Pertempuran 'Ain al-Wardah atau 'Ainul-Wardah (bahasa Arab: معركة عين الوردة) terjadi pada awal Januari 685 antara pasukan dinasti Umayyah melawan kelompok yang menamakan dirinya At-Tawwabun ("Mereka yang Bertaubat"), dan merupakan bagian dari Perang Saudara Islam II. Kelompok At-Tawwabun adalah kelompok pendukung keturunan Ali bin Abi Thalib yang berasal dari Kufah (kini di Irak) dan dipimpin oleh seorang Sahabat Nabi yang bernama Sulaiman bin Shurad, yang menyatakan dirinya ingin bertaubat atas kegagalan mereka membantu Husain bin Ali yang terbunuh dalam Pertempuran Karbala pada tahun 680. Kelompok ini bermula sebagai kelompok rahasia yang kecil, tetapi mendapat banyak pengikut setelah kematian Khalifah Yazid bin Muawiyah pada 683. Mereka begerak menuju basis Umayyah di Syam, walaupun sebelum keberangkatan sebagian besar anggotanya meninggalkan barisan. Tentara kekhalifahan Umayyah dipimpin oleh Ubaidullah bin Ziyad dan bersiap melakukan serangan ke Irak. Kedua pasukan ini berhadapan dalam pertempuran yang berjalan selama tiga hari di Ras al-'Ain, yang berakhir dengan hancurnya pasukan Tawwabin dan terbunuhnya pemimpin-pemimpin utamanya, termasuk Sulaiman bin Shurad. Namun, perlawanan penduduk Kufah pro-keluarga Ali tidak berhenti sampai disini, dan akan diteruskan oleh Mukhtar ats-Tsaqafi.