Lompat ke isi

Limbangan, Kendal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Limbangan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenKendal
Pemerintahan
 • Camat- SUCIPTO, S.STP.MM
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri33.24.06 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3324060 Edit nilai pada Wikidata
Luas- km²
Desa/kelurahan- limbangan

Limbangan (bahasa Jawa: ꦭꦶꦩ꧀ꦧꦔꦤ꧀, translit. Limbangan) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Limbangan merupakan satu dari 20 kecamatan di Kabupaten Kendal Propinsi Jawa Tengah, dengan wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Boja dan Singorojo, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Semarang, sebelah Timur berbatasan dengan kabupaten Semarang dan sebelah Barat berbatasan dengan Singorojo. Kecamatan Limbangan terletak pada 7 0 06’ 46” LS - 7 0 11’ 58” Lintang Selatan dan 1100 13’ 11” BT - 1100 20’ 33” Bujur Timur dengan ketinggian tanah dari ± 426 m di atas permukaan laut.

Geografi dan Iklim

[sunting | sunting sumber]

Luas wilayah Kecamatan Limbangan mencapai 71,72 km2, yang sebagian besar digunakan sebagai lahan hutan negara yaitu mencapai 38,99 persen. Sedangkan lahan untuk tanah tegalan sebesar 34,92%, lahan untuk tanah sawah sebesar 17,04%, dan sisanya sebesar 2,55% digunakan untuk lain-lain . Rata-rata curah hujan di wilayah Kecamatan Limbangan tahun 2015 sekitar 308 mm dengan rata-rata hari hujan adalah 12 hari.[1]

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Limbangan terdiri dari 16 desa, dengan jumlah Rukun Warga sebanyak 74 RW dan jumlah Rukun Tetangga sebanyak 240 RT. Jumlah RW terbanyak berada di Desa Peron dan Desa Limbangan sebanyak 10 RW sedangkan jumlah RT terbanyak berada di Desa Peron sejumlah 33 RT.[1]

Desa/kelurahan

[sunting | sunting sumber]

Kependudukan

[sunting | sunting sumber]

Jumlah penduduk Kecamatan Limbangan tahun 2015 sebanyak 32.287 jiwa, terdiri dari 16.461 jiwa (50,98%) laki-laki dan 15.826 jiwa (49,02%) perempuan. Jumlah penduduk terbesar berada di Desa Limbangan sebanyak 4.913 jiwa (15,22%) dari total jumlah penduduk Kecamatan Limbangan. Sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit adalah Desa Sriwulan dengan jumlah penduduk 637 jiwa (1,97%) dari total jumlah penduduk Kecamatan Limbangan. Kepadatan penduduk Kecamatan Limbangan tahun 2015 mencapai 450 orang/km2 . Angka tersebut menunjukkan bahwa setiap 1 km2 luas wilayah di Kecamatan Limbangan dihuni oleh sekitar 450 orang. Desa terpadat adalah Desa Margosari dengan kepadatan penduduk mencapai 1.554 orang/km2, sedangkan kepadatan penduduk terkecil adalah Desa Ngesrepbalong dengan kepadatannya 209 orang/km2.[1]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Pendidikan merupakan sarana penting dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas, untuk itu diperlukan prasarana pendidikan yang bagus dan representatif guna mendukung wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Pada tahun 2015 ini jumlah sekolah Pra sekolah di Kecamatan Limbangan sebanyak 24 sekolah, SDN sebanyak 30 sekolah, Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 1 sekolah, SMPN sebanyak 3 sekolah, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama swasta sebanyak 2 sekolah dan Madrasah Tsanawiyah sebanyak 3 sekolah. SMAN ada 1 sekolah dan Madrasah Aliyah ada 1 sekolah, sedangkan SMA swasta/sederajat berjumlah 1 sekolah.[1]

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Kesehatan merupakan faktor terpenting penunjang pendidikan, pada tahun 2015 terdapat 1 puskesmas, 3 puskesmas pembantu dan 1 rumah bersalin di Kecamatan Limbangan untuk membantu memberikan pelayanan kesehatan bagi penduduk. Sementara itu, jumlah tenaga kesehatan di Kecamatan Limbangan pada tahun 2015 terdiri dari 4 orang dokter umum, 28 bidan desa, 19 perawat dan 9 dukun bayi. Untuk menunjang kegiatan pendidikan dan meningkatkan derajat kesehatan di Kecamatan Limbangan, terdapat beberapa lapangan olahraga diantaranya 9 lapangan sepak bola, 42 lapangan voli, 8 lapangan bulu tangkis dan 1 lapangan tennis.[1]

Pertanian

[sunting | sunting sumber]

Jenis utama tanaman yang diusahakan di Kecamatan Limbangan adalah padi sawah. Pada tahun 2015 luas areal tanaman padi sawah mencapai 2.918 Ha dengan produksi sebesar 18.237,75 ton. Selain itu Kecamatan Limbangan juga merupakan daerah potensi tanaman jagung yang pada tahun 2015 produksinya mencapai 321,96 ton. Luas panen terbesar ada di Desa Limbangan dengan luas 373 Ha yang menghasilkan produksi padi sawah sebesar 2.331,28 ton. Sedangkan untuk tanaman jagung luas panen terbesar di Desa Kedungboto dengan luas 10 Ha yang menghasilkan produksi sebesar 67,08 ton jagung. Selain padi dan palawija, masyarakat di Kecamatan Limbangan juga membudidayakan tanaman hortikultura dan perkebunan. Produksi tanaman hortikultura terbesar di Kecamatan Limbangan pada tahun 2015 adalah pisang yang mencapai 11.573 ton. Sementara produksi tanaman perkebunan terbesar adalah aren yaitu sebesar 2.080,69 ton.[1]

Kondisi perekonomian di Kecamatan Limbangan tahun 2015 tidak mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya (masih tetap seperti tahun 2014). Bank Umum di Kecamatan Limbangan berjumlah 1 unit yang terletak di Desa Limbangan. Jumlah BPR terdapat 3 unit yang juga terdapat di Desa Limbangan. Sementara itu, jumlah Lembaga Keuangan Bukan Bank masing-masing juga tidak mengalami peningkatan secara signifikan. Terdapat 7 unit KSP dan 1 KUD di Kecamatan Limbangan tahun 2015. KUD di Kecamatan Limbangan terletak di Desa Limbangan. Sarana lain yang menunjang perputaran uang yang ada di Kecamatan Limbangan adalah 2 lokasi pasar umum yang terletak di Desa Limbangan dan Desa Tamanrejo.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f g "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-09-16. Diakses tanggal 2016-08-10.