Lompat ke isi

Skisma

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Skisma Gereja)

Skisma adalah kondisi perselisihan yang terjadi di dalam suatu agama.[1] Perpecahan ini dapat terjadi antarindividu di dalam suatu organisasi, gerakan, atau denominasi agama. Istilah ini paling sering digunakan untuk menyebut perpecahan antarkelompok umat beragama yang sebelumnya merupakan satu kelompok tunggal, misalnya skisma Timur–Barat atau skisma Barat, tetapi digunakan pula untuk menyebut perpecahan yang timbul di dalam suatu gerakan atau organisasi nonagamawi, bahkan dengan makna yang lebih luas lagi untuk menyebut perpecahan yang timbul di antara dua orang atau lebih, baik perpecahan antarsaudara, antarkawan, antarkekasih, dan lain-lain.

Skismatikus adalah orang yang menghasut atau menimbulkan skisma di dalam suatu organisasi, atau anggota suatu kelompok sempalan.

Skismatis adalah kata sifat yang berarti berkaitan dengan skisma atau skisma-skisma, atau dengan gagasan-gagasan, kebijakan-kebijakan, dan lain-lain yang dianggap menganjurkan atau menuntun kepada skisma.

Di dalam agama, dakwaan skisma dibedakan dari bidat, karena pelanggaran skisma tidak berkaitan dengan perbedaan keyakinan atau doktrin melainkan dengan penganjuran perpecahan atau keadaan terpecah belah.[2] Meskipun demikian, skisma sering kali diikuti saling tuding bidat. Menurut ajaran Kristen Katolik, setiap bidat adalah skisma, tetapi mungkin saja ada skisma-skisma yang bersih dari noda bidat.[3] Di lain pihak, ajaran Kristen Protestan liberal sudah kerap lebih memilih bidat ketimbang skisma. Sarjana Presbiterian James I. McCord mengajarkan bahwa "jika anda harus memilih bidat atau skisma, pilihlah selalu bidat. Sebagai seorang skismatikus, anda sudah mengoyak dan memecah belah tubuh Kristus. Pilihlah bidat setiap saat."[4]

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Istilah skisma berasal dari kata Yunani σχίσμα, artinya "keterbelahan, perpecahan".

Agama Buddha

[sunting | sunting sumber]

Di dalam agama Buddha, skisma yang pertama terjadi akibat ulah Dewadata ketika Sang Buddha masih hidup. Skisma ini tidak bertahan lama. Sesudah Sang Buddha wafat, aliran-aliran perdana agama Buddha bermuculan satu demi satu tetapi tidak skismatis,[butuh rujukan] hanya berfokus pada tafsir-tafsir yang berbeda-beda untuk satu sangga (komunitas biksu) yang sama. Naskah-naskah lama memuat 18 sampai 20 nama aliran perdana. Belakangan muncul gerakan Mahayana dan gerakan Wajrayana, yang boleh dibilang skismatis asal usulnya. Tiap-tiap aliran agama Buddha memiliki berbagai cabang aliran yang sering kali skismatis asal usulnya. Sebagai contoh, aliran Stawirawada Muangthai terdiri atas Maha Nikaya dan Darmayuktika Nikaya. Kelompok yang lebih muda adalah Darmayuktika Nikaya, yang terbentuk sebagai sempalan dari Maha Nikaya. Baik Maha Nikaya maupun Darmayuktika Nikaya memiliki banyak cabang aliran yang lazimnya tidak skismatis asal usulnya, tetapi muncul secara alami lewat popularitas biksu tertentu. Agama Buddha di Tibet pernah mengalami berbagai skisma pada masa lalu, tetapi sebagian besar sudah terpulihkan. Meskipun demikian, aliran Drukpa (kerpus merah) yang berpusat di Bhutan mungkin masih berada dalam keadaan skisma (sejak tahun 1616) dengan aliran-aliran Tibet lainnya.

Penggunaan di lingkungan agama Kristen

[sunting | sunting sumber]

Kata skisma dan skismatikus barangkali paling luas dipergunakan dalam sejarah agama Kristen, untuk merujuk kepada perpecahan di dalam sebuah gereja atau kelompok keagamaan. Dalam konteks ini, skismatikus berarti orang yang menjadi pencetus datau penghasut timbulnya skisma di dalam sebuah gereja atau anggota dari gereja yang memisahkan diri, atau gagasan serta hal-hal yang dianggap dapat menyebabkan skisma. Kata ini pun sering digunakan untuk menggambarkan sebuah gereja yang telah keluar dari kelompok manapun yang dianggap oleh si pengguna kata itu sebagai Gereja Kristen yang sejati. Kata ini digunakan untuk menunjuk kepada kelompok Kristen yang memisahkan diri pada umumnya, dan perpecahan-perpecahan historis tertentu yang penting pada khususnya.

Jadi, di lingkungan agama Kristen, kata skisma dapat berarti:

  • Tindakan yang menghasut agar terjadi perpecahan di antara orang-orang Kristen.
  • Kejadian ketika dua kelompok Kristen tidak lagi berada dalam komuni satu sama lain, sehingga, bila sebelumnya mereka dapat beribadat bersama-sama, kini mereka memutuskan untuk beribadat secara terpisah karena perbedaan-perbedaan pendapat di antara mereka. Lihat pula ortodoksi.
  • Skisma Nestorian, sebuah skisma awal antara Kekristenan Konstantin dengan Kekristenan Asiria.
  • Skisma Besar; salah satu dari kedua perpecahan di dalam Gereja Kristen.
  • Lihat orang percaya lama dan Raskol untuk skisma di lingkungan Gereja Ortodoks Rusia.
  • Komuni atau sekte Kristen manapun yang telah meninggalkan Gereja Katolik yang Esa dan Apostolik. Gereja mana yang merupakan Gereja Katolik yang Esa dan Apostolik itu telah lama diperdebatkan. Misalnya, Gereja Katolik Roma mengklaim gelar itu dan menganggap Gereja-gereja Ortodoks Timur skismatik, sementara Gereja-gereja Ortodoks Timur juga mengklaim gelar itu dan justru menganggap bahwa Gereja Katoliklah yang skismatik dan sesat. Sementara itu, gerakan Protestan menganggap kedua Gereja tersebut keliru, seperti halnya pula gerakan Restorasionis, juga termasuk Gereja-gereja Protestan juga melakukan kesalahan yang sama.
Rumpun-Rumpun Utama Denominasi Kristen:
Skisma (tahun 1552)
(abad ke-16)
(abad ke-11)
Konsili Efesus (tahun 431)
Konsili Kalsedon (tahun 451)
(Denominasi-denominasi nonnikean, nontrinitarian, dan restorasionis tidak ditampilkan)

Pada abad-abad pertama Gereja Kristen, skisma dianggap oleh banyak orang Kristen sebagai sesuatu yang sama atau bahkan lebih serius daripada ajaran sesat. Di lingkungan Gereja Katolik Roma skisma masih merupakan tindakan yang otomatis akan diganjar dengan ekskomunikasi sebagai hukumannya.

Di lingkungan Islam

[sunting | sunting sumber]

Kata ini digunakan untuk merujuk pada perpecahan antara Islam Sunni dan Syi'ah pada 632 M mengenai siapa yang berhak menggantikan kedudukan Nabi Muhammad, dan pada 661 serta 680 mengenai siapa yang berhak mengklaim Kekhalifahan.

Dalam dunia politik

[sunting | sunting sumber]

Skisma kaum kiri antara anarkis dan komunis dari Liga Komunis; secara lebih spesifik antara para pemimpin mereka: Mikhail Bakunin dan Karl Marx.

Di dunia hiburan

[sunting | sunting sumber]

Istilah ini telah digunakan dalam berbagai bentuk di dunia hiburan, antara lain:

Musik
Seni
Fiksi

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Rahim, F. R., dan Sari, S. Y. (2019). Perkembangan Sejarah Fisika. Purwokerto: CV IRDH. hlm. 453. ISBN 978-623-7343-14-1. 
  2. ^  Chisholm, Hugh, ed. (1911). "Schism". Encyclopædia Britannica. 24 (edisi ke-11). Cambridge University Press. hlm. 327. 
  3. ^  Forget, Jacques (1912). "Schism". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. 13. New York: Robert Appleton Company. 
  4. ^ "Heresy better idea than schism?". Washington Times. 2004-01-31. Diakses tanggal 2010-07-05.