Museum Sandi
Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
|
Didirikan | 29 Juli 2008 |
---|---|
Lokasi | Jalan Faridan M. Noto, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia |
Koleksi | Benda-benda terkait sejarah persandian Indonesia |
Pemilik | Badan Siber dan Sandi Negara |
Akses transportasi umum | Commuter Line Yogyakarta: Y Lempuyangan |
Situs web | bssn |
Museum Sandi adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Museum Sandi berlokasi di Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta. Museum Sandi mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam meningkatkan budaya keamanan informasi melalui edukasi kepada masyarakat sekaligus melestarikan nilai-nilai sejarah perjuangan insan persandian sebagai bagian integral perjuangan kemerdekaan Indonesia. Penyelenggaraan Museum Sandi berdasarkan Peraturan BSSN Nomor 3 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Museum Sandi. Diarsipkan 2019-06-24 di Wayback Machine. Museum Sandi merupakan museum kriptologi satu-satunya di Indonesia.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Museum Sandi dibangun atas prakarsa bersama antara Kepala Lembaga Sandi Negara RI, Mayjen TNI Nachrowi Ramli dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tahun 2006 kemudian diresmikan dan dibuka untuk umum pada tanggal 29 Juli 2008 bertempat di lantai dasar Museum Perjuangan Yogyakarta. Oleh karena itu setiap tanggal 29 Juli diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Museum Sandi.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kemudian Museum Sandi dipindahkan ke bangunan cagar budaya berarsitektur Belanda, yang digunakan sebagai kantor Kementerian Luar Negeri pada tahun 1947 di jalan Faridan Muridan Noto 21 Kotabaru, Yogyakarta. Secara resmi oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Mayor Jenderal TNI Dr. Djoko Setiadi M.Si., bersama dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 29 Januari 2014.
Pengunjung bisa mempelajari cara membuat sandi secara sederhana serta belajar tentang sejarah pendirian institusi pengamanan berita rahasia pada awal kemerdekaan Indonesia oleh Bapak Persandian Indonesia - dr. Roebiono Kertopati pada tanggal 4 April 1946.
Museum Sandi juga mengelola Situs Rumah Sandi yang berada di Dukuh, Purwoharjo, Samigaluh, Kulonprogo dan Monumen Sanapati yang berada di jalan I Dewa Nyoman Oka tepatnya di sebelah timur Gereja Santo Antonius, Kotabaru.
Situs Rumah Sandi merupakan kantor sandi darurat pada masa Agresi Militer ke-II pada tahun 1948, sedangkan Monumen Sanapati merupakan tetenger untuk memperingati 50 tahun berdirinya Persandian Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 April 1996 oleh menteri Sekertaris Negara - Moerdiono.
Kepala Museum Sandi
[sunting | sunting sumber]Sejak menjadi Unit Pelaksana Teknis di BSSN, Museum Sandi dipimpin oleh seorang Kepala yang langsung bertanggung jawab kepada Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN. Kepala Museum Sandi pertama kali dipimpin oleh Bapak Setyo Budi Prabowo, S.ST
Koleksi dan Fasilitas Museum Sandi
[sunting | sunting sumber]- Realia mesin sandi buatan dalam dan luar negeri
- Replika alat persandian masa Yunani kuno, Mesir kuno dan Persia
- Diorama pembentukan dinas kode
- Maket Rumah Sandi Dukuh
- Realia meja dan kursi Kamar Sandi Dukuh, Samigaluh, Kulonprogo
- Replika sepeda kurir sandi
- Replika buku kode, Surat Keputusan Presiden, dan dokumen lainnya
- Peta komunikasi sandi dan denah kotabaru pada masa Hindia-Belanda
- Foto para Kepala BSSN dan foto para perintis Dinas Kode
- Miniatur Monumen Sanapati
- Perpustakaan
- Aula
- Ruang Komunitas
- Laboratorium
- Taman dan Gazebo
- Guest House
- Mushola
- Toilet
- Free WiFi
Tempat Terkait
[sunting | sunting sumber]- Situs Rumah Sandi Dukuh
- Monumen Sanapati