Puasa mutih

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Puasa mutih untuk menu berbuka adalah nasi putih / singkong rebus / tanpa makan dan minum putih saja selama 3 hari(neptu 40) karena manusia diciptakan dalam 3 fase (Nutfah, Alaqah,Mudgah) selama 40 hari,kemudian allah memerintahkan malaikat meniup roh padanya . Puasa mutih menyucikan roh dan jiwa dari noda hitam sebagai bentuk pertobatan.

Konsep[sunting | sunting sumber]

Dari segi spiritual metafisik, puasa mempunyai efek yang sangat baik terhadap tubuh dan pikiran. Puasa dengan cara mengubah sistem molekul tubuh fisik dan eterik dan menaikkan vibrasi/getarannya sehingga membuat tubuh lebih sensitif terhadap energi/kekuatan supranatural sekaligus mencoba membangkitkan kemampuan indra keenam seseorang. Apabila seseorang telah terbiasa melakukan puasa, getaran tubuh fisik dan eteriknya akan meningkat sehingga seluruh racun,energi negatif dan makhluk eterik negatif yang ada di dalam tubuhnya akan keluar dan tubuhnya akan menjadi bersih. Setelah tubuh bersih, maka roh-roh suci pun akan datang dan menyatu dengan diri untuk membantu kehidupan nya dalam segala hal. Apapun nama dan pelaksanaan puasa, bila puasa dilakukan dengan niat yang tulus, maka tak mungkin akan membuat manusia yang melakukannya celaka. Bahkan, secara medis dapat dibuktikan bahwa puasa memberikan efek yang baik bagi tubuh, terutama untuk mengistirahatkan organ-organ pencernaan. Intinya adalah ketika seseorang berpuasa dengan ikhlas, maka orang tersebut akan bersih tubuh fisik dan eteriknya dari segala macam kotoran.

Ada suatu konsep spiritual yang berbunyi “matikanlah dirimu sebelum engkau mati”, arti dari konsep tersebut kurang lebih kalau kita sering ‘menyiksa’ tubuh maka jiwa kita akan menjadi kuat. Karena yang hidup adalah jiwa, raga akan musnah suatu saat nanti. Itulah sedikit konsep spiritual jawa yang banyak dikenal. Para penghayat kejawen telah ‘menemukan’ metode-metode untuk membangkitkan spirit kita agar kita menjadi manusia yang kuat jiwanya dan luas alam pemikirannya, salah satunya yaitu dengan menemukan puasa-puasa dengan tradisi kejawen.[1]

Niat[sunting | sunting sumber]

Buka Puasa :

"Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'ala rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin."

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ (Indonesia) "Macam-macam Puasa ala Kejawen-". Diarsipkan dari versi asli (HTML) tanggal 17 Mei 2012. Diakses tanggal 2012-07-25. 

2.. Diakses tanggal 23-02-2023