Pembicaraan:Wu Zetian

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
ProyekWiki Biografi  
Ikon ProyekWiki
Artikel ini berada dalam lingkup ProyekWiki Biografi, sebuah kolaborasi untuk meningkatkan kualitas Biografi di Wikipedia. Jika Anda ingin berpartisipasi, silakan kunjungi halaman proyek, dan Anda dapat berdiskusi dan melihat tugas yang tersedia.
 ???  Artikel ini belum dinilai pada skala kualitas proyek.
 

Perubahan 7 Juli 2016[sunting sumber]

Saya melakukan penambahan dan perubahan pada artikel ini, khususnya perubahan pada terjemahan gelar yang Wu sandang.

Saya mengganti gelarnya "maharani" menjadi "permaisuri" saat menjadi istri kaisar dan "kaisarina" saat naik tahta, karena:

  1. Penggunaan maharani ambigu, bisa bermakna istri kaisar, bisa wanita yang duduk di tahta kekaisaran
  2. Saya menggunakan "kaisarina" daripada maharani saat dia naik tahta, karena gelar yang disandang pemimpin China pada umumnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai "kaisar". Oleh karenanya, saya menggunakan gelar yang setara untuk wanita dari kaisar, yakni kaisarina (cek laman wiki English "Caesar (title)"), agar tidak terjadi ketimpangan. Saya tidak menggunakan gelar "kaisar" untuk membedakannya dengan laki2.
  3. Saya tidak menggunakan maharani saat Wu menjadi istri kaisar, melainkan permaisuri, karena selain menghilangkan keambiguan, juga untuk menyelaraskan gelarnya saat dia sudah menjadi janda, yaitu menjadi ibu suri. Dari permaisuri menjadi ibu suri selaras, tapi dari mahari menjadi ibu suri, terlihat timpang dan seolah turun peringkat.

Catatan: Tolong jangan mengikuti terjemahan gelar dalam bahasa Inggris, yakni "empress", karena tidak bisa membedakan statusnya, apakah sebagai kaisarina, permaisuri, atau ibu suri. Selain ambigu, kosakata gelar Indonesia lebih beragam, jadi jangan berpatok pada terjemahan Inggris. – komentar tanpa tanda tangan oleh Hafidh Wahyu P (bk).

Saya tidak setuju "kaisarina", karena sangat kental nuansa Rusia :p. Bagaimana kalau "Kaisar Wanita"? ꦱꦭꦩ꧀Bennylin celoteh 25 Juli 2016 - 18:04 WIB
1.) Penggunaan jenis kelamin setelah gelar itu adalah sesuatu yang tidak lazim. Jika misal ratu, apakah diganti "raja wanita". Jika kaisarnya laki-laki, apakah harus diganti "kaisar pria"? Dan apakah berarti di bagian infobox royalti, gelarnya akan mentah-mentah ditulis "kaisar wanita"? Penulisan yang konsisten sangat dibutuhkan di sini agar tidak membingungkan pembaca.
2.) Penggunaan kata "kaisarina" memang mirip dengan "Tsarina" yang digunakan di Rusia. Itu wajar, karena gelar kaisar-kaisarina dan tsar-tsarina diturunkan dari gelar yang sama, yakni "caesar", nama Julius Caesar. Ini sepertihalnya gelar "raja" yang diadopsi dari India. Kemiripan seperti ini memang wajar karena beberapa kosakata memang diturunkan dan diadopsi dari bahasa lain, terlebih Nusantara sejak dulu memang sudah sangat terbuka dengan asing.
3.) Penggunaan kata "kaisarina" sudah digunakan dalam buku terjemahan "ratu, permaisuri, selir", dan memang kata "kaisarina" ini lebih pas digunakan untuk kaisar wanita. Hafidh Wahyu P (bicara) 10 Agustus 2016 05.58 (UTC)[balas]

External links found that need fixing (Oktober 2023)[sunting sumber]

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Wu Zetian that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 21 Oktober 2023 13.30 (UTC)[balas]