Geger, Madiun
Geger | |||||
---|---|---|---|---|---|
![]() | |||||
Negara | ![]() | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Madiun | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Puguh Wijayanto, S.STP. | ||||
Populasi | |||||
• Total | 65.268 jiwa | ||||
Kode pos | 63171 | ||||
Kode Kemendagri | 35.19.03 ![]() | ||||
Kode BPS | 3519020 ![]() | ||||
Luas | 36,61 km² | ||||
Desa/kelurahan | 19 | ||||
|
Geger adalah kecamatan di Kabupaten Madiun yang berada tepat di selatan Kota Madiun. Kecamatan Geger dulunya pada zaman Belanda hingga awal kemerdekaan merupakan pusat dari Kawedanan Uteran yaitu wilayah pembantu Bupati dengan cakupan Madiun selatan yang terdiri dari Kecamatan Geger, Dolopo, Kebonsari, dan Dagangan.[1] Bekas bangunan dari masa itu masih bertahan hingga sekarang seperti kantor kecamatan, Masjid Besar Istiqomah, dan Pabrik Gula (PG) Pagotan.[2] PG Pagotan adalah pabrik gula besar yang berdiri di zaman Belanda pada tahun 1884. PG Pagotan adalah satu-satunya pabrik gula kolonial yang masih bertahan di Kabupaten Madiun setelah PG Kanigoro di Wungu tutup tahun 2017.[3]
Geger dilalui jalan strategis yang menghubungkan Kota Madiun dengan Dolopo dan Kabupaten Ponorogo. Di tepi jalan tersebut terdapat pusat ekonomi kecamatan sekaligus salah satu pusat keramaian di Madiun selatan yaitu Pasar Pagotan dan sekitarnya yang berada di sekitar PG Pagotan. Pasar tersebut juga terkenal sebagai sentra durian musiman yang disuplai dari kawasan lereng Gunung Wilis.[4] Selain Pasar Pagotan, juga terdapat Pasar Kaibon di Desa Kaibon yang berada di perbatasan Kota Madiun.
Geografi
[sunting | sunting sumber]
Geger adalah kecamatan yang berada di dataran rendah dengan geografi yang didominasi lahan persawahan. Wilayah Geger memanjang dari utara ke selatan. Bagian utara seperti Desa Kaibon dan Kranggan berbatasan langsung dengan Kota Madiun dan dipisahkan oleh Kali Catur. Sedangkan desa paling selatan yang berbatasan dengan Dolopo antara lain Desa Geger dan Slambur. Sebagian kecil Geger di sebelah barat laut berbatasan dengan Kabupaten Magetan namun terpisah oleh Kali Madiun.[5]
Batas wilayah Geger adalah sebagai berikut:[5]
Utara | ![]() |
Timur | Kecamatan Dagangan |
Selatan | Kecamatan Dolopo |
Barat | ![]() |
Daftar desa dan dusun
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Geger terdiri dari 19 desa sehingga menjadi kecamatan dengan desa terbanyak di Kabupaten Madiun. Desa-desa tersebut dibagi menjadi beberapa dusun atau dukuh, yakni sebagai berikut:[5]
No. | Nama Desa | Nama Dusun dan Dukuh | Ref |
---|---|---|---|
1 | Banaran | Banaran, Norame, Poyo, Sumberdandang, Wonoasri | [5] |
2 | Geger | Geger, Dempuh, Mlaten, Ngledok, Tumpang | [5] |
3 | Jatisari | Jatisari, Joyowiranan, Klotok, Tawang | [6] |
4 | Jogodayuh | Jogodayuh, Koripan | [5] |
5 | Kaibon | Doragan, Krajan, Sedoro, Setrowiryan | [5] |
6 | Kertobanyon | Kertobanyon | [5] |
7 | Kertosari | Bedug, Cabean, Gilang, Tosari | [5] |
8 | Klorogan | Klorogan I, Klorogan II, Balejurang, Sedah | [5] |
9 | Kranggan | Modinan, Pulo | [5] |
10 | Nglandung | Nglandung, Ngegot, Wonokromo | [5] |
11 | Pagotan | Dusun I, Dusun II | [5] |
12 | Purworejo | Purworejo, Godongan Lor, Godongan Kidul, Ngrobyong | [5] |
13 | Putat | Putat I, Putat II, Gentongan, Santan | [5] |
14 | Sambirejo | Sambirejo, Kasihan, Simon, Tempursari | [7] |
15 | Sangen | Kembang Sore, Kunden | [5] |
16 | Sareng | Sareng, Bendungan, Gulunan | [5] |
17 | Slambur | Dusun I, Dusun II | [5] |
18 | Sumberejo | Sumberejo, Karanganyar, Tulungrejo | [5] |
19 | Uteran | Brobahan, Gulingan | [5] |
Tempat terkenal
[sunting | sunting sumber]- Pasar Pagotan
- Pasar Kaibon
- Pabrik Gula Pagotan dan bekas Stasiun Pagotan
- Kolam renang Banyu Biru Uteran
- Jembatan Kali Catur di perbatasan Kota Madiun
- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Madiun
- Taman Poyo di Desa Banaran
- Es Dawet Kertobanyon
- Sentra kesenian topeng monyet Desa Kertosari[8]
- Kali Catur Resort
- Puskesmas Geger
- Puskesmas Kaibon
Masjid
[sunting | sunting sumber]- Masjid Al Scadew - masjid megah di tepi jalan nasional yang dibangun oleh artis Sisca Dewi[9]
- Masjid Besar Istiqomah - masjid kuno dari masa Kawedanan Uteran[2]
- Masjid Jami' Terowongan
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ [Administratieve indeling van Java en Madoera] - sheet 3 (Oost Java). Leiden University Libraries Digital Collections. 1936.
- ^ a b Nofika Dian Nugroho (2020-05-05). "Bertahun 1905, Masjid Ini Jadi Tempat Akad Nikah Sejak Zaman Belanda". IDN TIMES.
- ^ Tim Ponorogo News 2 (2024-03-03). Wibbiassiddi, ed. "Pabrik Gula Pagotan Madiun Berdiri Sejak Zaman Belanda dan Eksis Hingga Sekarang". PONOROGO NEWS.
- ^ Dhimas Ginanjar (2020-01-21). "Belanja Durian di Pasar Pagotan Madiun, Borongan Lebih Miring". JAWA POS.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t Kecamatan Geger Dalam Angka 2017. BPS Kabupaten Madiun. 2017-09-23.
- ^ Sugeng Rudianto (2022-06-23). "TP-PKK Desa Jatisari Optimalkan Pemanfaatan Lahan Pekarangan". mediabrantas.id.
- ^ Sulthoni Fauzul Qoyyuma (2023). "PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN FASILITAS KEAGAMAAN TERHADAP KETAATAN BERIBADAH PADA REMAJA KARANG TARUNA DI SAMBIREJO GEGER MADIUN TAHUN 2023" (PDF). Electronic theses of IAIN Ponorogo (Skripsi).
- ^ Sugeng Harianto (2023-03-02). "Tak Ada Lagi Pemuda yang Mau Teruskan Atraksi Topeng Monyet di Desa Asalnya". DETIK.
- ^ Sugeng Harianto (2018-11-20). "Senilai Rp 6 M, Ini Masjid Al Scadew Sisca Dewi di Madiun". DETIK.