Kulit

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kulit
Kulit gajah
Rincian
Pengidentifikasi
Bahasa LatinCutis
MeSHD012867
TA98A16.0.00.002
TA27041
Daftar istilah anatomi

Kulit (serapan dari Jawa: ꦏꦸꦭꦶꦠ꧀) adalah lapisan luar yang menutupi tubuh sebuah vertebrata. Kulit terdiri atas epidermis, dermis, dan hipodermis. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis.

Struktur anatomi[sunting | sunting sumber]

Kulit Ari[sunting | sunting sumber]

Epidermis atau kulit ari (kutikel) tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi. Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan germinativum. Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri, menggantikalapisan sel-sel pada lapisan korneum. Lapisan Malpighi mengandung pigmen melanin yang memberi warna pada kulit. Lapisan Malpighi juga berfungsi sebagai pelindung dari bahaya sinar matahari terutama sinar ultraviolet.

Stratum Korneum (lapisan tanduk) lapisan kulit paling luar yang terdiri dari sel gepeng yang mati, tidak berinti, protoplasmanya berubah menjadi keratin (zat tanduk).[butuh rujukan]

Terdiri atas beberapa lapisan sel yang disebut stratum, yakni:

  • Stratum korneum
  • Stratum lusidum
    terletak di bawah lapisan korneum, lapisan sel gepeng tanpa inti, protoplasmanya berubah menjadi protein yang disebut eleidin. Lapisan ini lebih jelas tampak pada telapak tangan dan kaki.
  • Stratrum granulosum
    merupakan 2 atau 3 lapis sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti di antaranya. Butir kasar terdiri dari keratohialin. Mukosa biasanya tidak mempunyai lapisan ini.
  • Stratum spinosum
    terdiri dari sel yang berbentuk poligonal, protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen, selnya akan semakin gepeng bila semakin dekat ke permukaan. Di antara stratum spinosum, terdapat jembatan antar sel (intercellular bridges) yang terdiri dari protoplasma dan tonofibril atau keratin. Perlekatan antar jembatan ini membentuk penebalan bulat kecil yang disebut nodulus Bizzozero. Di antara sel spinosum juga terdapat pula sel Langerhans.
  • Stratum basale
    Stratum Basalis terdiri dari sel kubus (kolumnar) yang tersusun vertikal pada perbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pagar (palisade). Sel basal bermitosis dan berfungsi reproduktif.

Kulit Jangat[sunting | sunting sumber]

Lapisan kulit jangat atau dermis ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat menghasilkan keringat. Banyaknya keringat yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml setiap hari, tergantung pada kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu. Keringat mengandung air, garam, dan urea. Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalah sebegai organ penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu tubuh.

Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak aktif dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada keadaan ini darah tidak membuang sisa metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kendinginan. Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotalamus.Hipotalamus adalah bagian dari otak yang terdiri dari sejumlah nukleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid dan glukokortikoid, glukosa dan suhu.

Kulit Bawah[sunting | sunting sumber]

Lapisan kulit bawah atau hipodermis ini terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.

Klasifikasi[sunting | sunting sumber]

Warna:

  • terang (fair skin), pirang, dan hitam
  • merah muda: pada telapak kaki dan tangan bayi
  • hitam kecokelatan: pada genitalia orang dewasa

Jenisnya:

  • Elastis dan longgar: pada palpebra, bibir, dan preputium
  • Tebal dan tegang: pada telapak kaki dan tangan orang dewasa
  • Tipis: pada wajah
  • Lembut: pada leher dan badan
  • Berambut kasar: pada kepala

Adneksa kulit[sunting | sunting sumber]

Kelenjar kulit: terdapat pada lapisan dermis.

  • Kelenjar keringat (glandula sudorifera. Keringat mengandung air, elektrolit, asam laktat, dan glukosa. pH nya sekitar 4-6,8.

Kelenjar ekrin: kecil-kecil, terletak dangkal di dermis dengan secret encer.

  • Kelenjar ekrin terbentuk sempurna pada minggu ke 28 kehamilan dan berfungsi 40 minggu setelah kelahiran. Salurannya berbentuk spiral dan bermuara langsung pada kulit dan terbanyak pada telapak tangan, kaki, dahi, dan aksila. Sekresi tergantung beberapa faktor dan saraf kolinergik, faktor panas, stress emosional.

Kelenjar apokrin: lebih besar, terletak lebih dalam, secretnya lebih kental.

  • Dipengaruhi oleh saraf adrenergik, terdapat di aksila, aerola mammae, pubis, labia minora, saluran telinga. Fungsinya belum diketahui, waktu lahir ukurannya kecil, saat dewasa menjadi lebih besar dan mengeluarkan secret
  • Kelenjar palit (glandula sebasea). Terletak di seluruh permukaan kuli manusia kecuali telapak tangan dan kaki. Disebut juga dengan kelenjar holokrin karena tidak berlumen dan sekret kelenjar ini berasal dari dekomposisi sel-sel kelenjar. Kelenjar palit biasanya terdapat di samping akar rambut dan muaranya terdapat pada lumen akar rambut (folikel rambut). Sebum mengandung trigliserida, asam lemak bebas, skualen, wax ester, dan kolesterol. Sekresi dipengaruhi oleh hormon androgen. Pada anak-anak, jumlahnya sedikit. Pada dewasa menjadi lebih banyak dan berfungsi secara aktif.

Kuku: bagian terminal lapisan tanduk (stratum korneum) yang menebal. Pertumbuhannya 1 mm per minggu.

  • Nail root (akar kuku): bagian kuku yang tertanam dalam kulit jari.
  • Nail plate (badan kuku): bagian kuku yang terbuka/bebas.
  • Nail groove (alur kuku): sisi kuku yang mencekung membentuk alur kuku Eponikium: kulit tipis yang menutup kuku di bagian proksimal.
  • Hiponikium: kulit yang ditutupi bagian kuku yang bebas.

Rambut

  • Akar rambut: bagian yang terbenam dalam kulit
  • Batang rambut: bagian yang berada di luar kulit
  • Jenis rambut:
  1. Lanugo: rambut halus pada bayi, tidak mengandung pigmen.
  2. Rambut terminal: rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai medula, terdapat pada orang dewasa.

Pada dewasa, selain di kepala, terdapat juga bulu mata, rambut ketiak, rambut kemaluan, kumis, janggut yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh androgen (hormon seks). Rambut halus di dahi dan badan lain disebut rambut velus.

Rambut tumbuh secara siklik, fase anagen (pertumbuhan) berlangsung 2-6 tahun dengan kecepatan tumbuh 0,35 mm perhari. Fase telogen (istirahat) berlangsung beberapa bulan. Di antara kedua fase tersebut terdapat fase katagen (involusi temporer). Pada suatu saat 85% rambut mengalami fase anagen dan 15 % sisanya dalam fase telogen.

Rambut normal dan sehat berkilat, elastis, tidak mudah patah, dan elastis. Rambut mudah dibentuk dengan memperngaruhi gugusan disulfida misalnya dengan panas atau bahan kimia.

Fungsi[sunting | sunting sumber]

Kulit memiliki beberapa fungsi:[butuh rujukan]

  • Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.
  • Sebagai indra peraba.
  • Sebagai pelindung organ dibawahnya.
  • Tempat dibuatnya vitamin D dengan bantuan sinar matahari.
  • Pengatur dan penyeimbang suhu tubuh.
  • Tempat menimbun lemak.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. Marks, James G; Miller, Jeffery (2006). Lookingbill and Marks' Principles of Dermatology. (4th ed.). Elsevier Inc. ISBN 1-4160-3185-5.
  2. Proksch, E; Brandner, JM; Jensen, JM (2008). "The skin: an indispensable barrier.". Experimental Dermatology 17 (12): 1063–72. doi:10.1111/j.1600-0625.2008.00786.x. PMID 19043850.
  3. Madison, KC. (2003). "Barrier function of the skin: "la raison d'être" of the epidermis" (PDF). J Invest Dermatol 121 (2): 231–41. doi:10.1046/j.1523-1747.2003.12359.x. PMID 12880413.