itu beda jenis.. Meskipun sama dengan tando punya sayap seperri bisa terbang tapi Beluk ukurannya lebih kecil sama dengan tupai