Pengkol, Penawangan, Grobogan
Pengkol | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Grobogan |
Kecamatan | Penawangan |
Kode pos | 58161 |
Kode Kemendagri | 33.15.03.2006 |
Luas | 5,02 km2 |
Jumlah penduduk | 4.772 jiwa, L= 2.346 jiwa, P= 2.426 jiwa (Desember 2011) |
Kepadatan | - |
Pengkol, adalah desa di kecamatan Penawangan, Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia. Terletak di delta kali Serang, atau antara 07°03’31” LS dan 110°50’41” BT. Desa Pengkol terbagi menjadi 35 RT, 7 RW, dan 5 dusun (dusun Pengkol, Duwari, Pengkolrejo, Jatimulyo, dan Tegalsari).
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Nama Pengkol berasal dari kata 'mengkal-mengkol' (bahasa Jawa) yang berarti belok-belok/tidak lurus, karena batas wilayah desa yang berbentuk 'mengkal-mengkol' atau belok-belok, tidak lurus.
Desa Pengkol sebenarnya adalah gabungan dari dua desa, yaitu desa Pengkol dan desa Duwari. Pada Tahun 1910 terdapat kebijakan untuk menggabungkan dua desa tersebut, dengan pusat pemerintahan di desa Pengkol, dikarenakan wilayahnya yang luas
Kondisi geografis
[sunting | sunting sumber]Desa ini yang terletak di tengah-tengah kecamatan Penawangan menyebabkan desa ini menjadi tempat lalu lintas di kecamatan Penawangan dari daerah utara ke selatan, atau sebaliknya. Pengkol di sebelah utara berbatasan dengan desa Kluwan dan Wedoro, sebelah timur berbatasan dengan kali Serang dan desa Toko, sedang di sebelah selatan berbatasan dengan desa Toko, Karangawader, Sedadi, Leyangan, dan Watu Pawon, serta sebelah barat dengan desa Bendungan, Kramat, dan Wedoro. di desa pengkol juga terdapat pertamina atau yang di sebut sumber minyak yang telantar sampai sekarang belum pernah di realisasi penerusanya.
Kondisi pertanian
[sunting | sunting sumber]Desa pengkol merupakan desa pertanian yang menjadi percontohan. desa ini merupakan penghasil melon semangka terbesar segrobogan. sebelum tahun 2000 tanah pengkol masih bagus tetapi setelah 2010 tanah pengkol tidak menentu sehingga hasil tanaman palawija khususnya sangat merugikan petani. kondisi para petani setelah tahun 2010 semakin memburuk hingga sekarang. banyak klompok tani tetapi banyak klompok tani yang malah menjadikan petani pengkol semakin sengsara dengan kebijakanya. yang lebih parah untuk petani pengkol adalah semakin marak pestisida palsu dan sampai sekarang tidak di tindak oleh pihak berwenang.
Kondisi sosial
[sunting | sunting sumber]Masyarakat desa ini umumnya mata pencaharian utamanya adalah petani, dengan pendidikan rata-rata adalah lulusan SLTA. Desa ini termasuk desa mandiri dengan percontohan berbagai bidang, seperti Desa Swasembada pangan, Desa Pelopor P4, B3B, olahraga dan sebagainya. pada dekade 90-an desa ini adalah juara bola volley se kecamatan penawangan dengan bintangnya, Susilo Utomo, Budi Utomo, Wibowo Takarino, Suwito, Suranto "Kera", sedang di sepak bola beberapa kali menjuarai Curut Cup, dengan bintangnya Wibowo Takarino (Bowo).
Pengkol desa yang agamais dengan tokoh legendaris yang dikeramatkan yaitu Mbah Grobog (punden balai desa Pengkol), serta pamong desa yang kharismatik Ki Harno Bagong Bin Sowo (seorang bayan jagabaya).
beberapa orang desa Pengkol yang menduduki posisi penting:
- Letkol (CZI) Bambang Ruslan (mantan anggota DPRD Brebes)
- Mayor (Pol) Sutiknyo (mantan Wakapolres Banyuwangi)
- Suwignyo, B.A. (mantan Camat Toroh)
- Kapten (Inf.) Sugeng (mantan Pasintel Kodim Purwodadi)
- Kapten (Cpl) Joko Santoso (Perwira Paldam IV Diponegoro)
- Mulyono, S.H., S.AP., M.Kn. (Notaris & PPAT Kab. Grobogan)
- Letkol (Inf) Budi Samidi (Perwira di Mabes AD Jakarta)
- Drs. Wartedjo Tedjo Wibowo, M.M. (Mantan Plt. Ka Dinas Pendidikan Kab. Grobogan
- Letkol (Mar) Joko Wartedjo (Perwira di Pasukan Marinir Surabaya)
- Suroto, S.E., M.M. (dosen)
Referensi
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) situs resmi Pemerintah Kabupaten Grobogan