Spinosaurus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Spinosaurus
Rentang fosil: Kapur Akhir (Senomanium hingga Turonium), 99–93.5 jtyl
Rekonstruksi kerangka dalam postur berenang, Museum National Geographic
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
(tanpa takson):
Famili:
Tribus:
Genus:
Spinosaurus

Stromer, 1915
Spesies tipe
Spinosaurus aegyptiacus
Stromer, 1915
Sinonim

Spinosaurus (Dari Bahasa Yunani, Spino = Tulang belakang atau duri, dan Sauros = kadal[2]) merupakan dinosaurus terbesar dari anggota Spinosaurida. Spinosaurus juga merupakan satu dari tiga Theropoda terbesar sepanjang masa, yang hidup di daerah yang kini bisa dikenali sebagai Afrika bagian utara. Spinosaurus cukup terkenal saat ini, karena ukurannya mengalahkan Giganotosaurus dan Mapusaurus.

Sisa - sisa kerangka Spinosaurus ditemukan di Mesir pada tahun 1912 dan diberi nama oleh ahli Paleontologi Jerman bernama Ernst Stromer pada tahun 1915. Sisa - sisa Spinosaurus yang asli hancur ketika Perang Dunia II, tetapi sedikit demi sedikit, fosil fosil Spinosaurus kembali ditemukan seiring berjalannya waktu.

Deskripsi[sunting | sunting sumber]

Spinosaurus merupakan Theropoda raksasa yang dapat tumbuh hingga 18 m dengan tinggi sekitar 5 m (sampai layarnya) dan berat mencapai 7, 6 ton. Panjang tengkorak Spinosaurus 165 cm dengan seratus gigi-gigi runcing yang lurus sepanjang kira-kira 19 cm. Ciri khas Spinosaurus adalah tulang belakangnya yang menjulang keatas sekitar 2 m dan merupakan layar yang dilapisi kulit. Di bawah lapisan kulit keras yang liat tersebut terdapat pembuluh darah yang berguna untuk mengatur suhu tubuh Spinosaurus atau untuk menarik perhatian betina saat musim kawin, karena diperkirakan layar Spinosaurus dapat berubah warna seperti kulit bunglon. Spinosaurus juga mempunyai lubang hidung yang tidak terletak di ujung moncong seperti kebanyakan Theropoda, melainkan di dekat matanya supaya bisa bernapas di permukaan air seperti Buaya.

Perilaku[sunting | sunting sumber]

Spinosaurus hidup di Afrika Utara, terutama di Mesir dan Maroko. Sejauh ini terdapat dua spesies Spinosaurus, yaitu Spinosaurus aegyptiacus dari Mesir dan Spinosaurus marocconus dari Maroko. Spinosaurus Mesir berukuran lebih besar daripada Spinosaurus Maroko. Spinosaurus hidup di daerah dataran banjir dekat sungai. Para ilmuwan yakin bahwa dinosaurus ini adalah semacam dinosaurus akuatik. Itu berarti kemungkinan besar Spinosaurus bisa berenang dengan baik. Spinosaurus hidup tidak sepenuhnya dari dinosaurus lain, karena mereka sama seperti Spinosauridae lain, adalah pemakan ikan juga. Spinosaurus bisa berburu ikan sungai seperti Onchopristis dan Mawsonia, yang merupakan sumber protein yang bagus untuk dinosaurus sebesar ini. Tidak menutup kemungkinan Spinosaurus juga memburu dinosaurus herbivora seperti Ouranosaurus, Lurdusaurus, atau Sauropoda seperti Aegyptosaurus. Rahang Spinosaurus yang terhitung lemah dan gigi-gigi yang tidak cocok untuk mencabik daging padat membuat para Paleontolog berpikir bahwa Spinosaurus tidak memangsa dinosaurus berukuran besar atau mungkin hanya bangkainya saja. Spinosaurus juga diketahui dengan senang hati menelan Pterosaurida seperti Azhdarchid.

Dalam Kebudayaan Populer[sunting | sunting sumber]

Spinosaurus terkenal terutama karena ukurannya melebihi Tyrannosaurus rex. Spinosaurus dimunculkan dalam film fiksi ilmiah Jurassic Park III yang datang saat pesawat yang ditumpangi rombongan Dr. Alan Grant hendak meninggalkan Isla Sorna (Lokasi B) tepat di depan pesawat, yang membuat mereka terlempar jauh ke hutan. Disana, Spinosaurus tampak menghancurkan pesawat dan menewaskan beberapa orang. Spinosaurus ditampilkan dapat membunuh T. rex dengan mudah dengan memelintir lehernya, walau tindakan seperti itu belum bisa dipastikan kebenarannya. Spinosaurus juga dapat menjebol pagar listrik nonaktif dengan mudah, tetapi berhasil diusir oleh Grant dengan membakar air sekitarnya. Spinosaurus juga ditampilkan dalam film terbaru BBC One yang berjudul 'Planet Dinosaur' dalam episode 1: Lost World.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Symth, R. S. H.; Ibrahim, N.; Martilla, D. M. (2020). "Sigilmassasaurus is Spinosaurus: a reappraisal of African spinosaurines". Cretaceous Research. 114: 104520. doi:10.1016/j.cretres.2020.104520. 
  2. ^ Creisler, B. (7 July 2003). "Dinosauria Translation and Pronunciation Guide S". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-14. Diakses tanggal 3 September 2010. 

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]

  • Glut, D.F. "In search of Spinosaurus." In: Jurassic classics: a collection of saurian essays and Mesozoic musings, pp. 77–85. Jefferson, NC: McFarland, 2001. ISBN 0-7864-0961-4.
  • Nothdurft, W.; and Smith, J. The Lost Dinosaurs of Egypt. New York: Random House, 2002. ISBN 0-375-50795-7.
  • A Tribute to Ernst Stromer: Hundred Years of the Discovery of Spinosaurus aegypticus: Saubhik Ghosh

Pranala luar[sunting | sunting sumber]