Keruing Gunung
Keruing Gunung | |
---|---|
from Koehler's Medicinal-Plants (1887) | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Rosid |
Ordo: | Malvales |
Famili: | Dipterocarpaceae |
Genus: | Dipterocarpus |
Spesies: | D. retusus
|
Nama binomial | |
Dipterocarpus retusus | |
Sinonim | |
|
Keruing gunung (Lat.: Dipterocarpus retusus)[2] merupakan salah satu jenis pohon niaga dari kelompok keruing, dan dalam dunia ilmu tumbuh-tumbuhan dikenal dengan nama Dipterocarpus retusus Bl.[3] Jenis ini termasuk dalam suku meranti-merantian Dipterocarpaceae.[2] Pohonnya berbanir, tingginya mencapai 50 meter, garis tengah (diameter 150 meter).[2] Batangnya tegak, lurus, dengan kulit luar yang berwarna abu-abu cokelat dan mengelupas dalam kepingan besar.[3] Pepagan tebal, berwarna kuning muda sampai putih agak kuning.[2] Daunnya tunggal, besar sekali, berbentuk jorong, agak berbulu.[2] Perbungaan malai.[2] Buahnya agak bulat, bersayap panjang dua, dan sayap pendek tiga.[2] Jenis ini terdapat di India, Burma, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa, Sumba, Sumbawa, dan Timor.[3] Tempat tumbuhnya hutan primer atau belukar tua, pada tanah liat, berpasir atau berbatu di sepanjang sungai ataupun di tempat kering.[2] Di daerah beriklim basah jenis ini tumbuh pada ketinggian 800–1300 meter di atas permukaan laut, sedangkan di daerah beriklim kering dapat tumbuh pada ketinggian 100 meter.[3] Masa berbunga terjadi pada bulan Februari, Juni, September, dan November dan masa berbuah pada bulan Januari, Februari, September, dan November.[3] Kayu gubalnya tebal dan berwarna putih kekuningan sampai kuning tua.[3] Keawetan dan kekuatan kayunya digolongkan dalam kelas III dan II, dan berat jenisnya 0,73.[2]
Penggunaan
[sunting | sunting sumber]Kayu keruing gunung dapat dipakai sebagai bahan bangunan rumah, perahu dan kadang-kadang alat rumah tangga.[2] Jenis ini belum pernah dibudidayakan kecuali penanaman beberapa pohon di Kebun Raya Bogor.[3] Pohon ini dibudidayakan untuk kayu dan resinnya. Di Kamboja, damar dikumpulkan oleh orang-orang di daerah pegunungan, untuk membuat obor dan lilin, sedangkan kayunya digunakan dalam konstruksi untuk membuat kolom dan papan.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Ashton, P. (1998). "Dipterocarpus retusus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2011.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 14 April 2012.
- ^ a b c d e f g h i j (Indonesia) Hassan Shadily Ensiklopedi Indonesia Jilid ke-3. 1984. Jakarta: Ictiar Baru- Van Hoeve dan Elsevier Publishing Projects. hal 1761.
- ^ a b c d e f g (Indonesia) "Jenis-jenis Kayu Indonesia" (PDF). Keruing Gunung (Dipterocarpus retusus). Diakses tanggal 13 Juni 2014.[pranala nonaktif permanen]
- ^ DY PHON, Pauline, 2000, Plants Used In Cambodia, printed by Imprimerie Olympic, Phnom Penh