Pembicaraan:Kesultanan Makassar

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Bagian baru
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Komentar terbaru: 3 tahun yang lalu oleh Japra Jayapati pada topik Terminologi

Terminologi[sunting sumber]

"Kesultanan Makassar" bukan nama yang resmi digunakan oleh negara manapun yang pernah berdiri di Sulsel. Nama yang lebih tepat adalah Gowa-Tallo (dan tidak mesti ditambah "kesultanan" atau "kerajaan"), yang mencakup satu wilayah politis dengan dua penguasa. Menurutku ada beberapa pilihan:

  1. Halaman ini bisa dipindahkan ke "(Kesultanan/Kerajaan) Gowa-Tallo" dan diisi dengan aspek sejarah politik dan militer serta sosioekonomi kedua dinasti beserta wilayah kekuasaan mereka terlepas periodisasinya, sementara halaman Kesultanan Gowa dan Kerajaan Tallo topiknya disempitkan jadi bahasa soal dinastinya saja (mungkin seperti artikel United Kingdom vs. House of Windsor).
  2. Sama dengan opsi pertama, tapi cakupan artikel Gowa dan Tallo tidak dipersempit.
  3. Halaman ini, Gowa, dan Tallo, dijadikan satu dan sejarah masing-masing wangsa secara spesifik dapat dibahas dalam bagian tersendiri.

Aku cenderung ke opsi ketiga, dengan alasan bahwa masa ketika keduanya menjadi kerajaan bersatu lebih panjang ketimbang masa ketika keduanya berdiri sebagai dua negeri terpisah. Bahkan dinasti Tallo pun sebetulnya hanya merupakan cabang dari dinasti Gowa. Kalau pun dirasa terlalu drastis, mungkin bisa memilih opsi pertama. Sementara kalau memilih opsi kedua, akan sangat banyak sekali duplikasi konten yang tidak perlu antar ketiga halaman, terutama pada masa setelah menyatunya Gowa-Tallo di bawah Tumapa'risi' Kallonna.

Jadi bagaimana sebaiknya? @Danu Widjajanto, Japra Jayapati, dan HaEr48: silakan kalau ada pendapat atau usul lain. Masjawad99💬 2 Agustus 2020 06.39 (UTC)Balas

Memang tidak ada (bekas) negara bernama "Kesultanan Makassar", tetapi mungkin maksud frasa ini adalah "kesultanan etnik Makassar". Judulnya anakronistis, isinya mengandung keterangan yang berpotensi menyesatkan ("Pada tahun 1650, Penguasa Gowa dan Tallo memeluk agama Islam.Dalam perjalanannya kerajaan masing-masing, dua kerajaan bersaudara ini dilanda peperangan bertahun-tahun. Hingga kemudian pada masa Gowa dipimpin Raja Gowa X, Kerajaan Tallo mengalami kekalahan. Kedua kerajaan kembar itu pun menjadi satu kerajaan..."), dan mungkin merupakan hasir tafsir pribadi penulisnya atas sejarah monarki Makassar dalam kaitannya dengan sejarah perkembangan Islam di Sulawesi Selatan. Tentu tuan-tuan pengurus sekalian lebih paham kebijakan WBI untuk artikel-artikel semacam ini.تابيق ~ Japra (obrol) 3 Agustus 2020 03.35 (UTC)Balas