Aksara Limbu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 236: Baris 236:


[[Kategori:Alfabet]]
[[Kategori:Alfabet]]
[[Kategori:Limbur Lubuk Mengkuang, Bungo]]





Revisi per 21 Maret 2012 11.29

Limbu
Jenis aksara
BahasaLimbu
Periode
c. 1740–present
DaerahNepal and Eastern India
Arah penulisanKiri ke kanan
Aksara terkait
Silsilah
ISO 15924
ISO 15924Limb, 336 Sunting ini di Wikidata, ​Limbu
Pengkodean Unicode
Nama Unicode
Limbu
U+1900–U+194F
[a] The Semitic origin of the Brahmic scripts is not universally agreed upon.[butuh rujukan]
 Artikel ini mengandung transkripsi fonetik dalam Alfabet Fonetik Internasional (IPA). Untuk bantuan dalam membaca simbol IPA, lihat Bantuan:IPA. Untuk penjelasan perbedaan [ ], / / dan  , Lihat IPA § Tanda kurung dan delimitasi transkripsi.


The Limbu script digunakan untuk menulis Bahasa Limbu. Tulisan limbu adalah sebuah abugida diturunkan dari Huruf Tibet.[1]

Sejarah

Sesuai sejarah tradisional, tulisan Limbu pertama kali diciptakan pada akhir Abad ke-9 oleh Raja Sirijonga Haang, kemudian tidak digunakan, kemudian diperkenalkan kembali pada abad ke-18 oleh Te-ongsi Sirijunga Xin Thebe.

Accounts dengan Sirijonga

Limbu, Lepcha dan Newari adalah bahasa Sino-Tibetan di Himalaya tengah untuk memiliki huruf sendiri. (Sprigg 1959: 590), (Sprigg 1959: 591-592 & MS: 1-4) mengatakan kepada kita bahwa Kiranti atau huruf Limbu dirancang selama periode ekspansi Buddha di Sikkim pada awal abad ke-18 ketika Limbuwan masih merupakan bagian dari teritorial Sikkim. Huruf Kiranti mungkin disusun kira-kira pada waktu yang sama dengan huruf Lepcha yang dibuat oleh raja ketiga Sikkim, Phyag-rdor Nam-gyal (ca. 1700-1717). Huruf Kiranti yang dianggap berasal dari pahlawan Limbu, Te-ongsi Sirijunga (terjemahan: Reincarnated Sirijonga; mengacu kepada Sirijonga Haang) yang dibunuh oleh para biarawan Tasong dalam tuduhan konspirasi dengan raja Sikkim pada waktu ketika Simah Pratap Shah menjadi raja Nepal (i.e. 11 January 1775 to 17 November 1777; Stiller 141,153). Baik Kiranti dan Lepcha seolah-olah dirancang dengan maksud untuk melanjutkan penyebaran agama Buddha. Namun, Sirijanga adalah penganut Agama Buddha dari Limbu yang belajar dibawah Lama tinggi Sikkim. Sirijanga diberi gelar 'the Dorje Lama dari Yangrup'.

Bahasa dan huruf itu berpengaruh kepada struktur adalah campuran dari Tibet dan Devanagari. Tidak seperti kebanyakan huruf Brahma lainnya, Aksara Limbu tidak punya karakter vowel sendiri, malah menggunakan huruf vokal pembawa dengan kesesuaian dengan vowel yang melekat.

Struktur

Huruf Limbu. Huruf yang diwarnai abu-abu tidak dipakai.

Sebagai sebuah abugida, sebuah huruf biasa mewakili baik sebuah konsonan dan sebuah inheren, atau standar, vowel. Pada Bahasa Limbu, vowel inheren adalah /ɔ/.

Letter IPA Notes
/kɔ/
/kʰɔ/
/ɡɔ/
/ɡʱɔ/
/ŋɔ/
/cɔ/
/cʰɔ/
/ɟɔ/
/ɟʱɔ/ Usang pada Limbu modern.
/ɲɔ/ Usang pada Limbu modern.
/tɔ/
/tʰɔ/
/dɔ/
/dʱɔ/
/nɔ/
/pɔ/
/pʰɔ/
/bɔ/
/bʱɔ/
/mɔ/
/jɔ/
/rɔ/
/lɔ/
/wɔ/
/ʃɔ/
/ʂɔ/ Usang pada Limbu modern.
/sɔ/
/hɔ/

To change the inherent vowel, a diacritic is added. Shown here on /k/ ():

Appearance IPA
ᤁᤡ /ki/
ᤁᤣ /ke/
ᤁᤧ /kɛ/
ᤁᤠ /ka/
ᤁᤨ /kɔ/
ᤁᤥ /ko/
ᤁᤢ /ku/
ᤁᤤ /kai/
ᤁᤦ /kau/

ᤁᤨ represents the same thing as . Some writers avoid the diacritic, considering it redundant.

Initial consonant clusters are written with small marks following the main consonant:

Appearance IPA
ᤁᤩ /kjɔ/
ᤁᤪ /krɔ/
ᤁᤫ /kwɔ/

Final consonants after short vowels are written with another set of marks, except for some final consonants occurring only in loanwords. They follow the marks for consonant clusters, if any.

Appearance IPA
ᤁᤰ /kɔk/
ᤁᤱ /kɔŋ/
ᤁᤳ /kɔt/
ᤁᤴ /kɔn/
ᤁᤵ /kɔp/
ᤁᤶ /kɔm/
ᤁᤷ /kɔr/
ᤁᤸ /kɔl/

Long vowels without a following final consonant are written with a diacritic called kemphreng:

Appearance IPA
ᤁ᤺ /kɔː/
ᤁᤡ᤺ /kiː/
ᤁᤣ᤺ /keː/
ᤁᤧ᤺ /kɛː/
ᤁᤠ᤺ /kaː/
ᤁᤨ᤺ /kɔː/
ᤁᤥ᤺ /koː/
ᤁᤢ᤺ /kuː/

There are two systems for writing long vowels with syllable-final consonants. One system is simply a combination of the kemphreng and final consonant marks:

Appearance IPA
ᤁ᤺ᤰ /kɔːk/
ᤁ᤺ᤱ /kɔːŋ/
ᤁ᤺ᤳ /kɔːt/
ᤁ᤺ᤴ /kɔːn/
ᤁ᤺ᤵ /kɔːp/
ᤁ᤺ᤶ /kɔːm/
ᤁ᤺ᤷ /kɔːr/
ᤁ᤺ᤸ /kɔːl/

The other is to write the final consonant with the basic letter, and a diacritic that marks both that the consonant is final, and that the preceding vowel is lengthened:

Appearance IPA
ᤁᤁ᤻ /kɔːk/
ᤁᤅ᤻ /kɔːŋ/
ᤁᤋ᤻ /kɔːt/
ᤁᤏ᤻ /kɔːn/
ᤁᤐ᤻ /kɔːp/
ᤁᤔ᤻ /kɔːm/
ᤁᤖ᤻ /kɔːr/
ᤁᤗ᤻ /kɔːl/

This same diacritic may be used to mark final consonants in loanwords that do not have final forms in Limbu, regardless of the length of the vowel.

Glottalization is marked by a sign called mukphreng.

Appearance IPA
ᤁ᤹ /kɔʔ/

Referensi

  1. ^ Bright, Peter T. (1996). The World's Writing Systems. New York: Oxford University Press.