Lompat ke isi

Saradan, Madiun

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Saradan
Waduk Bening Saradan
Waduk Bening Saradan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenMadiun
Pemerintahan
  CamatDodi Setiawan, S.IP. MH
Populasi
  Total70.922 jiwa
Kode pos
63155
Kode Kemendagri35.19.12 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3519080 Edit nilai pada Wikidata
Luas152,92 km²
Desa/kelurahan15
Peta
PetaKoordinat: 7°31′7″S 111°45′4″E / 7.51861°S 111.75111°E / -7.51861; 111.75111

Saradan adalah kecamatan yang terletak di ujung timur Kabupaten Madiun. Saradan diapit oleh Kabupaten Nganjuk di timur dan ibu kota Kabupaten Madiun yaitu Caruban di barat, keduanya dihubungkan oleh jalan nasional Surabaya-Madiun. Selain itu, Saradan juga berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di utara yang dapat diakses dari jalan nasional melalui Pertigaan Lemahbang.[1][2] Di tepi jalan nasional tersebut terdapat pusat pemerintahan dan ekonomi Saradan yaitu Desa Sugihwaras yang terdapat Pasar dan Stasiun Saradan. Saradan memiliki jumlah penduduk terbesar di Kabupaten Madiun yaitu sekitar 70 ribu jiwa di tahun 2024 dan juga merupakan salah satu kecamatan terluas di Madiun.[3]

Bagian timur dan utara kecamatan ini berupa perbukitan di kawasan Pegunungan Kendeng yang didominasi oleh hutan jati milik Perhutani. Puncak tertinggi di kawasan tersebut adalah Gunung Pandan yang menjadi titik pertemuan tiga kabupaten. Gunung Pandan adalah hulu dari Kali Widas yang mengalir melewati Nganjuk dan berakhir di Sungai Brantas. Kali Widas dibendung oleh Bendungan Bening atau Waduk Kalibening yang merupakan waduk terbesar di Kabupaten Madiun dan menjadi ikon pariwisata di Saradan.[4]

Limbah perkebunan jati berupa tunggak atau akar pohon banyak dimanfaatkan warga dengan mengubahnya menjadi ukiran kayu dengan nilai seni yang tinggi dan banyak dipasarkan hingga ke luar negeri.[5] Selain jati, Saradan juga merupakan sentra tanaman porang dan bawang merah di Madiun. Porang banyak ditanam di kaki Gunung Pandan seperti Desa Sumberbendo.[6] Sedangkan salah satu sentra bawang merah adalah Desa Bandungan di perbatasan Nganjuk.[7]

Lokasi Saradan

Saradan adalah kecamatan yang wilayahnya berada di ujung timur Madiun. Bagian barat Saradan di perbatasan Caruban berupa dataran rendah yang didominasi areal persawahan sedangkan bagian timur dan utara Saradan lebih dominan perbukitan yang ditanami jati oleh Perhutani. Saradan merupakan salah satu kecamatan terluas di Madiun yaitu 152,92 km² dengan pemukiman yang terpencar-pencar. Wilayah Saradan yang kering membuat daerah ini banyak dibangun waduk besar seperti Waduk Bening, Saradan, dan Notopuro.[1]

Ujung utara Saradan terdapat Gunung Pandan yang merupakan puncak tertinggi di Pegunungan Kendeng yaitu pegunungan kapur yang memanjang di tengah Pulau Jawa. Tepat di kaki gunung ini terdapat desa terpencil yaitu Sumberbendo dan Klangon yang masyarakatnya banyak menanam porang. Kedua desa tersebut berbatasan dengan Bojonegoro di utara dan Nganjuk di timur serta terpisah dari wilayah lainnya di Saradan oleh hutan jati. Ujung timur Saradan adalah Desa Bandungan yang menjadi sentra bawang merah Madiun. Bandungan berada di utara Wilangan Nganjuk dan warganya melewati kabupaten lain terlebih dahulu jika menuju pusat kecamatan.[1]

Batas wilayah Saradan adalah sebagai berikut:[1]

Utara Kabupaten Bojonegoro (Kecamatan Sekar)
Timur Kabupaten Nganjuk (Kecamatan Wilangan dan Rejoso)
SelatanKecamatan Mejayan dan Gemarang
BaratKecamatan Mejayan dan Pilangkenceng

Daftar desa dan dusun

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Saradan terdiri dari 15 desa yang dibagi menjadi beberapa dusun atau dukuh, yakni sebagai berikut:[1]

No. Nama Desa Nama Dusun dan Dukuh Ref
1 Bajulan Bajulan, Cangkring, Murong, Tempuran [1]
2 Bandungan Jenangan, Kedungrejo, Pare [1]
3 Bener Bener, Borok, Boto, Kedungdang, Siwalan [1]
4 Bongsopotro Bongsopotro, Robahan, Sadang, Sumberan [1]
5 Klangon Klangon, Bandungan, Pohulung, Sempol [1]
6 Klumutan Bangkle, Bruwok, Jomblang Sambi, Megurun, Pranti, Sumberan [8]
7 Ngepeh Ngepeh, Soho, Klumprit [9]
8 Pajaran Pajaran, Bakalan, Pepe, Petung, Setren [10]
9 Sambirejo Sambirejo, Sumberejo [1]
10 Sidorejo Sidorejo, Gendong, Jomblang Bethek, Kopen, Mangirejo, Nampu [1]
11 Sugihwaras Sugihwaras, Cabe, Jambangan, Josaren, Kampung Baru, Kedunglumbu, Kedungrejo, Ledokan, Nampurejo, Robahan, Saradan, Wadukan [1]
12 Sukorejo Sukorejo, Bangasri, Kaligunting, Kedungpring, Menggung, Pandansari [11]
13 Sumberbendo Kece, Kenti, Oro-oro Waru, Piji, Sumbergayam, Tawangsono [1]
14 Sumbersari Sumbersari, Kenep, Patran [1]
15 Tulung Tulung, Gaplok, Purworejo, Ribahan (Tulungrejo), Sumberagung [1]

Tempat terkenal

[sunting | sunting sumber]
Waduk Bening dan Gunung Pandan
Perajin ukiran tunggak jati di tepi jalan nasional

Pasar dan industri

[sunting | sunting sumber]
  • Pasar Saradan
  • Pasar Burung Saradan
  • Pasar Jenangan di Bandungan
  • Pasar Sumbersari
  • Sentra tanaman porang Desa Sumberbendo[6]
  • Sentra ukiran tunggak / akar jati[14]
  • Sentra kerajinan layang-layang hias[15]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Kecamatan Saradan Dalam Angka 2017. BPS Kabupaten Madiun. 2017-09-27.
  2. Ahmad Rezatriya Belani (2024-03-25). "Mudik Lebaran 2024 dan Nostalgia Jalur Lawas Hutan Saradan yang Kini Hanya Ramai Pemotor". JAWA POS.
  3. "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 2 Februari 2025.
  4. M Sabda (2024-11-15). "Eksplorasi Waduk Bening Widas, Destinasi Wisata Alam yang Menyenangkan di Madiun". Aswaja News - aswajanews.isnuponorogo.org.
  5. Nofika Dian Nugroho (2019-03-23). "Seni Ukir Perajin Bonggol Jati Asal Madiun Masuk Pasar Ekspor". IDNTIMES JATIM.
  6. 1 2 Sugeng Harianto (2020-02-22). "Porang yang Ditanam di Gunung Pandan Bisa Dipanen Setiap Tahun". DETIK.
  7. "BST di Desa Bandungan Diharapkan Bisa Dongkrak Perekonomian Masyarakat". suaramedianasional.co.id. 2023-09-11. Diakses tanggal 2025-03-05.
  8. "Daftar Dusun". klumutan.web.id. DESA KLUMUTAN.
  9. GEMA DESA (Februari 2013) : Profil Bumdes - Bumdes Mandiri Desa Ngepeh, Kec. Saradan, Kab. Madiun Angkat Warga Melalui Bumdes. Surabaya: Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur. hlm. 14.
  10. Risma Intan M; Maulinda Fitriani M (2022). "Kajian Potensi Desa Wisata Di Dusun Pepe Desa Pajaran Kecamatan Saradan". Journal Of Human And Education (JAHE). 2 (1). Bangkinang: Universitas Pahlawan.
  11. SAIFUL ARIF (2021-01-20). "Pemerintah Desa Sukorejo Saradan Serahkan BLT DD Bulan Januari 2021". KRIDHA RAKYAT.
  12. "Sukses Jadi Venue Porprov, Bukit Watu Bayang kembali jadi Lokasi Liga Paralayang Jatim Seri 2". madiunkab.go.id. Pemerintah Kabupaten Madiun. 2024-08-03.
  13. Sugeng Harianto (2022-03-11). "Situs Mangiran di Tengah Hutan Saradan Peninggalan Majapahit". DETIK.
  14. Louis Rika Stevani (2016-05-12). Chandra Hamdani Noer (ed.). "Warga Madiun Ubah Tunggak Jati Jadi Ukiran". ANTARA.
  15. Febrianto Ramadani (2023-11-05). "Perajin Layang-layang Hias Rp 2 Juta - Rp 8 Juta dari Desa Tulung Kecamatan Saradan, Madiun". SURYAMALANG.