Northcliff Citranusa Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk
Publik
Kode emitenIDX: SKYB
IndustriInvestasi properti
Didirikan1995
Kantor
pusat
Jakarta, Indonesia

PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan publik di Indonesia (IDX: SKYB) yang bergerak sebagai perusahaan investasi, terutama di anak usahanya yang bergerak dalam bisnis properti. Berkantor pusat di Plaza Aminta, Jl. TB. Simatupang, Jakarta Selatan,[1] perusahaan ini telah beberapa kali mengganti nama dan bidang usaha yang digelutinya.

Manajemen[sunting | sunting sumber]

  • Komisaris Utama: Erry Sulistio
  • Komisaris: Budi Purwanto
  • Komisaris: Ratih D. Item
  • Direktur Utama: Wahyu Mulyana
  • Direktur: Sigit Kamseno
  • Direktur: Irwando Saragih[1]

Kepemilikan[sunting | sunting sumber]

  • Ora Pro Nobis International Corp.: 18,36%
  • Tres Maria Capital Ltd.: 15,28%
  • Reksa Dana Narada Saham Indonesia II: 10,48%
  • DBS Bank Ltd SG-PB Clients: 8,99%
  • Erry Sulistio: 7,61%
  • Publik: 31,51%[1]

Anak usaha[sunting | sunting sumber]

  • PT Griya Boga Selaras
  • PT Sinergitama Komindo
  • PT Taman Suci Abadi[1]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Skybee[sunting | sunting sumber]

Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Kreatip Komunikacitra pada tanggal 10 Juni 1995 dan mulai beroperasi di tahun 1996.[2] PT Kreatip awalnya berkantor pusat di Harco Glodok, Jakarta Barat[3] dan bergerak di jasa periklanan. Mulai tahun 2008, PT Kreatip terjun ke bisnis telekomunikasi, awalnya menjadi distributor produk-produk Indosat.[2] Kemudian, di tanggal 16 Oktober 2009, PT Kreatip Komunikacitra berganti nama menjadi PT Skybee[2] dan beberapa saat kemudian mulai mengedarkan telepon genggam bermerek sama dengan target pasar kelas bawah.[4] Beberapa produk yang pernah diedarkan oleh PT Skybee, seperti:

Skybee 80SS dan 83AT (Boss dan Beat) merupakan produk perdana dari vendor ini, diluncurkan pada 19 Maret 2010 yang ditawarkan dengan aneka fitur (khususnya untuk media sosial) serta bekerjasama dengan Indosat.[11] Tidak hanya ponsel biasa, juga dirilis kemudian ponsel khusus, seperti bermotif klub sepak bola Persib.[15] Tidak tanggung-tanggung, Skybee menargetkan 3% pangsa pasar telepon seluler di Indonesia (penjualan 1,2 juta unit/tahun) hanya setahun setelah diluncurkan. PT Skybee hanya menjadi pemegang hak mereknya, sedangkan ponselnya diproduksi di Tiongkok.[16][17] Selain ponsel, Skybee juga mengembangkan lini bisnis pengembangan aplikasi dan konten,[18] seperti media sosial melalui anak usahanya.[19]

Di tanggal 7 Juli 2010, Skybee resmi menjadi perusahaan publik, sebagai emiten ke-7 yang melantai di Bursa Efek Indonesia di tahun tersebut dengan harga penawaran Rp 375/lembar. Sekitar 40,17% sahamnya dilepas ke publik (585 ribu lembar saham), meraih dana Rp 88,1 miliar dengan kode emiten SKYB dari singkatan namanya.[20][21] Dari pendapatan Rp 288,8 miliar dan laba bersih Rp 3,3 miliar di tahun 2009, pendapatan perusahaan direncanakan akan naik menjadi Rp 700 miliar[18] dengan penjualan 600.000 unit ponsel.[20] Awalnya, 99% saham PT Skybee Tbk pra-IPO dimiliki oleh PT Syailendra Capital; pasca-IPO, dengan konversi utang menjadi obligasi konversi, masuk tiga pemegang saham baru dengan total kepemilikan 53% yaitu Aspires Inc., Ora Pro Nobis International Corp., dan Creative One Limited.[18] Sempat juga perusahaan ini memiliki keterkaitan dengan perusahaan perdagangan ponsel lain, yaitu PT Trikomsel Oke Tbk.[22]

Pada tahun 2012, perusahaan ini memiliki 4 anak usaha (PT Sinergitama Komindo, PT inTouch Innovate Indonesia, PT Numedia Global, dan PT Kaswall Dinamika Indonesia) serta mempekerjakan 148 karyawan.[23] Aksi korporasi berupa private placement senilai Rp 33 miliar juga telah diadakan di tahun sebelumnya, tepatnya di pertengahan 2011.[24] Akan tetapi, memasuki tahun 2013,[25] kinerja perusahaan ini mulai merosot. Di kuartal pertama 2014, tercatat Skybee mencatat penurunan usaha 27,42% menjadi Rp 243,3 miliar dari sebelumnya Rp 335,23 miliar, sedangkan pendapatan di tahun 2013 anjlok 21,24% menjadi Rp 1,35 triliun dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp 1,72 triliun. Skybee kemudian juga melepas 51% anak usahanya, PT Saberro Sky Mandiri di tanggal 21 Mei 2014, setelah sempat mengakuisisinya lebih dari setahun tahun sebelumnya.[26] Pelepasan juga dilakukan pada anak usaha PT Intouch di Juni 2014[27] dan PT Numedia.[28] Direncanakan, perusahaan akan menjajaki peluang kerjasama dengan layanan streaming dan download musik Guvera.[29][30] Tidak hanya itu, perusahaan juga masuk ke bisnis voucher digital bersama Lotte Mart Digital Gift Vouchers dan Samsung Galaxy Gift.[25] Sedangkan untuk bisnis telepon selulernya sendiri, sudah dihentikan sejak Juni 2012 akibat ketatnya persaingan dengan vendor lain, dan beralih ke distributor saja.[31]

Meskipun tercatat mendapat suntikan modal dari penambahan saham Tres Capital Ltd., semakin lama Skybee tidak bisa berkata banyak. Di kuartal pertama 2015, pendapatannya anjlok drastis, dari Rp 407,806 miliar menjadi Rp 37,056 miliar ditambah kerugian Rp 2,175 miliar. Usahanya yang lain banyak yang merugi kecuali media billing. Akibat jatuhnya kinerja keuangan perusahaan ini, BEI mensuspensi perdagangan saham Skybee di Juli 2015.[32] Akhirnya, demi mengurangi beban yang terus meningkat, anak usahanya yang lain yaitu PT Kaswall juga ikut dijual pada 2016.[33] Di tahun 2017, Skybee tercatat terlambat menyampaikan laporan keuangan[34] dan tidak mencatatkan pendapatan apapun di kuartal pertama tahun tersebut,[35] suatu hal yang masih terjadi di tahun 2018 dan 2019.[36] Di tahun 2017 juga, suspensi saham Skybee sudah memasuki dua tahun dan ada ancaman sahamnya akan didepak dari BEI (delisting).[37]

Perubahan kepemilikan dan nama[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 27 Februari 2018, PT Skybee Tbk mengumumkan mereka akan berubah usaha dari teknologi informasi ke bidang kelapa sawit dengan akuisisi PT Waringin Agro Jaya, yang memiliki anak usaha yang bergerak di bidang tersebut. Tersebutlah sebuah perusahaan dalam transaksi itu bernama PT Northcliff Indonesia yang akan memberikan pinjaman pada SKYB.[38] Northcliff merupakan sebuah perusahaan yang dirintis oleh eks-bankir Erry Sulistio dan bergerak di bidang properti, minyak dan gas, mineral, infrastruktur serta keuangan.[39] Northcliff kemudian tercatat memiliki 10,26% saham di PT Skybee Tbk di akhir 2018.[40] Masuknya investor baru dan rencana perusahaan ini juga berbuah pencabutan suspensi sahamnya di BEI setelah kurang lebih 3 tahun, yaitu pada 17 Mei 2018.[41] Sejak 28 Februari 2019, nama PT Skybee Tbk juga diganti menjadi PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk.[42] Belakangan, pemilik baru perusahaan ini berniat mengganti bisnisnya ke usaha properti, dengan akuisisi PT Taman Suci Abadi, perusahaan hotel di Bali dan PT Griya Boga Selaras, perusahaan operator perkantoran di Jakarta. Akuisisi ini dilakukan selain untuk menghentikan kerugian yang terus berlangsung, juga dirasa lebih menguntungkan dibanding usaha telekomunikasi.[43][44] Tidak hanya itu, ada juga rencana Northcliff Citranusa mengakuisisi perusahaan properti lain dan usaha consumer goods.[45]

Meskipun demikian, rupanya jalan perusahaan ini tidak mulus-mulus saja. Hanya beberapa saat setelah akuisisi diumumkan, manajemen Northcliff Citranusa juga mengumumkan asumsi kerugian yang masih ada, kira-kira Rp 784 juta karena masih butuh pembenahan usaha pasca-akuisisi.[45] Beberapa kali perusahaan juga disuspensi kembali dan tidak banyak diminati investor.[46][47] Memasuki tahun 2021-2022, PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk terus mengalami masalah, seperti tidak menyampaikan laporan keuangannya tepat waktu[48] dan tidak kunjung dicabutnya suspensi perdagangan perusahaan ini di BEI, yang telah mencapai dua tahun sejak 17 Februari 2022 yang dapat berbuah delisting kapan saja.[49] Pada saat-saat kritis itu, malah dua pimpinan perusahaan ini tercatat mengundurkan diri.[50] Ancaman delisting ini juga diperkirakan bisa merugikan investor ritel yang mencapai 31,5%.[51]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d Detail Profile Perusahaan Tercatat
  2. ^ a b c LapTahunan SKYB 2015[pranala nonaktif permanen]
  3. ^ PT. KREATIP KOMUNIKACITRA
  4. ^ SkyBee Pasarkan Ponsel Murah di Kalimantan Timur
  5. ^ SkyBee 60AL, Serba Dua dalam Satu Ponsel
  6. ^ Spesifikasi dan Berapa Harga HP SkyBee 8eRY | Berapa Harga HP SkyBee 8eRY | HP SkyBee 8eRY
  7. ^ Ponsel Skybee Cuma Rp 99 Ribu
  8. ^ HP WIFI ARUS BAWAH, SKYBEE W171
  9. ^ SkyBee M37
  10. ^ HP SkyBee Ch4mp Layar Sentuh + TV
  11. ^ a b c SkyBee Serius Garap Segmen Komunitas
  12. ^ SkyBee – 83AT
  13. ^ SkyPad, Tablet PC Merk Lokal Pesaing iPad
  14. ^ SkyBee 63NI, Qwerty Low End Rp 300 Ribu-an
  15. ^ Persib Digaet Produsen HP
  16. ^ Skybee Targetkan Penjualan 1,2 Juta HP
  17. ^ Skybee Patok 3% Pangsa Pasar Ponsel
  18. ^ a b c Harga IPO Skybee Rp375
  19. ^ SkyBee IPO 40% Saham Juni 2010
  20. ^ a b Skybee Resmi Tercatat di Bursa
  21. ^ IPO, SkyBee Tawarkan Harga Rp325-425
  22. ^ PT TRIKOMSEL OKE TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
  23. ^ Home
  24. ^ Skybee Private Placement 10% Saham
  25. ^ a b Strategi Skybee Memperbaiki Kinerja 2014
  26. ^ Skybee akuisisi 51% saham Skye Sab Indonesia
  27. ^ Skybee berharap tahun ini tak merugi lagi
  28. ^ Skybee Buka-bukaan Soal Divestasi Numedia dan Skye Sab
  29. ^ Skybee Jajaki Pengembangan Layanan Streaming
  30. ^ Skybee Jual Skye Sab Ke Saberro
  31. ^ Skybee halts mobile phone production
  32. ^ Saham Skybee Disuspensi, Keuangan Perusahaan Tak Kunjung Membaik
  33. ^ Bangkrut, Skybee (SKYB) Jual Anak Usaha
  34. ^ Telat Sampaikan Lapkeu, Perdagangan Saham 14 Emiten Ini Disetop BEI
  35. ^ ~ Skybee Tak Catatkan Pendapatan Di Periode 31 Maret 2017.
  36. ^ Pendapatan nol, saham Skybee (SKYB) kena suspensi BEI
  37. ^ Lebih Dua Tahun Dibekukan, Delapan Saham Ini Berpotensi Terdepak Dari Bursa
  38. ^ Skybee Banting Setir dari Bisnis Teknologi ke Kelapa Sawit
  39. ^ Erry Sulistio, Memoles NorthCliff Jadi Besar
  40. ^ Masih Disuspensi BEI, Skybee Berganti Nama
  41. ^ Bursa Cabut Suspensi Skybee (SKYB)
  42. ^ Lapkeu SKYB Q1 2018
  43. ^ Northcliff Citranusa Indonesia Akuisisi Perusahaan Properti
  44. ^ Northcliff Citranusa (SKYB) akuisisi dua perusahaan properti guna menutup kerugian
  45. ^ a b Berlanjut, SKYB Diperkirakan Rugi Rp784 Juta Tahun Ini
  46. ^ Suspensi Dicabut, Investor Belum Minat Belanja Saham Northcliff Citranusa
  47. ^ Northcliff Citranusa Indonesia berpotensi delisting setelah 6 bulan disuspensi
  48. ^ BEI Beri Sanksi 31 Emiten yang Belum Setor Lapkeu Q3-2021
  49. ^ BEI Peringatkan Potensi Didepaknya Saham RIMO dan SKYB
  50. ^ Dua Bos Northcliff (SKYB) Mundur di Tengah Potensi Delisting
  51. ^ Saham Emiten Ditendang Bursa, Nasib Duit Investor Gimana?