Lompat ke isi

Geger, Madiun

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Geger
Pasar Pagotan
Pasar Pagotan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenMadiun
Pemerintahan
 • CamatPuguh Wijayanto, S.STP.
Populasi
 • Total65.268 jiwa
Kode pos
63171
Kode Kemendagri35.19.03 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3519020 Edit nilai pada Wikidata
Luas36,61 km²
Desa/kelurahan19
Peta
PetaKoordinat: 7°42′6″S 111°31′43″E / 7.70167°S 111.52861°E / -7.70167; 111.52861

Geger adalah kecamatan di Kabupaten Madiun yang berada tepat di selatan Kota Madiun. Kecamatan Geger dulunya pada zaman Belanda hingga awal kemerdekaan merupakan pusat dari Kawedanan Uteran yaitu wilayah pembantu Bupati dengan cakupan Madiun selatan yang terdiri dari Kecamatan Geger, Dolopo, Kebonsari, dan Dagangan.[1] Bekas bangunan dari masa itu masih bertahan hingga sekarang seperti kantor kecamatan, Masjid Besar Istiqomah, dan Pabrik Gula (PG) Pagotan.[2] PG Pagotan adalah pabrik gula besar yang berdiri di zaman Belanda pada tahun 1884. PG Pagotan adalah satu-satunya pabrik gula kolonial yang masih bertahan di Kabupaten Madiun setelah PG Kanigoro di Wungu tutup tahun 2017.[3]

Geger dilalui jalan strategis yang menghubungkan Kota Madiun dengan Dolopo dan Kabupaten Ponorogo. Di tepi jalan tersebut terdapat pusat ekonomi kecamatan sekaligus salah satu pusat keramaian di Madiun selatan yaitu Pasar Pagotan dan sekitarnya yang berada di sekitar PG Pagotan. Pasar tersebut juga terkenal sebagai sentra durian musiman yang disuplai dari kawasan lereng Gunung Wilis.[4] Selain Pasar Pagotan, juga terdapat Pasar Kaibon di Desa Kaibon yang berada di perbatasan Kota Madiun.

Lokasi Geger

Geger adalah kecamatan yang berada di dataran rendah dengan geografi yang didominasi lahan persawahan. Wilayah Geger memanjang dari utara ke selatan. Bagian utara seperti Desa Kaibon dan Kranggan berbatasan langsung dengan Kota Madiun dan dipisahkan oleh Kali Catur. Sedangkan desa paling selatan yang berbatasan dengan Dolopo antara lain Desa Geger dan Slambur. Sebagian kecil Geger di sebelah barat laut berbatasan dengan Kabupaten Magetan namun terpisah oleh Kali Madiun.[5]

Batas wilayah Geger adalah sebagai berikut:[5]

Utara Kota Madiun, Kecamatan Wungu, dan Kali Catur
Timur Kecamatan Dagangan
Selatan Kecamatan Dolopo
Barat Kabupaten Magetan (Kecamatan Takeran), Kecamatan Kebonsari, dan Kali Madiun

Daftar desa dan dusun

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Geger terdiri dari 19 desa sehingga menjadi kecamatan dengan desa terbanyak di Kabupaten Madiun. Desa-desa tersebut dibagi menjadi beberapa dusun atau dukuh, yakni sebagai berikut:[5]

No. Nama Desa Nama Dusun dan Dukuh Ref
1 Banaran Banaran, Norame, Poyo, Sumberdandang, Wonoasri [5]
2 Geger Geger, Dempuh, Mlaten, Ngledok, Tumpang [5]
3 Jatisari Jatisari, Joyowiranan, Klotok, Tawang [6]
4 Jogodayuh Jogodayuh, Koripan [5]
5 Kaibon Doragan, Krajan, Sedoro, Setrowiryan [5]
6 Kertobanyon Kertobanyon [5]
7 Kertosari Bedug, Cabean, Gilang, Tosari [5]
8 Klorogan Klorogan I, Klorogan II, Balejurang, Sedah [5]
9 Kranggan Modinan, Pulo [5]
10 Nglandung Nglandung, Ngegot, Wonokromo [5]
11 Pagotan Dusun I, Dusun II [5]
12 Purworejo Purworejo, Godongan Lor, Godongan Kidul, Ngrobyong [5]
13 Putat Putat I, Putat II, Gentongan, Santan [5]
14 Sambirejo Sambirejo, Kasihan, Simon, Tempursari [7]
15 Sangen Kembang Sore, Kunden [5]
16 Sareng Sareng, Bendungan, Gulunan [5]
17 Slambur Dusun I, Dusun II [5]
18 Sumberejo Sumberejo, Karanganyar, Tulungrejo [5]
19 Uteran Brobahan, Gulingan [5]

Tempat terkenal

[sunting | sunting sumber]
Lori di PG Pagotan (2006)
  • Pasar Pagotan
  • Pasar Kaibon
  • Pabrik Gula Pagotan dan bekas Stasiun Pagotan
  • Kolam renang Banyu Biru Uteran
  • Jembatan Kali Catur di perbatasan Kota Madiun
  • Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Madiun
  • Taman Poyo di Desa Banaran
  • Es Dawet Kertobanyon
  • Sentra kesenian topeng monyet Desa Kertosari[8]
  • Kali Catur Resort
  • Puskesmas Geger
  • Puskesmas Kaibon
  • Masjid Al Scadew - masjid megah di tepi jalan nasional yang dibangun oleh artis Sisca Dewi[9]
  • Masjid Besar Istiqomah - masjid kuno dari masa Kawedanan Uteran[2]
  • Masjid Jami' Terowongan

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ [Administratieve indeling van Java en Madoera] - sheet 3 (Oost Java). Leiden University Libraries Digital Collections. 1936. 
  2. ^ a b Nofika Dian Nugroho (2020-05-05). "Bertahun 1905, Masjid Ini Jadi Tempat Akad Nikah Sejak Zaman Belanda". IDN TIMES. 
  3. ^ Tim Ponorogo News 2 (2024-03-03). Wibbiassiddi, ed. "Pabrik Gula Pagotan Madiun Berdiri Sejak Zaman Belanda dan Eksis Hingga Sekarang". PONOROGO NEWS. 
  4. ^ Dhimas Ginanjar (2020-01-21). "Belanja Durian di Pasar Pagotan Madiun, Borongan Lebih Miring". JAWA POS. 
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t Kecamatan Geger Dalam Angka 2017. BPS Kabupaten Madiun. 2017-09-23. 
  6. ^ Sugeng Rudianto (2022-06-23). "TP-PKK Desa Jatisari Optimalkan Pemanfaatan Lahan Pekarangan". mediabrantas.id. 
  7. ^ Sulthoni Fauzul Qoyyuma (2023). "PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN FASILITAS KEAGAMAAN TERHADAP KETAATAN BERIBADAH PADA REMAJA KARANG TARUNA DI SAMBIREJO GEGER MADIUN TAHUN 2023" (PDF). Electronic theses of IAIN Ponorogo (Skripsi). 
  8. ^ Sugeng Harianto (2023-03-02). "Tak Ada Lagi Pemuda yang Mau Teruskan Atraksi Topeng Monyet di Desa Asalnya". DETIK. 
  9. ^ Sugeng Harianto (2018-11-20). "Senilai Rp 6 M, Ini Masjid Al Scadew Sisca Dewi di Madiun". DETIK.