Mohammad Saleh (politikus)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mohammad Saleh
Mohammad Saleh sebagai anggota DPD RI
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Mulai menjabat
1 Oktober 2019
PresidenJoko Widodo
Daerah pemilihanBengkulu
Ketua Dewan Perwakilan Daerah ke-3
Masa jabatan
11 Oktober 2016 – 3 April 2017
PresidenJoko Widodo
Ketua Badan Kerjasama Parlemen Dewan Perwakilan Daerah
Masa jabatan
9 Oktober 2014 – 11 Oktober 2016
PresidenJoko Widodo
Ketua DPDIrman Gusman
Informasi pribadi
Lahir10 Juli 1966 (umur 57)
Curup, Bengkulu
KebangsaanIndonesia
Partai politikGolkar
Suami/istriPriyanti Andriani
Anak2
Alma materUniversitas Bengkulu
PekerjaanPolitikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

H. Mohammad Saleh, S.E. (lahir 10 Juli 1966) adalah adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai anggota DPR-RI periode 2019–2024. Ia mewakili daerah pemilihan Bengkulu. Saleh merupakan kader Partai Golongan Karya, ia duduk di Komisi VIII. Sebelumnya, ia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Provinsi Bengkulu pada periode 2014-2019 yang berhasil memperoleh 74.275 suara. Pada 11 Oktober 2016, Beliau terpilih menggantikan Irman Gusman menjadi Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia pada sisa masa jabatan 2016-2019.

Karier[sunting | sunting sumber]

Pendidikan S-1 ditempuhnya di Universitas Bengkulu. Beberapa organisasi yang pernah diikutinya yaitu Ketua BEM Universitas Bengkulu, Pendiri Yayasan Ta'awun. Selain sebagai Senator DPD RI, Mohammad Saleh merupakan seorang pengusaha. Muhammad Saleh juga terpilih sebagai Ketua Ikatan Alumni (Ikal) Universitas Bengkulu periode 2016-2021. Senator asal Bengkulu ini juga dalam perjalanan kariernya di DPD, terpilih sebagai ketua Badan Kerjasama Parlemen (BKSP) dalam agenda pemilihan pimpinan alat kelengkapan di ruang rapat komite I DPD, Kamis (09/10/2014). Dipercaya sebagai ketua BKSP atau yang dulu lebih dikenal dengan Panitia Hubungan Antar Lembaga (PHAL), Muhammad Saleh berharap BKSP dapat menjalin kerjasama yang baik demi pengembangan kelembagaan secara internasional maupun nasional.[1]

Pemilihan Ketua DPD[sunting | sunting sumber]

Pasca Irman Gusman (Ketua DPD 2014-2019) terjerat kasus hukum di September 2016, DPD menggelar pemilihan pimpinan DPD. Saleh bersama 12 orang Calon memperebutkan kursi pimpinan representasi Indonesia bagian Barat, menggantikan Irman. Mohammad Saleh, mengantongi suara terbanyak dalam pemilihan pimpinan DPD, dengan 51 suara dari 117 pemilih. Pemilihan pimpinan DPD RI berlangsung dalam forum rapat paripurna luar biasa DPD RI yang dipimpin Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad dan Gusti Kanjeng Ratu Hemas di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa (11/10/2016). Ketika itu, ia terpilih melalui proses voting dengan mengalahkan dua calon lainnya yaitu Emilia Contessa (Senator asal Jawa Timur) dan Maya Rumantir (Senator asal Sulawesi Utara). Sedangkan untuk pemilihan Pimpinan DPD, Saleh mengalahkan 10 calon yakni Parlindungan Purba (Sumatera Utara) meraih 21 suara, Hardi Slamet Hood (Kepulauan Riau/9 suara), Muhammad Syukur (Jambi/7 suara), Andi Surya (Lampung/5 suara), Instyawati Ayus Fahrurazi (Aceh/1 suara) dan Ahmad Kanedi (Bengkulu/1 suara).

Pasca terpilih sebagai pimpinan, digelar Sidang Paripurna luar biasa DPD yang dipimpin oleh dua orang yaitu Senator tertua dan Senator termuda. Mohammad Saleh bersaing dengan pimpinan DPD sebelumnya, Farouk Muhammad dan Gusti Kanjeng Ratu Hemas dalam menentukan ulang posisi Ketua dan Wakil Ketua. Ia unggul dengan 61 suara berdasarkan hasil voting dalam sidang paripurna luar biasa DPD. Adapun calon ketua DPD lainnya Ratu Hemas mendapatkan 31 suara dan Farouk Muhammad 23 suara. Adapun suara tidak sah hanya 1 suara. Total semua pemilih berjumlah 116 suara. "Dengan persetujuan Sidang Paripurna, menetapkan Mohammad Soleh sebagai Ketua dan saudara Ratu Hemas sebagai Wakil Ketua I, dan Farouk sebagai Wakil Ketua II," kata Pimpinan Sidang Paripurna Luar Biasa, Maimanah Umar sambil mengetuk palu di Gedung DPD, Jakarta, Selasa, 11 Oktober 2016.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Jabatan politik
Didahului oleh:
Irman Gusman
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
2016–2017
Diteruskan oleh:
Oesman Sapta Odang