Sundari Soekotjo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sundari Soekotjo
LahirSundari Untinasih Soekotjo
14 April 1965 (umur 58)
Jakarta, Indonesia
Pekerjaanpenyanyi
Partai politikPartai Kebangkitan Bangsa (2019—sekarang)
Anak1
Karier musik
Genre
Tahun aktif1976–sekarang
LabelGema Nada Pertiwi (2002-sekarang)
Artis terkait

Sundari Untinasih Soekotjo (lahir 14 April 1965) adalah seorang penyanyi keroncong dari Indonesia. Ia juga pernah mengajar sebagai guru kesenian di SMA 38 Jakarta. Pendidikannya adalah D-3 IKIP pada tahun 1987 dan sarjana musik dari Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2002. Kemudian melanjutkan kuliah di Magister Managemen Universitas Gadjah Mada pada tahun 2005 dan melanjutkan gelar Doktor dibidang Sumber Daya Manusia pada tahun 2010.

Karier dan kehidupan pribadi[sunting | sunting sumber]

Kecintaan Sundari pada musik keroncong bermula sejak ayahnya Soekotjo Ronodihardjo, seorang tentara berpangkat letnan satu (alm) memperkenalkannya pada musik mendayu-dayu itu. Ayahnya yang hobi menyanyi lagu keroncong sering mengajak Sundari menyanyi bersama. Dalam keluarga, sejak kecil anak kedua dari tiga bersaudara yang biasa dipanggil Unti ini mendapat pendidikan yang keras dan disiplin dari ayahnya. Meski ia kerap mengelak saat disuruh latihan, Sundari membantah jika kecintaannya pada musik keroncong datang dari paksaan kedua orang tuanya, terlebih dari sang ayah. “Saya menggeluti musik keroncong karena kemauan sendiri”, kenangnya.

Umur 9 tahun, ia menyanyi pop bersama Joko Sutisno di TVRI. Selanjutnya Sundari belajar menyanyi keroncong pada beberapa guru. Tahun 1975, ketika umurnya menginjak usia 10 tahun, ia baru mulai mengikuti perlombaan dengan menjadi perwakilan dari SD Halim, Jakarta tempat dia sekolah. Baru tahun 1977 ia mengkhususkan diri pada lagu keroncong dan satu tahun kemudian, mengikuti berbagai festival keroncong. Pada festival keroncong remaja, 1978 Sundari terpilih menjadi finalis.

Tahun 1979, ia akhirnya menembus juara kedua di ajang juara Bintang Radio dan Televisi untuk kategori keroncong dewasa wanita. Itu pun dengan mencuri umur, karena Unti belum mencapai 15 tahun. Ia berhasil mengelabui panitia karena dengan kebaya dan sanggul. Baru sebentar Sundari menikmati pujian berkat penampilannya, Sundari menuai kritikan karena ketahuan kalau ia masih dibawah umur. Waktu itu duduk di bangku SMP 80 Halim. “Umur saya waktu itu masih 14 tahun”, ucapnya.

Juara satu bintang radio televisi diraihnya pada festival pada tahun 1983. Selain menyanyi, Sundari menjadi guru kesenian di SMA 38 Jakarta. Tak bisa dihindarkan ia sering dikerjain murid-murid cowok, mobilnya dikasih bunga, wajahnya digambar oleh murid paling bandel, murid cowok duduk di bangku barisan depan setiap kali ia mengajar.

Tahun 2002 menjadi tahun yang penuh berkah baginya. Pada tahun 2002, ia merilis album keroncong asli yang diberi judul Ingkar Janji album ini menjadi album keroncong asli pertamanya, di mana ia menyanyi diiringi musik keroncong. Berkat album ini, ia dinobatkan sebagai penerima keroncong Award 2002 yang diselenggarakan Yayasan Bina Suci dan Radio Republik Indonesia. Pada tahun yang sama, ia juga menerima penghargaan khusus dari dewan kategorisasi di ajang AMI Sharp Award ke-6. Pada 14 Agustus 2002, ia dinyatakan lulus sebagai sarjana musik oleh Universitas Negeri Jakarta (dulunya IKIP) dengan nilai cukup memuaskan.

Meski menuai banyak keberhasilan dalam kariernya, perkawinannya dengan seorang pilot bernama Arman Surjadi kandas ditengah jalan pada tahun 2004. Kini ia mesti mengasuh anak semata wayangnya, Putri Intan Permata sebagai orang tua tunggal. Saat ditanya perihal anaknya, Sundari menuturkan bahwa anaknya yang sedang beranjak dewasa mulai menunjukan keinginan mengikuti jejaknya. “Hati saya trenyuh, ketika diusia 9 tahun dia sudah kepingin rekaman. Saya bebaskan dia untuk memilih dengan syarat punya tanggung jawab. Jangan numpang nama ibunya”.

Dengan statusnya sebagai orang tua tunggal perhatian, kasih sayang maupun perekonomian sekarang menjadi tanggung jawabnya. Dan untuk sekarang ini, ia sedang kuliah lagi dan mencari ilmu dari dunia nyanyi dan lain-lainnya. Ia berharap agar ilmu yang didapatkan saat kuliah tersebut, ia nantinya dapat bekerja dibidang lain selain dari menyanyi.

Sebagai artis maka dirinya tidak lepas dari gosip yang beredar seperti dia dituduh menjadi Istri dari Letjen TNI (Purn) Murdiono seperti dimuat di media Kapan Lagi yang tidak didukung dasar pembenaran dan cenderung fitnah. Juga tuduhan menjadi istri istri mantan Menteri Pertahanan era presiden SBY Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.Sc., M.A., Ph.D. dan sudah diberikan jawaban bantahan di beberapa media . Tentunya berita dan gosip murahan tanpa dasar dan bukti pendukung sangat merugikan bisnis dan karir Sundari Soekotjo. Oleh karena itu maka Sundari Soekotjo meminta wartawan yang memuat berita dirinya agar konfirmasi dahulu kepada yang bersangkutan. Sundari juga membuat website pribadi dan informasi tentang dirinya bisa di baca disitus sundarisoekotjo.com

Setelah menempuh pendidikan Sarjana S1, maka Sundari Soekotjo meneruskan jenjang S2 di Magister Management UGM dan lulus pada tahun 2005. Seperti haus akan pendidikan dia melanjutkan untuk meraih gelar Doktor di Universitas Negeri Jakarta.

Pada Senin, 1 Februari 2010, cita-cita Unti, begitu nama kecil panggilannya, meraih gelar tertinggi dibidang akademik tercapai. Didepan para penguji di Universitas Negeri Jakarta, ia berhasil mempertahankan desertasinya yang berjudul ; Pengaruh Budaya Organisasi, Perilaku Kepemimpinan dan Kepuasan kerja terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT Pembangunan Perumahan (persero) dengan Yudisium Cum laude.

Ketika ditanyakan apakah setelah menjadi doktor ia akan pensiun bernyanyi, ia mengatakan akan kembali mengajar di bidang Manajemen SDM. Ia boleh jadi menempuh arah yang berbeda dibanding seniman lain yang memilih terjun ke dunia politik. Selain menyanyi keroncong dan berusaha agar keroncong tetap disenangi, Unti lebih terpanggil didunia pendidikan yang membuatnya terpilih sebagai Duta Aksara.

Untuk merayakan 40 tahun berkarya, Sundari mempersembahkan sebuah konser akbar bertajuk Senandung Keroncong Indonesia: Sundari Soekotjo 40 Tahun Berkarya, konser ini dihelat di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta Selatan pada 21 April 2016. Perhelatan konser tepat pada Hari Kartini. Konser tersebut turut dimeriahkan oleh Rossa, Winky Wiryawan, Kunto Aji, Ikke Nurjanah, Didi Kempot, Dian Mita, Topan Tofano, dan lain sebagainya.[1]

Ikut memeriahkan Hari Musik Nasional menyanyi dengan putrinya Intan sebelum puasa pada acara Bersratus Keybordis di Kemang Village pada tanggal 23 Maret 2023. Disela sela kesibukannya Sundari Soekotjo mengisi kegiatan selain nyanyi dan mengajar, juga berkebun dan membuka resto kecil SS65 yang menyediakan Bakwan Malang, Jamu Khas Indonesia, dan Kopi Khas Indonesia.

Filmografi[sunting | sunting sumber]

Film[sunting | sunting sumber]

Tahun Judul Peran Keterangan
2017 Hujan Bulan Juni Hartini

Diskografi[sunting | sunting sumber]

  • Rek Orek
  • Ela Elo
  • Jamur Ing Mangsa Ketiga
  • Jangan Kau Ulangi Lagi
  • Kebo Nusu Gudel
  • Kudamba Cintamu Lagi
  • Keroncong: Suci Dalam Debu
  • Keroncong '90 (1990)
  • Keroncong: Kanda di Mana (1995)
  • Kangen
  • Keroncong Asli Sundari Soekotjo Vol. 1 (2002)
  • Album Emas Keroncong (2008)
  • Pop Keroncong (2009)
  • Keroncong Asli Sundari Soekotjo Vol. 2 (2010)
  • Keroncong In Jazzy Mood - Impian Semalam (2015)

iklan[sunting | sunting sumber]

  • nyonya meneer

Penampilan Lain[sunting | sunting sumber]

  • 1989 - Album soundtrack Semua Sayang Kamu lagu "Merindukan Mama" karya Wachid Adjie
  • 2023 - Acara Bersratus - Hari Musik Nasional di Kemang Village, Lagu Pamer Bojo Karya Didi Kempot

Nominasi dan penghargaan[sunting | sunting sumber]

Tanggal 23 Maret 2011, bertepatan dengan Perayaan Hari Musik Nasional, Sundari menerima Penghargaan Hadiah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia.[2]

Tahun Penghargaan Kategori Nomine Hasil Rujukan
2023 Anugerah Musik Indonesia Artis Keroncong/Stambul/Langgam/Ekstra/Kontemporer Terbaik "Kasih Wanita" (bersama Keroncong Tujuh Putri) Menang [3]

Sejarah elektoral[sunting | sunting sumber]

Pemilu Lembaga legislatif Daerah pemilihan Partai politik Perolehan suara Hasil
2019 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Jawa Timur I Partai Kebangkitan Bangsa Tidak diketahui[butuh rujukan] N Tidak Terpilih

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Sundari Soekotjo Gelar Konser 40 Tahun Berkarya Diarsipkan 2016-08-18 di Wayback Machine., diakses 19 April 2016
  2. ^ Adityawarman. Wire, PR, ed. "Menbudpar Sematkan Satyalencana Kebudayaan 2010". ANTARA News. Diakses tanggal 2011-04-03. 
  3. ^ C. Rantung, Revi (9 November 2023). Susanto Setiawan, Tri, ed. "Daftar Lengkap Pemenang AMI Awards 2023". Kompas.com. Diakses tanggal 9 November 2023. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]