Sejarah hipnosis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
James Braid, cendekiawan yang pertama kali menggunakan istilah hipnosis.

Sejarah hipnosis adalah catatan tentang perkembangan konsep, keyakinan, dan praktik yang berkaitan dengan fenomena trans, hipnosis dan hipnoterapi dari zaman prasejarah sampai zaman modern. Karena hipnosis adalah fenomena alamiah manusia, maka sejarah hipnosis juga berumur setua manusia. Pemanfaatan Fenomena hipnosis untuk pengobatan sudah tercatat sejak ribuan tahun yang lalu, meskipun istilah hipnosis baru pertama kali diperkenalkan oleh James Braid pada tahun 1842. Braid mengadopsi istilah hipnotisme sebagai suatu keadaan pikiran (state of mind) subjek dan bukan teknik yang diaplikasikan oleh operator, untuk membedakan pendekatan Braid (yang unik dan berpusat kepada subjek/klien) dengan para pakar mesmerisme yang berpusat kepada operator.

Hipnosis tradisional[sunting | sunting sumber]

Meskipun istilah hipnosis belum dipergunakan, namun metode-metode pengobatan yang memanfaatkan fenomena hipnosis/trans sudah banyak dilakukan sejak zaman sebelum masehi.

4000 SM[sunting | sunting sumber]

Di Assyo Babylonia, data arkeologis menunjukkan adanya praktik pengobatan oleh pendeta dengan pemanfaatan pembakaran dupa dan pembacaan doa . Api digunakan agar pasien konsentrasi. Sang pendeta memandang mata sang klien, pada saat yang sama disampaikan doa permintaan kepada Tuhan untuk mengusir penyakit. Selama proses penyembuhan diiringi dengan bunyi-bunyian tifa dan gong.

2000 SM[sunting | sunting sumber]

Wang Tai peletak dasar pengobatan Cina mengajarkan bagaimana memanfaatkan pikiran pasien untuk membantu menghilangkan penyakit baik fisik maupun emosi. Kitab Hindu Weda bahkan mengajarkan metode agar pasien memfokuskan pikiran terhadap organ tubuh tertentu yang memerlukan penyembuhan.

1552 SM[sunting | sunting sumber]

Pada manuskrip di Mesir dilaporkan ada praktik dokter saat itu yang menyembuhkan pasiennya dengan cara tangan sang dokter memegang kepala pasien, sang pasien kemudian menutup mata dan konsentrasi kepada bagian tubuh yang sakit, Sang dokter memperoleh kekuatan untuk menyingkirkan peyakit.

1200 SM[sunting | sunting sumber]

Dokter Yunani, Aesclepius melakukan ritual penyembuhan dengan membuat bangunan suci tidur. Pasien diminta tidur dan mendapakan penyembuhan melalui mimpi.

1000 SM[sunting | sunting sumber]

Di Mesir terdapat bangunan suci yang dipergunakan khusus untuk ritual penyembuhan. Pendeta melakukan penyembuhan dengan kekuatan sentuhan dan kata-kata.

928 SM[sunting | sunting sumber]

Di Yunani, Chiron seorang dokter pada saat itu melakukan operasi dengan membuat pasien terlebih dahulu masuk ke dalam keadaan trans yang diperoleh melalui menghirup aroma wewangian dan mendengarkan rapalan doa.

400-377 SM[sunting | sunting sumber]

Dokter Yunani, Hippokrates memperkenalkan keadaan trans yang merupakan proses penyembuhan juga bagian dari upacara pelulusan . Ia pecaya bahwa karakter, kepribadian dan sikap mental pasien berkaitan erat dengan tipe penyakit yang diderita. Bahkan Hyppocrates mengatakan “jauh lebih penting mengenal orang yang mengalami penyakit tertentu ketimbang mengetahui penyakit apa yang di alami orang”. Ia juga mengatakan “Rasa sakit dialami oleh tubuh, Sang jiwa melihatnya sambil menutup mata”.

300-270 SM[sunting | sunting sumber]

Raja Phyrus dari Mesir adalah Raja-Pendeta yang menyiapkan tempat yang berguna untuk berdoa sekaligus tempat penyembuhan. Dia memberi nama “ Bangunan Suci Tidur”. Para peneliti menemukan pula dokumen dan gambar yang menunjukkan posisi tubuh pasien yang dalam saat ini dinyatakan sedang terinduksi dan mengalami trans.

70 SM[sunting | sunting sumber]

Kaisar Roma, Vespassian mengatakan bahwa ia bisa melakukan penyembuhan hanya dengan menggunakan sentuhan. Injil menyatakan fenomena penyembuhan alamiah jiwa-tubuh hingga dengan kekuatan supranatural. Dengan keyakinan kepada Tuhan, adanya penyakit menandakan adanya hukuman, penyembuhan dimaknai dengan adanya pemaafan.

Tahun 1060[sunting | sunting sumber]

Raja Edward dari Inggris menyatakan ia dapat melakukan penyembuhan dengan menyentuh.

Magnetisme dan mesmerisme[sunting | sunting sumber]

Paracelsus[sunting | sunting sumber]

Paracelsus (1493-1541) adalah Dokter dari Swiss, yang pertama kali menggunakan media magnet dalam pengobatan. Banyak pasiennya yang menyatakan sembuh setelah tubuhnya dilewati magnet oleh Paracelsus.

Johann Joseph Gassner[sunting | sunting sumber]

Johann Joseph Gassner (1727-1779), Seorang imam Katolik pada waktu itu, percaya bahwa penyakit disebabkan oleh roh-roh jahat dan bisa diusir dengan mantra dan doa.

Maximilian Hell[sunting | sunting sumber]

Maximilian Hell (1720-1792), Pendeta Jesuit yang menggunakan lempengan logam sebagai media penyembuhan. Salah satu muridnya adalah Franz Mesmer.

Franz Anton Mesmer[sunting | sunting sumber]

Franz Anton Mesmer (1734–1815) meyakini bahwa ada kekuatan magnetik dan cairan universal yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh manusia. Apabila cairan dalam tubuh seseorang tersumbat atau tidak lancar maka orang tersebut menjadi sakit secara fisik ataupun mental. Mesmer meng-klaim bahwa dirinya memiliki kekuatan magnetis yang mampu melepaskan sumbatan dan memperlancar aliran cairan dalam tubuh manusia dan menyembuhkan penyakitnya. Teori Mesmer terdengar ilmiah, dan kebetulan bertepatan dengan penemuan listrik dan perkembangan astronomi pada masa itu. Mesmer diyakini sebagai dokter pertama yang memahami hubungan trauma psikologi terhadap penyakit. Dia memperkenalkan keadaan seperti trans kepada pasien, yang kelak dikenal sebagai mesmerism, dan dengan sukses mampu mengatasi kelainan pada saraf. Metode ini dinamakan sebagai animal magnetism dan populer dengan sebutan Mesmerisme. Teknik ini menjadi dasar bagi hypnotherapy modern. Melalui efek sugesti yang ditimbulkan dalam proses pengobatannya, banyak pasien yang berhasil disembuhkan dan membuat Mesmer menjadi terkenal & kaya serta menimbulkan pro dan kontra dikalangan dokter pada saat itu.

Tahun 1784 Raja Louis XVI membentuk komite khusus untuk menyelidiki metode pengobatan Mesmer yang beranggotakan Ahli Kimia Antoine Lavoisier, dokter dan ahli Fisika Joseph Ignace Guillotin, Ahli Astronomi Jean Silvain Bailly, dan Duta Besar Amerika Benjamin Franklin. Komite tersebut menyimpulkan bahwa kesembuhan yang dialami pasien adalah akibat dari kepercayaan dan imajinasi pasien tersebut, dan tidak terjadi karena transfer energi yang tidak tampak (animal mesmerisme) dari mesmerist kepada pasiennya.

Marquis de Puységur[sunting | sunting sumber]

Marquis de Puységur adalah Murid dari Mesmer, yang pertama kali menciptakan dan menjelaskan istilah Somnambulism.

Abbé Faria[sunting | sunting sumber]

Abbé Faria adalah pendeta Portugis yang mengklaim bahwa fenomena magnetisme terjadi karena kekuatan pengharapan dan kerjasama dari dalam pikiran pasien. Teori Faria ini dikembangkan oleh penerusnya dan memberikan kontribusi yang besar terhadap teknik autosugesti.

Dr. James Esdaile[sunting | sunting sumber]

Dr. James Esdaile (1805-1859), Seorang dokter Skotlandia yang diberitakan telah melakukan 345 tindakan operasi besar termasuk amputasi dengan memanfaatkan keadaan trans mesmerisme sebagai anastesia alamiah.

Hipnosis konvensional[sunting | sunting sumber]

Pada masa inilah istilah hipnosis pertama kali dipergunakan dan metode pengobatannya mulai beralih kepada client centered. Meskipun menggunakan metode client centered namun para dokter dan psikolog pada masa ini masih menggunakan gaya yang Authoritarian

James Braid[sunting | sunting sumber]

James Braid (1795–1860), Seorang dokter dan ahli bedah dari Skotlandia, dengan spesialisasi pada kondisi mata & otot. James Braid-lah yang pertama kali memperkenalkan istilah hipnosis/hipnotisme. Tahun 1843 Braid menerbitkan karyanya yang berjudul “Neurypnology or The Rationale of Nervous Sleep Considered In Relation With Animal Magnetism“.[1] Setelah menyimpulkan bahwa fenomena yang dialami pasien dalam proses magnetisme adalah Fenomena tidurnya saraf, Braid menyebut fenomena tersebut hipnotisme, singkatan dari neuro-hipnotisme. Hypnos sendiri merupakan nama Dewa Tidur & Mimpi dari Yunani.

Braid bekerja sama dengan Profesor William Benjamin Carpenter, seorang neuro-psikolog yang memperkenalkan teori sugesti ideo-motor reflex. Braid lalu mengasimilasikan pengamatan Carpenter kepada teorinya sendiri, menyadari bahwa pengaruh fokus perhatian adalah untuk meningkatkan respon ideo-motor reflek.

Tahun 1847 Braid menemukan bahwa semua fenomena utama hipnotisme seperti katalepsi, anastesia dan amnesia, dapat diinduksi “tanpa tidur”. Berdasarkan penemuan itu, Braid menyadari bahwa pilihan kata hipnosis kurang tepat, dan mencoba mengubahnya menjadi “monoideism” yang berarti konsentrasi/fokus kepada satu ide. Tetapi sudah terlambat, karena kata hipnosis sudah menjadi populer.

James Braid kemudian dikenal oleh banyak orang sebagai Hypnotherapist pertama dan Bapak Hipnotisme Modern.

Ambroise-Auguste Liébault[sunting | sunting sumber]

Ambroise-Auguste Liébault (1864–1904) Merupakan pendiri dari Nancy School dan orang pertama yang menuliskan pentingnya kerjasama atau building rapport antara Hypnotist dengan pasiennya.

Hippolyte Bernheim[sunting | sunting sumber]

Hippolyte Bernheim Merupakan rekan dari Liébault dan ikut mendirikan Nancy School. Bernheim menuliskan risalah ilmiah yang pertama tentang hipnosis berjudul Suggestive Therapeutic pada tahun 1886.

Jean-Martin Charcot[sunting | sunting sumber]

Jean-Martin Charcot (1825–1893) adalah seorang ahli saraf dari Prancis yang tidak setuju terhadap ide Liébault dan Bernheim bahwa sugesti adalah faktor penting dari hipnosis. Charcot berpendapat bahwa hipnosis hanyalah manifestasi lain dari suatu histeria. Terjadi pertentangan antara dua pemikiran tersebut, dan sejarah pada akhirnya membuktikan bahwa pendapat Charcot salah dan Liébault dan Bernheim yang benar.

Pada masa inilah proses Post Hipnotic Suggestion dideskripsikan untuk pertama kalinya. Terjadi peningkatan yang luar biasa pada sensor acuity dan memori/ingatan seseorang dibawah kondisi hipnosis. Mulailah terjadi pergeseran aplikasi hipnosis dari yang semula digunakan oleh para dokter bedah (untuk anastesia), kemudian diaplikasikan oleh para ahli saraf untuk kesehatan mental/psikologis.

Hasil kerja & penelitian Charcot kemudian dilanjutkan oleh muridnya yaitu Pierre Janet yang mengungkapkan teori dissociation.

Sigmund Freud[sunting | sunting sumber]

Sigmund Freud (1856–1939) adalah neurolog asal Austria yang menemukan psikoanalisis. Konsep teori Sigmund Freud yang terkenal adalah tentang pikiran bawah sadar (unconscious mind) yang mengendalikan sebagian besar perilaku manusia.

Setelah mendengar tentang Liébault dan Bernheim pada tahun 1890 Freud berkunjung ke Nancy. Pada awalnya, Freud adalah seorang pendukung antusias hypnotherapy, dan menekankan regresi hipnosis dan abreaction (katarsis) sebagai metode terapi. Bersama dengan Joseph Breuer Freud mengembangkan teknik abreaction therapy menggunakan hipnosis. Namun, karena sering gagal melakukan proses hipnosis terhadap pasien, Freud secara bertahap meninggalkan hipnotisme dan menggunakan metode baru untuk menyembuhkan penderita tekanan psikologis menggunakan psikoanalisa.

Penolakan Freud terhadap hipnosis menyebabkan kemunduran hipnosis dalam dunia medis, meskipun demikian praktik stage hipnosis tetap populer pada masa itu.

Pada periode ini terjadi peristiwa penting dalam dunia hipnosis yaitu:

  • Kongres Hipnotisme Internasional yang pertama pada tanggal 8-12 Agustus 1889
  • Pada tahun 1892 British Medical Association mengesahkan penggunaan hipnosis untuk terapi dan menolak teori mesmerisme dalam acara meeting tahunan BMA.

Hipnosis modernn[sunting | sunting sumber]

Pada masa ini peranan klien dalam suatu proses hipnosis atau hipnoterapi memegang peranan penting. Para terapis mulai menggunakan gaya yang permisif

Tahun 1951 adalah tahun berdirinya National Guild of Hypnotist (NGH), yang merupakan organisasi hipnosis profesional pertama.

Pada tanggal 23 April 1955 British Medical Association (BMA) menyetujui penggunaan hipnosis dalam psikoneurosis dan hipnoanestesi dalam pain management proses melahirkan dan pembedahan. BMA juga menyarankan agar semua dokter dan mahasiswa kedokteran menerima pelatihan Hypnotherapy Fundamental.

Pandangan Gereja Katolik dan asosiasi Medis Amerika[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1956 Paus Pius XII memberikan persetujuannya terhadap hipnosis, mengubah pandangan Gereja Katolik Roma terhadap hipnosis yang sebelumnya telah melarang hipnotisme hingga pertengahan abad 20. Dia menyatakan bahwa penggunaan hipnosis untuk diagnosa dan pengobatan oleh tenaga medis profesional diperbolehkan.

Pada tahun 1958 American Medical Association (AMA) menyetujui laporan penggunaan hipnosis untuk kepentingan medis.

Dua tahun setelah persetujuan dari AMA, American Psychological Association (APA) menyetujui hipnosis sebagai cabang dari psikologi dan masuk dalam divisi 30.[2]

Tahun 1961 Ernest Hilgard and André Muller Weitzenhoffer menciptakan Stanford Hypnosis Susceptibility Scale (SHSS).

Milton H. Erickson[sunting | sunting sumber]

Milton H. Erickson (1901–1980) adalah seorang Psikiater Amerika Serikat yang mengkhususkan diri pada terapi hipnosis medis dan keluarga. Erickson adalah pendiri dari "American Society for Clinical Hypnosis".

Erickson berpendapat bahwa keadaan hipnosis atau trans adalah peristiwa alamiah yang kita alami sehari-hari. Erickson meyakini bahwa seorang terapis juga perlu masuk dalam kondisi trans ketika melakukan terapi. Kepiawaian Milton Erickson dalam melakukan hypnotherapy telah menarik perhatian Richard Bandler dan John Grinder, yang kemudian memodel Milton Erickson dan menciptakan Neuro Linguistic Programming (NLP).

Dave Elman[sunting | sunting sumber]

Dave Elman (1900–1967) menulis buku berjudul Exploration in Hypnosis,[3] serta Hypnotherapy. Teknik induksi yang dilakukan Dave Elman sangat populer dan banyak digunakan oleh para Hypnotherapist dan dikenal sebagai “Dave Elman Induction“.

Dr. John Kappas[sunting | sunting sumber]

Dr. John Kappas (1925–2002) adalah tokoh yang mengidentifikasikan 3 tipe sugestibilitas, yaitu:

  1. Sugestibilitas Emosional
  2. Sugestibilitas Fisik
  3. Sugestibilitas Intelektual

Charles Tebbets[sunting | sunting sumber]

Charles Tebbets

Ormond McGill[sunting | sunting sumber]

Ormond McGill (1913–2005), dikenal sebagai The Dean of American Hypnotists. Bukunya yang terkenal dan menjadi panduan para praktisi hipnosis adalah "New Encyclopedia of Stage Hypnosis".[4]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

-