William Tyndale: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{terjemah|Inggris}}
{{Infobox Person
{{Infobox Person
| name = William Tyndale
| name = William Tyndale
Baris 17: Baris 16:
<!--{{Anglikanisme}}-->
<!--{{Anglikanisme}}-->
Tyndale dilahirkan sekitar tahun 1494, diduga di salah satu desa dekat [[Dursley]], [[Gloucestershire]]. Di kalangan kerabat dekatnya, keluarga Tyndale saat itu dikenal sebagai ''Hychyns'' (Hitchins), dan William Tyndale menggunakan nama ''William Hychyns'' sewaktu bersekolah di Magdalen Hall, Oxford (sekarang bagian dari [[Hertford College, Oxford]]). Keluarga Tyndale pindah ke Gloucestershire di sekitar masa kelahirannya, kemungkinan akibat ''[[Wars of the Roses]]'' (Perang Antar Agama), dan diketahui bahwa keluarganya berasal dari [[Northumberland]] tetapi baru pindah ke ''East Anglia''. Pamannya, Edward, adalah penerima tanah dari Lord Berkeley dan inilah fakta yang membuktikan asal usul keluarga ini. Edward Tyndale dicatat dalam dua silsilah<ref>[[John Nichol]], Literary Anecdotes, Vol IX: Tindal genealogy; [[Burke's Landed Gentry]], 19th c editions, 'Tyndale of Haling'</ref> sebagai saudara laki-laki dari Sir William Tyndale, KB (Order of the Bath), dari Deane, Northumberland, dan Hockwald, [[Norfolk]], yang diangkat menjadi bangsawan (''knighted'') pada pernikahan [[Arthur, Prince of Wales]] dengan [[Katherine of Aragon]]. Jadi keluarga Tyndale adalah keturunan Baron Adam de Tyndale, seorang penyewa tanah utama (''tenant-in-chief'') dari Raja ''Henry I of England'' (dan yang sejarah keluarganya berhubungan dengan [[Tyndall]]). Keponakan perempuan William Tyndale, Margaret Tyndale, menikah dengan Rowland Taylor yang dikenal sebagai "The Martyr".
Tyndale dilahirkan sekitar tahun 1494, diduga di salah satu desa dekat [[Dursley]], [[Gloucestershire]]. Di kalangan kerabat dekatnya, keluarga Tyndale saat itu dikenal sebagai ''Hychyns'' (Hitchins), dan William Tyndale menggunakan nama ''William Hychyns'' sewaktu bersekolah di Magdalen Hall, Oxford (sekarang bagian dari [[Hertford College, Oxford]]). Keluarga Tyndale pindah ke Gloucestershire di sekitar masa kelahirannya, kemungkinan akibat ''[[Wars of the Roses]]'' (Perang Antar Agama), dan diketahui bahwa keluarganya berasal dari [[Northumberland]] tetapi baru pindah ke ''East Anglia''. Pamannya, Edward, adalah penerima tanah dari Lord Berkeley dan inilah fakta yang membuktikan asal usul keluarga ini. Edward Tyndale dicatat dalam dua silsilah<ref>[[John Nichol]], Literary Anecdotes, Vol IX: Tindal genealogy; [[Burke's Landed Gentry]], 19th c editions, 'Tyndale of Haling'</ref> sebagai saudara laki-laki dari Sir William Tyndale, KB (Order of the Bath), dari Deane, Northumberland, dan Hockwald, [[Norfolk]], yang diangkat menjadi bangsawan (''knighted'') pada pernikahan [[Arthur, Prince of Wales]] dengan [[Katherine of Aragon]]. Jadi keluarga Tyndale adalah keturunan Baron Adam de Tyndale, seorang penyewa tanah utama (''tenant-in-chief'') dari Raja ''Henry I of England'' (dan yang sejarah keluarganya berhubungan dengan [[Tyndall]]). Keponakan perempuan William Tyndale, Margaret Tyndale, menikah dengan Rowland Taylor yang dikenal sebagai "The Martyr".
<!--
Tyndale was admitted to the Degree of [[Bachelor of Arts]] at [[Oxford University]]. In 1512, the same year he became a [[subdeacon]]. He was made [[Master of Arts (Oxbridge and Dublin)|Master of Arts]] in July 1515, three months after he had been ordained into the priesthood{{Fact|date=August 2007}}. The MA degree allowed him to start studying [[theology]], but the official course did not include the study of scripture. This horrified Tyndale, and he organised private groups for teaching and discussing the scriptures{{Fact|date=August 2007}}.


Tyndale meraih gelar [[Bachelor of Arts]] dari [[Oxford University]] pada tahun 1512 dan tahun itu juga ia menjadi [[subdeacon]]. Ia menjadi ''Master of Arts (Oxbridge and Dublin)'' pada bulan Juli 1515, 3 bulan setelah diangkat menjadi pendeta. Gelar M.A. memungkinkannya mulai belajar [[teologi]], tetapi pelajaran resminya tidak termasuk studi Alkitab. Hal ini mengejutkan Tyndale, sehingga ia mengorganisir kelompok privat untuk mengajar dan mendiskusikan Alkitab.
He was a gifted linguist (fluent in [[French language|French]], [[Greek language|Greek]], [[Biblical Hebrew language|Hebrew]], [[German language|German]], [[Italian language|Italian]], [[Latin]], [[Spanish language|Spanish]] in addition to his native [[English language|English]]) and subsequently went to [[University of Cambridge|Cambridge]] (possibly studying under [[Desiderius Erasmus|Erasmus]], whose 1503 ''Enchiridion Militis Christiani'' — "Handbook of the Christian Knight" — he translated into English). It is also believed that he met [[Thomas Bilney]] and [[John Frith]] at Cambridge{{Fact|date=August 2007}}.


Ia berbakat dalam bidang bahasa (fasih dalam [[bahasa Perancis]], [[bahasa Yunani]], [[bahasa Ibrani]], [[bahasa Jerman]], [[bahasa Italia]], [[bahasa Latin]], [[bahasa Spanyol]] ditambah bahasa ibunya, [[bahasa Inggris]]). Ia kemudian kuliah di [[University of Cambridge]] (kemungkinan belajar kepada [[Desiderius Erasmus]], yang karyanya ''Enchiridion Militis Christiani'' — "Panduang untuk Pejuang Kristen" (tahun 1503) diterjemahkan oleh Tyndale ke dalam bahasa Inggris). Diyakini bahwa Tyndale berjumpa [[Thomas Bilney]] dan [[John Frith]] di Cambridge.
Tyndale became chaplain in the house of Sir John Walsh at [[Little Sodbury]] in about 1521, and tutor to his children. His opinions involved him in controversy with his fellow clergymen, and around 1522 he was summoned before the Chancellor of the [[Anglican Diocese of Worcester|Diocese of Worcester]] on a charge of [[heresy]]{{Fact|date=August 2007}}.


Tyndale menjadi pendeta di rumah Sir John Walsh di [[Little Sodbury]] sekitar tahun 1521, dan menjadi tutor untuk anak-anak tuan rumah. Sejumlah pendapatnya membuatnya terlibat dalam kontroversi dengan pendeta-pendeta sejawatnya, dan sekitar tahun 1522 ia dipanggil di hadapan Kanselir (''Chancellor'') [[Anglican Diocese of Worcester]] dengan tuduhan "sesat" (''heresy'').
Soon afterwards, he had already determined to translate the Bible into English: he was convinced that the way to God was through His word and that scripture should be available even to common people. [[John Foxe|Foxe]] describes an argument with a "learned" but "blasphemous" clergyman, who had asserted to Tyndale that, "We had better be without God's laws than the Pope's." In a swelling of emotion, Tyndale made his response: "I defy the Pope, and all his laws; and if God spares my life, I will cause the boy that drives the plow in England to know more of the Scriptures than the Pope himself!" <ref>[http://users.ox.ac.uk/~sben0056/Tyndale.London.htm Lecture by Dom Henry Wansbrough OSB MA (Oxon) STL LSS]</ref><ref>[[s:The Book of Martyrs/Chapter XII|Foxe's Book of Martyrs, Chap XII]]</ref>
==Penterjemahan Alkitab==
Segera sesudah itu, ia memutuskan untuk menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris. Ia yakin bahwa jalan kepada Allah adalah melalui Firman-Nya dan Alkitab seharusnya tersedia juga untuk orang-orang biasa. [[John Foxe]] melukiskan sebuah argumen dengan seorang pendeta yang "terpelajar" tetapi "penghujat", yang mengatakan kepada Tyndale bahwa, "Lebih baik kita tanpa hukum Allah daripada tanpa hukum Paus." Dengan emosi yang meluap, Tyndale menyampaikan jawabannya: "Aku menantang Paus, dan semua hukum-hukumnya; dan jika Allah memberikan usia kepadaku, sebelum banyak tahun aku akan menyebabkan seorang anak yang membajak ladang untuk tahu lebih banyak tentang Alkitab daripada Paus sendiri!" <ref>[http://users.ox.ac.uk/~sben0056/Tyndale.London.htm Lecture by Dom Henry Wansbrough OSB MA (Oxon) STL LSS]</ref><ref>[[s:The Book of Martyrs/Chapter XII|Foxe's Book of Martyrs, Chap XII]]</ref>


Tyndale left for London in 1523 to seek permission to translate the Bible into English and to request other help from the Church. In particular, he hoped for support from Bishop [[Cuthbert Tunstall]], a well-known classicist whom [[Erasmus]] had praised after working with him on a Greek New Testament. However the bishop did not highly regard Tyndale's scholarly credentials, was suspicious of his theology and like many highly-placed churchmen, was uncomfortable with the idea of the Bible in the vernacular. The Church at this time did not deem that a new English translation of Scripture would be helpful. Tunstall told Tyndale he had no room for him in his household.<ref>Tyndale, preface to ''Five bokes of Moses'' (1530).</ref> Tyndale preached and studied "at his book" in London for some time, relying on the help of a cloth merchant, Humphrey Monmouth. He then left England under a [[pseudonym]] and landed at [[Hamburg]] in 1524 with the work he had done so far on his translation of the New Testament. He completed his translation in 1525, with assistance from [[Franciscan|Observant friar]] William Roy.
Tyndale meninggalkan London pada tahun 1523 untuk meminta ijin menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris dan untuk meminta bantuan lain dari Gereja. Khususnya, ia mengharapkan dukungan dari Uskup [[Cuthbert Tunstall]], ahli klasik (''classicist'') terkenal, yang dipuji oleh [[Erasmus]] setelah bekerja sama dengannya dalam hal [[Perjanjian Baru]] [[bahasa Yunani]]. Namun uskup ini memandang rendah kredensial ilmiah Tyndale, curiga akan teologinya dan sebagaimana pejabat gereja berkedudukan tinggi, merasa kurang suka dengan gagasan adanya Alkitab dalam bahasa daerah. Saat itu Gereja tidak menganggap Alkitab terjemahan bahasa Inggris akan membantu. Tunstall mengatakan kepada Tyndale bahwa ia tidak mempunyai tempat untuknya di rumahnya.<ref>Tyndale, preface to ''Five bokes of Moses'' (1530).</ref> Tyndale berkhotbah dan mempelajari "bukunya" di London selama beberapa waktu, menggantungkan bantuan pedagang kain, Humphrey Monmouth. Kemudian ia meninggalkan Inggris dengan nama samaran dan mendarat di [[Hamburg]] pada tahun 1524 dengan karya Perjanjian Barunya sejauh itu. Ia melengkapi terjemahannya pada tahun 1525, dengan bantuan biarawan Franciscan, William Roy.


In 1525, publication of his work by Peter Quentell in [[Cologne]] was interrupted by anti-[[Lutheran]] influence, and it was not until 1526 that a full edition of the New Testament was produced by the printer Peter Schoeffer in [[Worms, Germany|Worms]], an imperial free city then in the process of adopting Lutheranism.<ref>Joannes Cochlaeus, ''Commenataria de Actis et Scriptis Martini Lutheri'' (St Victor, near Mainz: Franciscus Berthem, 1549), p. 134.</ref> More copies were soon being printed in [[Antwerp]]. The book was smuggled into England and [[Scotland]], and was condemned in October 1526 by Tunstall, who issued warnings to booksellers and had copies burned in public{{Fact|date=August 2007}}.
Pada tahun 1525, penerbitan karyanya oleh Peter Quentell di [[Cologne]] diinterupsi oleh pengaruh anti-[[Lutheran]], dan baru pada tahun 1526 edisi lengkap Perjanjian Baru diproduksi oleh percetakan milik Peter Schoeffer di [[Worms]], [[Jerman]], kota imperial merdeka yang sedang dalam proses menganut Lutheranisme.<ref>Joannes Cochlaeus, ''Commenataria de Actis et Scriptis Martini Lutheri'' (St Victor, near Mainz: Franciscus Berthem, 1549), p. 134.</ref> Kemudian, lebih banyak lagi dicetak di [[Antwerpen]]. Buku itu diselundupkan ke Inggris dan [[Skotlandia]], dan dicela pada bulan Oktober 1526 oleh Tunstall, yang mengeluarkan peringatan kepada para penjual buku serta membakar buku-buku itu di depan umum.

Dengan terbitnya Perjanjian Baru karya Tyndale, Kardinal [[Thomas Wolsey]] mengutuk Tyndale sebagai "heretik" (kaum sesat) dan meminta agar Tyndale ditangkap..


Following the publication of Tyndale's New Testament, [[Thomas Cardinal Wolsey|Cardinal Wolsey]] condemned Tyndale as a heretic and demanded his arrest{{Fact|date=August 2007}}.
-->
[[Berkas:Bust Of William Tyndale.jpg|thumb|right|160px|Pahatan kepala William Tyndale dari gereja [[St Dunstan-in-the-West]], London]]
[[Berkas:Bust Of William Tyndale.jpg|thumb|right|160px|Pahatan kepala William Tyndale dari gereja [[St Dunstan-in-the-West]], London]]
==Penangkapan==
==Penangkapan==
Baris 100: Baris 99:
|-
|-
| 1531?
| 1531?
| The prophete Jonas '''Translation'''
| The prophete Jonas '''Translation''' (Terjemahan kitab nabi Yunus)
| [[Antwerp]]
| [[Antwerp]]
| [[Merten de Keyser]]
| [[Merten de Keyser]]
|-
|-
| 1531
| 1531
| An answere vnto sir Thomas Mores dialoge
| An answere vnto sir Thomas Mores dialoge (Jawaban terhadap dialog Sir Thomas More)
|
|
|
|
|-
|-
| 1533?
| 1533?
| An exposicion vppon the. v. vi. vii. chapters of Mathew
| An exposicion vppon the. v. vi. vii. chapters of Mathew (Eksposisi Injil Matius pasal 5, 6 dan 7)
|
|
|
|
|-
|-
| 1533
| 1533
| Enchiridion militis Christiani '''Translation'''
| Enchiridion militis Christiani '''Translation''' (Terjemahan "Panduan Pejuang Kristen")
|
|
|
|
|-
|-
| 1534
| 1534
| The New Testament '''Translation''' (thoroughly revised, with a second foreword against [[George Joye]]'s unauthorized changes in an edition of Tyndale's New Testament published earlier in the same year)
| The New Testament '''Translation''' (direvisi seluruhnya, dengan kata pengantar kedua yang menentang perubahan tanpa ijin oleh [[George Joye]] atas edisi Perjanjian Baru Tyndale yang diterbitkan lebih awal di tahun yang sama)
| [[Antwerp]]
| [[Antwerp]]
| [[Merten de Keyser]]
| [[Merten de Keyser]]
Baris 130: Baris 129:
|-
|-
| 1536?
| 1536?
| A path way into the holy scripture
| A path way into the holy scripture (Jalan menuju kitab suci)
|
|
|
|
|-
|-
| 1537
| 1537
| The byble, which is all the holy scripture '''Translation''' (only in part Tyndale's)
| The byble, which is all the holy scripture '''Translation''' (hanya sebagian oleh Tyndale)
|
|
|
|
|-
|-
| 1548?
| 1548?
| A briefe declaration of the sacraments
| A briefe declaration of the sacraments (Deklarasi singkat tentang sakramen)
|
|
|
|
Baris 165: Baris 164:
|-
|-
| 1964*
| 1964*
| The Work of William Tyndale
| The Work of William Tyndale (Karya William Tyndale)
|
|
|
|
|-
|-
| 1989**
| 1989**
| Tyndale's New Testament
| Tyndale's New Testament (Perjanjian Baru Tyndale)
|
|
|
|
|-
|-
| 1992**
| 1992**
| Tyndale's Old Testament
| Tyndale's Old Testament (Perjanjian Lama Tyndale)
|
|
|
|
Baris 211: Baris 210:
*''live and move and have our being''
*''live and move and have our being''
*''fight the good fight''
*''fight the good fight''
<!--
Some of the new words and phrases introduced by Tyndale did not sit well with the hierarchy of the Roman Catholic Church, using words like 'Overseer' rather than 'Bishop' and 'Elder' rather than 'Priest', and (very controversially), 'congregation' rather than 'Church' and 'love' rather than 'charity'. Tyndale contended (citing [[Erasmus]]) that the Greek New Testament did not support the traditional Roman Catholic readings.


Sejumlah kata-kata dan frasa baru yang diperkenalkan Tyndale kurang menyenangkan kepemimpinan Gereja Katolik Roma, karena menggunakan, misalnya 'Overseer' (penilik jemaat) bukan 'Bishop' (uskup), dan 'Elder' (penatua) bukan 'Priest' (pendeta), juga yang paling kontroversial, 'congregation' (jemaat) bukan 'Church' (Gereja), serta 'love' (kasih) bukan 'charity'. Tyndale berpendapat (dengan mengutip Erasmus) bahwa Perjanjian Baru bahasa Yunani tidak mendukung pembacaan tradisional Gereja Katolik Roma.
Contention from Roman Catholics came from real or perceived errors in translation. [[Thomas More]] commented that searching for errors in the Tyndale Bible was similar to searching for water in the sea, {{Fact|date=August 2007}} and charged Tyndale's translation of ''Obedience of a Christian Man'' with having about a thousand falsely translated errors.<ref>Dialogue Concerning Heresies</ref> Bishop [[Cuthbert Tunstall]] of London declared that there were upwards of 2,000 errors in Tyndale's Bible. Tunstall in 1523 had denied Tyndale the permission required under the Constitutions of Oxford (1409), that were still in force, to translate the Bible into English.

Pernyataan dari Katolik Roma mendasarkan pada kesalahan yang nyata maupun yang diduga dari terjemahan. [[Thomas More]] berkomentar bahwa mencari kesalahan dalam Alkitab terjemahan Tyndale adalah seperti mencari air di dalam laut, dan menuduh terjemahan Tyndale ''Obedience of a Christian Man'' (Kepatuhan orang Kristen) mengandung lebih dari 1000 kesalahan terjemahan.<ref>Dialogue Concerning Heresies</ref> Uskup Cuthbert Tunstall dari London menyatakan ada lebih dari 2000 kesalahan dalam Alkitab Tyndale. Tunstall pada tahun 1523 menolak memberi ijin yang diperlukan menurut ''Constitutions of (Perundangan) Oxford tahun 1409'' kepada Tyndale untuk menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris dan larangan itu masih berlaku.


Menjawab tuduhan ketidak akuratan terjemahannya, Tyndale menulis bahwa ia tidak pernah sengaja mengubah atau menyalahartikan bagian Alkitab manapun dalam penerjemahannya dan tidak akan pernah melakukan hal itu.
In response to allegations of inaccuracies in his translation in the New Testament, Tyndale wrote that he never intentionally altered or misrepresented any of the Bible in his translation, and would never do so. {{Fact|date=August 2007}}


While translating, Tyndale controversially followed [[Erasmus]]' (1522) Greek edition of the New Testament. In his Preface to his 1534 New Testament ("WT unto the Reader") he not only goes into some detail about the Greek tenses but also points out that there is often a Hebrew idiom underlying the Greek. The Tyndale Society adduces much further evidence to show that his translations were made directly from the original Hebrew and Greek sources he had at his disposal. For example, the Prolegomena in Mombert's ''William Tyndale's Five Books of Moses'' show that Tyndale's Pentateuch is a translation of the Hebrew original.
Dalam menterjemahkan, Tyndale secara kontroversial mengikuti Perjanjian Baru edisi bahasa Yunani karya Erasmus (1522). Di kata pengantar edisi Perjanjian Barunya tahun 1534 ("WT unto the Reader" = WT, yaitu William Tyndale, untuk para Pembaca) ia tidak hanya menguraikan dengan teliti sejumlah aturan tatabahasa Yunani, tetapi juga menunjukkan bahwa sering terkandung pepatah Ibrani di dalam bahasa Yunani itu. Yayasan Tyndale (The Tyndale Society) mengumpulkan lebih banyak bukti bahwa terjemahan yang dibuat itu didasarkan langsung dari bahan-bahan bahasa asli Ibrani dan Yunani yang dimiliki Tyndale saat itu. Misalnya, Prolegomena dalam ''William Tyndale's Five Books of Moses'' karya Mombert menunjukkan bahwa [[Taurat|Pentateukh]] terjemahan Tyndale adalah langsung diterjemahkan dari bahasa asli Ibrani.


Of the first (1526) edition of Tyndale's New Testament, only three copies survive. The only complete copy is part of the Bible Collection of [[Württembergische Landesbibliothek]], Stuttgart. The copy of the [[British Library]] is almost complete, lacking only the title page and list of contents. Another rarity of Tyndale's is the Pentateuch of which only nine remain.
Hanya ada 3 buku edisi pertama (1526) yang selamat sampai sekarang. Yang paling lengkap adalah bagian dari koleksi Alkitab [[Württembergische Landesbibliothek]], [[Stuttgart]], [[Jerman]]. Buku yang dimiliki [[British Library]] hampir lengkap, hanya kurang halaman sampul dan daftar isi. Di samping itu hanya ada 9 buku Pentateukh karya Tyndale yang tersisa.


===Impact on the English Bible===
===Dampak kepada Alkitab bahasa Inggris===
{{BibleHistory}}
{{Sejarah Alkitab}}
The men who translated the [[Revised Standard Version]] in the 1940s noted that Tyndale's translation inspired the great translations to follow, including the [[Great Bible]] of 1539, the [[Geneva Bible]] of 1560, the [[Bishops' Bible]] of 1568, the [[Douay-Rheims Bible]] of 1582–1609, and the [[King James Version]] of 1611, of which the RSV translators noted: "It [the KJV] kept felicitous phrases and apt expressions, from whatever source, which had stood the test of public usage. It owed most, especially in the New Testament, to Tyndale."{{Fact|date=August 2007}}In fact many of the scholars today believe that such is the case with Joan Bridgman who makes the comment in the Contemporary Review "He[Tyndale] is the mainly unrecognised translator of the most influential book in the world. Although the Authorised King James Version is ostensibly the production of a learned committee of churchmen, it is mostly cribbed from Tyndale with some reworking of his translation."
Para penterjemah [[Revised Standard Version]] pada tahun 1940-an mencatat bahwa terjemahan Tyndale memberi ilham kepada berbagai terjemahan penting selanjutnya, termasuk "Alkitab Besar" (Great Bible) tahun 1539, [[Geneva Bible]] tahun 1560, [[Bishops' Bible]] tahun 1568, [[Douay-Rheims Bible]] tahun 1582–1609, dan [[Alkitab Versi Raja James]] tahun 1611, yang mana para penterjemah RSV menulis: "[Alkitab versi Raja James/KJV] mempertahankan kept frasa yang baik dan ekspresi yang tepat, dari sumber manapun, yang mampu tahan uji dalam penggunaan umum. Hutang budi terbanyak, khususnya Perjanjian Baru, adalah kepada Tyndale." Faktanya banyak pakar sekarang percaya demikian, sebagaimana Joan Bridgman yang menulis komentar dalam ''Contemporary Review'' "Ia [Tyndale] adalah penterjemah utama yang tidak dikenal dari buku yang paling berpengaruh di dunia. Sekalipun Versi Raja James yang diakui merupakan hasil karya sekelompok orang-orang gereja yang terpelajar, sebenarnya sebagian besar diambil dari karya Tyndale dengan sejumlah perbaikan terjemahannya."


Many of the great English versions since then have drawn inspiration from Tyndale, such as the Revised Standard Version, the [[New American Standard Bible]], and the [[English Standard Version]]. Even the paraphrases like the [[Living Bible]] and the [[New Living Translation]] have been inspired by the same desire to make the Bible understandable to Tyndale's proverbial ploughboy.<ref>[http://users.ox.ac.uk/~sben0056/Tyndale.London.htm The Bible in the Renaissance - William Tyndale]</ref><ref>http://en.wikisource.org/wiki/The_Book_of_Martyrs/Chapter_XII</ref>
Banyak versi bahasa Inggris yang terkenal sejak itu mengambil inspirasi dari Tyndale, seperti ''the Revised Standard Version'', ''the New American Standard Bible'', dan ''the English Standard Version''. Sekalipun parafrase seperti ''the Living Bible'' dan ''the New Living Translation'' diilhami oleh keinginan yang sama untuk membuat Alkitab dapat dimengerti oleh "pemuda pembajak ladang" yang diumpamakan oleh Tyndale.<ref>[http://users.ox.ac.uk/~sben0056/Tyndale.London.htm The Bible in the Renaissance - William Tyndale]</ref><ref>http://en.wikisource.org/wiki/The_Book_of_Martyrs/Chapter_XII</ref>


[[George Steiner]] in his book on translation ''[[After Babel]]'' refers to "the influence of the genius of Tyndale, the greatest of English Bible translators..." [''After Babel'' p.366]
[[George Steiner]] dalam bukunya tentang terjemahan ''[[After Babel]]'' mengacu kepada "pengaruh jenius Tyndale, penterjemah terbesar Alkitab bahasa Inggris..." [''After Babel'' halaman 366]


===Memorials===
===Memorial===
There is a memorial to Tyndale in [[Vilvoorde]], where he was executed. It was erected in 1913 by Friends of the Trinitarian Bible Society of London and the Belgian Bible Society.<ref>''Le Chrétien Belge'', October 18, 1913; November 15, 1913.</ref> There is also a small William Tyndale Museum in the town, attached to the Protestant church.<ref>[http://www.museum.com/ja/museum/id=1859 museum.com]</ref>
Ada tempat peringatan untuk Tyndale di [[Vilvoorde]], dimana ia dihukum mati. Didirikan pada tahun 1913 oleh ''Friends of the Trinitarian Bible Society of London'' dan ''the Belgian Bible Society''.<ref>''Le Chrétien Belge'', October 18, 1913; November 15, 1913.</ref> Juga terdapat William Tyndale Museum kecil di kota itu, bersebelahan dengan gereja Protestan.<ref>[http://www.museum.com/ja/museum/id=1859 museum.com]</ref>


A bronze statue by Sir [[Joseph Boehm]] commemorating the life and work of Tyndale was erected in Victoria Embankment Gardens on the [[Thames Embankment]], [[London]] in 1884. It shows his right hand on an open Bible, which is itself resting on an early printing press.
Patung tembaga karya Sir [[Joseph Boehm]] untuk memperingati hidup dan karya Tyndale didirikan di Victoria Embankment Gardens di tepi sungai ''Thames'' (Thames Embankment), [[London]] pada tahun 1884. Digambarkan tangan kanannya pada Alkitab yang terbuka, yang terletak di atas mesin percetakan kuno.
The [[Tyndale Monument]], was erected in 1866 on a hill above his supposed birthplace, [[North Nibley]].
[[Tyndale Monument]] (monumen Tyndale) dibangun tahun 1866 di sebuah bukit di dekat tempat kelahirannya, [[North Nibley]].


A number of colleges, schools and study centres have been named in his honour, including [[Tyndale House (Cambridge)]], [[Tyndale University College and Seminary]] (Toronto), the Tyndale-Carey Graduate School affiliated to the [[Bible College of New Zealand]], [[William Tyndale College]] (Farmington Hills, Michigan), and [[Tyndale Theological Seminary]] (Shreveport, Louisiana, and Fort Worth, Texas), as well as the independent Tyndale Theological Seminary <ref>[http://www.tyndale-europe.edu Tyndale Theological Seminary]</ref> in Badhoevedorp, near Amsterdam, The Netherlands.
Sejumlah college, sekolah dan pusat studi menggunakan namanya sebagai penghormatan, termasuk [[Tyndale House]] di Cambridge, [[Tyndale University College and Seminary]] di [[Toronto]], the Tyndale-Carey Graduate School yang berhubungan dengan the [[Bible College of New Zealand]], [[Selandia Baru]]; [[William Tyndale College]] (Farmington Hills, Michigan), dan [[Tyndale Theological Seminary]] (Shreveport, Louisiana, dan Fort Worth, Texas), juga Tyndale Theological Seminary independen di Badhoevedorp, dekat Amsterdam, Belanda.<ref>[http://www.tyndale-europe.edu Tyndale Theological Seminary]</ref>


An American Christian publishing house, also called [[Tyndale House]], was named after Tyndale.
Penerbitan Kristen di Amerika Serikat, juga bernama [[Tyndale House]], untuk menghormati Tyndale.


===Liturgical commemoration===
===Peringatan Liturgis===
By tradition Tyndale's death is commemorated on October 6.<ref>David Daniell, “Tyndale, William (c.1494–1536),” in ''Oxford Dictionary of National Biography'', ed. H. C. G. Matthew and Brian Harrison (Oxford: OUP, 2004); [http://www.oxforddnb.com/view/article/27947 online edition], ed. Lawrence Goldman, October 2007. Accessed December 18, 2007.</ref> There are commemorations on this date in the church calendars of members of the [[Anglican Communion]], initially as one of the "days of optional devotion" in the American Book of Common Prayer (1979)<ref>Marion J. Hatchett, ''Commentary on the American Prayer Book'' (New York: Seabury press, 1981), pp. 43, 76-77</ref>, and a "black-letter day" in the [[Church of England]]'s Alternative Service Book<ref>Martin Draper, ed., ''The Cloud of Witnesses: A Companion to the Lesser Festivals and Holydays of the Alternative Service Book, 1980'' (London: The [[Alcuin Club]], 1982).</ref>. The Common Worship that came into use in the Church of England in 2000 provides a collect proper to 6 October, beginning with the words:
Sesuai tradisi, kematian Tyndale diperingati setiap tanggal 6 Oktober.<ref>David Daniell, “Tyndale, William (c.1494–1536),” in ''Oxford Dictionary of National Biography'', ed. H. C. G. Matthew and Brian Harrison (Oxford: OUP, 2004); [http://www.oxforddnb.com/view/article/27947 online edition], ed. Lawrence Goldman, October 2007. Accessed December 18, 2007.</ref> Ada sejumlah acara peringatan pada hari itu di kalender gereja anggota [[Anglican Communion]], mulanya sebagai satu dari "hari-hari ibadah tambahan" dalam ''American Book of Common Prayer'' (1979)<ref>Marion J. Hatchett, ''Commentary on the American Prayer Book'' (New York: Seabury press, 1981), pp. 43, 76-77</ref>, dan "black-letter day" (hari surat hitam) dalam ''Alternative Service Book'' terbitan [[Church of England]].<ref>Martin Draper, ed., ''The Cloud of Witnesses: A Companion to the Lesser Festivals and Holydays of the Alternative Service Book, 1980'' (London: The [[Alcuin Club]], 1982).</ref> ''The Common Worship'' yang dipakai oleh Church of England pada tahun 2000 menyediakan ''collect proper'' untuk tanggal 6 Oktober, dimulai dengan kata-kata:


<blockquote>
<blockquote>
"Tuhan, berilah umatmu rahmat untuk mendengar dan menyimpan Firman-Mu agar, mengikuti teladan hamba-Mu William Tyndale, kami tidak hanya mengakui Injil-Mu, tetapi juga sedia menderita dan mati untuknya, untuk memuliakan Nama-Mu; …"
"Lord, give your people grace to hear and keep your word that, after the example of your servant William Tyndale, we may not only profess your gospel but also be ready to suffer and die for it, to the honour of your name; …"
</blockquote>
</blockquote>


Tyndale juga dihormati dalam ''Calendar of Saints'' di gereja Lutheran dari ''Evangelical Lutheran Church in America'' sebagai penterjemah dan martir pada hari yang sama.
See the ''[[List of Anglican Church Calendars]]''.


Tyndale is also honored in the [[Calendar of Saints (Lutheran)|Calendar of Saints]] of the [[Evangelical Lutheran Church in America]] as a translator and martyr the same day.
-->
==Lihat pula==
==Lihat pula==
*[[Alkitab Versi Tyndale]]
*[[Alkitab Versi Tyndale]]

Revisi per 28 Januari 2012 00.18

William Tyndale
Pembaharu Protestan dan penerjemah Alkitab
Lahir±1494
Gloucestershire, Inggris
Meninggal1536
sekitar Brussel, Belgia

William Tyndale14941536) adalah seorang pembaharu Protestan pada abad ke-16 dan cendekiawan yang menerjemahkan Alkitab ke Bahasa Inggris (dalam bentuk baru periode awal) pada masanya. Walaupun ada beberapa kitab dalam Alkitab yang telah diterjemahkan sebagian atau lengkap dalam bahasa Inggris Kuno pada sekitar abad ke-14, terjemahan Tyndale adalah yang pertama yang diterjemahkan langsung dari naskah dalam bahasa Ibrani dan Yunani, dan yang pertama kalinya dalam sejarah sebagai terjemahan yang diperbanyak menggunakan mesin cetak sehingga dapat dibagikan secara luas. Pada tahun 1535, Tyndale ditangkap, dipenjarakan di kastil Vilvoorde di luar Brussel selama lebih dari setahun, diadili atas tuduhan ajaran sesat, dan dieksekusi dengan cara dibakar.

Sebagian besar karya Tyndale pada akhirnya menjadi bagian dari Alkitab Versi Raja James (atau "Versi Resmi") yang dipublikasikan pada 1611. Alkitab Versi Raja James ini dikerjakan oleh 54 cendekiawan independen, ditujukan untuk merevisi edisi bahasa Inggris yang ada pada saat itu, dan naskahnya diambil sebagian besar dari terjemahan Tyndale.

Riwayat

Tyndale dilahirkan sekitar tahun 1494, diduga di salah satu desa dekat Dursley, Gloucestershire. Di kalangan kerabat dekatnya, keluarga Tyndale saat itu dikenal sebagai Hychyns (Hitchins), dan William Tyndale menggunakan nama William Hychyns sewaktu bersekolah di Magdalen Hall, Oxford (sekarang bagian dari Hertford College, Oxford). Keluarga Tyndale pindah ke Gloucestershire di sekitar masa kelahirannya, kemungkinan akibat Wars of the Roses (Perang Antar Agama), dan diketahui bahwa keluarganya berasal dari Northumberland tetapi baru pindah ke East Anglia. Pamannya, Edward, adalah penerima tanah dari Lord Berkeley dan inilah fakta yang membuktikan asal usul keluarga ini. Edward Tyndale dicatat dalam dua silsilah[1] sebagai saudara laki-laki dari Sir William Tyndale, KB (Order of the Bath), dari Deane, Northumberland, dan Hockwald, Norfolk, yang diangkat menjadi bangsawan (knighted) pada pernikahan Arthur, Prince of Wales dengan Katherine of Aragon. Jadi keluarga Tyndale adalah keturunan Baron Adam de Tyndale, seorang penyewa tanah utama (tenant-in-chief) dari Raja Henry I of England (dan yang sejarah keluarganya berhubungan dengan Tyndall). Keponakan perempuan William Tyndale, Margaret Tyndale, menikah dengan Rowland Taylor yang dikenal sebagai "The Martyr".

Tyndale meraih gelar Bachelor of Arts dari Oxford University pada tahun 1512 dan tahun itu juga ia menjadi subdeacon. Ia menjadi Master of Arts (Oxbridge and Dublin) pada bulan Juli 1515, 3 bulan setelah diangkat menjadi pendeta. Gelar M.A. memungkinkannya mulai belajar teologi, tetapi pelajaran resminya tidak termasuk studi Alkitab. Hal ini mengejutkan Tyndale, sehingga ia mengorganisir kelompok privat untuk mengajar dan mendiskusikan Alkitab.

Ia berbakat dalam bidang bahasa (fasih dalam bahasa Perancis, bahasa Yunani, bahasa Ibrani, bahasa Jerman, bahasa Italia, bahasa Latin, bahasa Spanyol ditambah bahasa ibunya, bahasa Inggris). Ia kemudian kuliah di University of Cambridge (kemungkinan belajar kepada Desiderius Erasmus, yang karyanya Enchiridion Militis Christiani — "Panduang untuk Pejuang Kristen" (tahun 1503) diterjemahkan oleh Tyndale ke dalam bahasa Inggris). Diyakini bahwa Tyndale berjumpa Thomas Bilney dan John Frith di Cambridge.

Tyndale menjadi pendeta di rumah Sir John Walsh di Little Sodbury sekitar tahun 1521, dan menjadi tutor untuk anak-anak tuan rumah. Sejumlah pendapatnya membuatnya terlibat dalam kontroversi dengan pendeta-pendeta sejawatnya, dan sekitar tahun 1522 ia dipanggil di hadapan Kanselir (Chancellor) Anglican Diocese of Worcester dengan tuduhan "sesat" (heresy).

Penterjemahan Alkitab

Segera sesudah itu, ia memutuskan untuk menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris. Ia yakin bahwa jalan kepada Allah adalah melalui Firman-Nya dan Alkitab seharusnya tersedia juga untuk orang-orang biasa. John Foxe melukiskan sebuah argumen dengan seorang pendeta yang "terpelajar" tetapi "penghujat", yang mengatakan kepada Tyndale bahwa, "Lebih baik kita tanpa hukum Allah daripada tanpa hukum Paus." Dengan emosi yang meluap, Tyndale menyampaikan jawabannya: "Aku menantang Paus, dan semua hukum-hukumnya; dan jika Allah memberikan usia kepadaku, sebelum banyak tahun aku akan menyebabkan seorang anak yang membajak ladang untuk tahu lebih banyak tentang Alkitab daripada Paus sendiri!" [2][3]

Tyndale meninggalkan London pada tahun 1523 untuk meminta ijin menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris dan untuk meminta bantuan lain dari Gereja. Khususnya, ia mengharapkan dukungan dari Uskup Cuthbert Tunstall, ahli klasik (classicist) terkenal, yang dipuji oleh Erasmus setelah bekerja sama dengannya dalam hal Perjanjian Baru bahasa Yunani. Namun uskup ini memandang rendah kredensial ilmiah Tyndale, curiga akan teologinya dan sebagaimana pejabat gereja berkedudukan tinggi, merasa kurang suka dengan gagasan adanya Alkitab dalam bahasa daerah. Saat itu Gereja tidak menganggap Alkitab terjemahan bahasa Inggris akan membantu. Tunstall mengatakan kepada Tyndale bahwa ia tidak mempunyai tempat untuknya di rumahnya.[4] Tyndale berkhotbah dan mempelajari "bukunya" di London selama beberapa waktu, menggantungkan bantuan pedagang kain, Humphrey Monmouth. Kemudian ia meninggalkan Inggris dengan nama samaran dan mendarat di Hamburg pada tahun 1524 dengan karya Perjanjian Barunya sejauh itu. Ia melengkapi terjemahannya pada tahun 1525, dengan bantuan biarawan Franciscan, William Roy.

Pada tahun 1525, penerbitan karyanya oleh Peter Quentell di Cologne diinterupsi oleh pengaruh anti-Lutheran, dan baru pada tahun 1526 edisi lengkap Perjanjian Baru diproduksi oleh percetakan milik Peter Schoeffer di Worms, Jerman, kota imperial merdeka yang sedang dalam proses menganut Lutheranisme.[5] Kemudian, lebih banyak lagi dicetak di Antwerpen. Buku itu diselundupkan ke Inggris dan Skotlandia, dan dicela pada bulan Oktober 1526 oleh Tunstall, yang mengeluarkan peringatan kepada para penjual buku serta membakar buku-buku itu di depan umum.

Dengan terbitnya Perjanjian Baru karya Tyndale, Kardinal Thomas Wolsey mengutuk Tyndale sebagai "heretik" (kaum sesat) dan meminta agar Tyndale ditangkap..

Pahatan kepala William Tyndale dari gereja St Dunstan-in-the-West, London

Penangkapan

Tyndale bersembunyi di Hamburg dan terus bekerja. Ia merevisi terjemahan Perjanjian Barunya dan mulai menterjemahkan Perjanjian Lama serta menulis sejumlah artikel lain. Pada tahun 1530, ia menulis The Practyse of Prelates, menentang perceraian Henry VIII of England dengan alasan tidak alkitabiah dan suatu taktik dari Kardinal Wolsey untuk mengikat Raja Henry di pengadilan paus. Hal ini menyebabkan kemarahan raja kepadanya dan meminta kaisar Charles V, Holy Roman Emperor untuk menyerahkan Tyndale dan mengembalikannya ke Inggris.

Akhirnya, Tyndale dikhianati dan dilaporkan kepada penguasa. Ia ditangkap di Antwerpen pada tahun 1535, dikhianati oleh Henry Phillips, dan ditahan di kastil Vilvoorde dekat Brussels.[6]

Kematian

Ia diadili dengan tuduhan "sesat" pada tahun 1536 dan dijatuhi hukuman mati, meskipun Thomas Cromwell berupaya campur tangan untuk menghalangi. Dia "dicekik sampai mati sementara diikat pada tiang kayu, dan kemudian mayatnya dibakar". [7] Foxe mencatat 6 Oktober sebagai tanggal peringatan kematian (kolom tanggal sebelah kiri), tetapi tidak menulis tanggal kematiannya (di kolom tanggal sebelah kanan).[6] Tradisi peringatannya jatuh pada tanggal 6 Oktober, tetapi catatan penjaranya memberi kesan bahwa kematiannya mungkin beberapa minggu sebelum tanggal itu.[8]

Kata-kata terakhir Tyndale yang diucapkannya "pada tiang dengan semangat sungguh-sungguh dan suara yang keras", dilaporkan adalah "Tuhan! Bukalah mata Raja Inggris!"[9]

Karya cetak

Tyndale adalah penulis dan penterjemah yang aktif, meskipun yang paling terkenal dari karyanya adalah Alkitab terjemahannya. Karya-karya Tyndale tidak hanya berfokus pada kehidupan beragama, melainkan juga diarahkan ke arena politik.

"Mereka telah menetapkan bahwa tidak seorangpun boleh melihat Alkitab, sebelum orang itu belajar ilmu kafir 8 atau 9 tahun lamanya dan diperlengkapi dengan prinsip-prinsip yang salah, dengan demikian orang itu akan ditutup sama sekali dari pemahaman Alkitab."

Menjawab kritik dari John Bell, uskup Worcester, Tyndale menyuarakan lagi sentimen ini

"Jika Allah memberikan usia kepadaku, sebelum banyak tahun aku akan menyebabkan seorang anak yang membajak ladang untuk tahu lebih banyak tentang Alkitab daripada engkau."[10]

Tahun cetakan Nama Karya Tempat Penerbitan Penerbit
1525 Terjemahan Perjanjian Baru (Translation) (tidak lengkap) Cologne
1526* Terjemahan Perjanjian Baru (Translation) (edisi cetak lengkap pertama dalam bahasa Inggris) Worms
1526 A compendious introduccion, prologe or preface vnto the pistle off Paul to the Romayns
("Pendahuluan, Prolog atau Pengantar lengkap untuk surat Paulus kepada jemaat di Roma")
1528 The parable of the wicked mammon Antwerpen
1528 The Obedience of a Christen Man[11] (and how Christen rulers ought to govern...) Antwerp Merten de Keyser
1530* The five books of Moses [the Pentateuch] Translation (each book with individual title page) Antwerp Merten de Keyser
1530 The practyse of prelates Antwerp Merten de Keyser
1531 The exposition of the fyrste epistle of seynt Jhon with a prologge before it Antwerp Merten de Keyser
1531? The prophete Jonas Translation (Terjemahan kitab nabi Yunus) Antwerp Merten de Keyser
1531 An answere vnto sir Thomas Mores dialoge (Jawaban terhadap dialog Sir Thomas More)
1533? An exposicion vppon the. v. vi. vii. chapters of Mathew (Eksposisi Injil Matius pasal 5, 6 dan 7)
1533 Enchiridion militis Christiani Translation (Terjemahan "Panduan Pejuang Kristen")
1534 The New Testament Translation (direvisi seluruhnya, dengan kata pengantar kedua yang menentang perubahan tanpa ijin oleh George Joye atas edisi Perjanjian Baru Tyndale yang diterbitkan lebih awal di tahun yang sama) Antwerp Merten de Keyser
1535 The testament of master Wylliam Tracie esquier, expounded both by W. Tindall and J. Frith
1536? A path way into the holy scripture (Jalan menuju kitab suci)
1537 The byble, which is all the holy scripture Translation (hanya sebagian oleh Tyndale)
1548? A briefe declaration of the sacraments (Deklarasi singkat tentang sakramen)
1573 The whole workes of W. Tyndall, John Frith, and Doct. Barnes, edited by John Foxe
1848* Doctrinal Treatises and Introductions to Different Portions of the Holy Scriptures
1849* Expositions and Notes on Sundry Portions of the Holy Scriptures Together with the Practice of Prelates
1850* An Answer to Sir Thomas More's Dialogue, The Supper of the Lord after the True Meaning of John VI. and I Cor. XI., and William Tracy's Testament Expounded
1964* The Work of William Tyndale (Karya William Tyndale)
1989** Tyndale's New Testament (Perjanjian Baru Tyndale)
1992** Tyndale's Old Testament (Perjanjian Lama Tyndale)
Forthcoming The Independent Works of William Tyndale
* Karya-karya ini dicetak lebih dari sekali, biasanya ditandai oleh revisi atau cetak-ulang. Namun, edisi tahun 1525 dicetak sebagai quarto yang tidak lengkap dan kemudian dicetak pada tahun 1526 lengkap sebagai octavo.
** Karya-karya ini adalah cetakan ulang dari terjemahan Tyndale yang mula-mula, direvisi dengan ejaan modern.

Warisan

Dalam terjemahan Alkitabnya, Tyndale memperkenalkan kosa kata baru ke dalam bahasa Inggris, dan banyak yang kemudian dipakai dalam Alkitab Versi Raja James:

Ia juga memperkenalkan banyak frasa bahasa Inggris terkenal yaitu:

  • let there be light
  • the powers that be
  • my brother's keeper
  • the salt of the earth
  • a law unto themselves
  • filthy lucre
  • it came to pass
  • gave up the ghost
  • the signs of the times
  • the spirit is willing
  • live and move and have our being
  • fight the good fight

Sejumlah kata-kata dan frasa baru yang diperkenalkan Tyndale kurang menyenangkan kepemimpinan Gereja Katolik Roma, karena menggunakan, misalnya 'Overseer' (penilik jemaat) bukan 'Bishop' (uskup), dan 'Elder' (penatua) bukan 'Priest' (pendeta), juga yang paling kontroversial, 'congregation' (jemaat) bukan 'Church' (Gereja), serta 'love' (kasih) bukan 'charity'. Tyndale berpendapat (dengan mengutip Erasmus) bahwa Perjanjian Baru bahasa Yunani tidak mendukung pembacaan tradisional Gereja Katolik Roma.

Pernyataan dari Katolik Roma mendasarkan pada kesalahan yang nyata maupun yang diduga dari terjemahan. Thomas More berkomentar bahwa mencari kesalahan dalam Alkitab terjemahan Tyndale adalah seperti mencari air di dalam laut, dan menuduh terjemahan Tyndale Obedience of a Christian Man (Kepatuhan orang Kristen) mengandung lebih dari 1000 kesalahan terjemahan.[12] Uskup Cuthbert Tunstall dari London menyatakan ada lebih dari 2000 kesalahan dalam Alkitab Tyndale. Tunstall pada tahun 1523 menolak memberi ijin yang diperlukan menurut Constitutions of (Perundangan) Oxford tahun 1409 kepada Tyndale untuk menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris dan larangan itu masih berlaku.

Menjawab tuduhan ketidak akuratan terjemahannya, Tyndale menulis bahwa ia tidak pernah sengaja mengubah atau menyalahartikan bagian Alkitab manapun dalam penerjemahannya dan tidak akan pernah melakukan hal itu.

Dalam menterjemahkan, Tyndale secara kontroversial mengikuti Perjanjian Baru edisi bahasa Yunani karya Erasmus (1522). Di kata pengantar edisi Perjanjian Barunya tahun 1534 ("WT unto the Reader" = WT, yaitu William Tyndale, untuk para Pembaca) ia tidak hanya menguraikan dengan teliti sejumlah aturan tatabahasa Yunani, tetapi juga menunjukkan bahwa sering terkandung pepatah Ibrani di dalam bahasa Yunani itu. Yayasan Tyndale (The Tyndale Society) mengumpulkan lebih banyak bukti bahwa terjemahan yang dibuat itu didasarkan langsung dari bahan-bahan bahasa asli Ibrani dan Yunani yang dimiliki Tyndale saat itu. Misalnya, Prolegomena dalam William Tyndale's Five Books of Moses karya Mombert menunjukkan bahwa Pentateukh terjemahan Tyndale adalah langsung diterjemahkan dari bahasa asli Ibrani.

Hanya ada 3 buku edisi pertama (1526) yang selamat sampai sekarang. Yang paling lengkap adalah bagian dari koleksi Alkitab Württembergische Landesbibliothek, Stuttgart, Jerman. Buku yang dimiliki British Library hampir lengkap, hanya kurang halaman sampul dan daftar isi. Di samping itu hanya ada 9 buku Pentateukh karya Tyndale yang tersisa.

Dampak kepada Alkitab bahasa Inggris

Templat:Sejarah Alkitab Para penterjemah Revised Standard Version pada tahun 1940-an mencatat bahwa terjemahan Tyndale memberi ilham kepada berbagai terjemahan penting selanjutnya, termasuk "Alkitab Besar" (Great Bible) tahun 1539, Geneva Bible tahun 1560, Bishops' Bible tahun 1568, Douay-Rheims Bible tahun 1582–1609, dan Alkitab Versi Raja James tahun 1611, yang mana para penterjemah RSV menulis: "[Alkitab versi Raja James/KJV] mempertahankan kept frasa yang baik dan ekspresi yang tepat, dari sumber manapun, yang mampu tahan uji dalam penggunaan umum. Hutang budi terbanyak, khususnya Perjanjian Baru, adalah kepada Tyndale." Faktanya banyak pakar sekarang percaya demikian, sebagaimana Joan Bridgman yang menulis komentar dalam Contemporary Review "Ia [Tyndale] adalah penterjemah utama yang tidak dikenal dari buku yang paling berpengaruh di dunia. Sekalipun Versi Raja James yang diakui merupakan hasil karya sekelompok orang-orang gereja yang terpelajar, sebenarnya sebagian besar diambil dari karya Tyndale dengan sejumlah perbaikan terjemahannya."

Banyak versi bahasa Inggris yang terkenal sejak itu mengambil inspirasi dari Tyndale, seperti the Revised Standard Version, the New American Standard Bible, dan the English Standard Version. Sekalipun parafrase seperti the Living Bible dan the New Living Translation diilhami oleh keinginan yang sama untuk membuat Alkitab dapat dimengerti oleh "pemuda pembajak ladang" yang diumpamakan oleh Tyndale.[13][14]

George Steiner dalam bukunya tentang terjemahan After Babel mengacu kepada "pengaruh jenius Tyndale, penterjemah terbesar Alkitab bahasa Inggris..." [After Babel halaman 366]

Memorial

Ada tempat peringatan untuk Tyndale di Vilvoorde, dimana ia dihukum mati. Didirikan pada tahun 1913 oleh Friends of the Trinitarian Bible Society of London dan the Belgian Bible Society.[15] Juga terdapat William Tyndale Museum kecil di kota itu, bersebelahan dengan gereja Protestan.[16]

Patung tembaga karya Sir Joseph Boehm untuk memperingati hidup dan karya Tyndale didirikan di Victoria Embankment Gardens di tepi sungai Thames (Thames Embankment), London pada tahun 1884. Digambarkan tangan kanannya pada Alkitab yang terbuka, yang terletak di atas mesin percetakan kuno.

Tyndale Monument (monumen Tyndale) dibangun tahun 1866 di sebuah bukit di dekat tempat kelahirannya, North Nibley.

Sejumlah college, sekolah dan pusat studi menggunakan namanya sebagai penghormatan, termasuk Tyndale House di Cambridge, Tyndale University College and Seminary di Toronto, the Tyndale-Carey Graduate School yang berhubungan dengan the Bible College of New Zealand, Selandia Baru; William Tyndale College (Farmington Hills, Michigan), dan Tyndale Theological Seminary (Shreveport, Louisiana, dan Fort Worth, Texas), juga Tyndale Theological Seminary independen di Badhoevedorp, dekat Amsterdam, Belanda.[17]

Penerbitan Kristen di Amerika Serikat, juga bernama Tyndale House, untuk menghormati Tyndale.

Peringatan Liturgis

Sesuai tradisi, kematian Tyndale diperingati setiap tanggal 6 Oktober.[18] Ada sejumlah acara peringatan pada hari itu di kalender gereja anggota Anglican Communion, mulanya sebagai satu dari "hari-hari ibadah tambahan" dalam American Book of Common Prayer (1979)[19], dan "black-letter day" (hari surat hitam) dalam Alternative Service Book terbitan Church of England.[20] The Common Worship yang dipakai oleh Church of England pada tahun 2000 menyediakan collect proper untuk tanggal 6 Oktober, dimulai dengan kata-kata:

"Tuhan, berilah umatmu rahmat untuk mendengar dan menyimpan Firman-Mu agar, mengikuti teladan hamba-Mu William Tyndale, kami tidak hanya mengakui Injil-Mu, tetapi juga sedia menderita dan mati untuknya, untuk memuliakan Nama-Mu; …"

Tyndale juga dihormati dalam Calendar of Saints di gereja Lutheran dari Evangelical Lutheran Church in America sebagai penterjemah dan martir pada hari yang sama.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ John Nichol, Literary Anecdotes, Vol IX: Tindal genealogy; Burke's Landed Gentry, 19th c editions, 'Tyndale of Haling'
  2. ^ Lecture by Dom Henry Wansbrough OSB MA (Oxon) STL LSS
  3. ^ Foxe's Book of Martyrs, Chap XII
  4. ^ Tyndale, preface to Five bokes of Moses (1530).
  5. ^ Joannes Cochlaeus, Commenataria de Actis et Scriptis Martini Lutheri (St Victor, near Mainz: Franciscus Berthem, 1549), p. 134.
  6. ^ a b John Foxe, Actes and Monuments (1570), VIII.1228 (Foxe's Book of Martyrs Variorum Edition Online).
  7. ^ Michael Farris, "From Tyndale to Madison", 2007, p. 37.
  8. ^ Arblaster, Paul (2002). "An Error of Dates?". Diakses tanggal 2007-10-07. 
  9. ^ John Foxe, Actes and Monuments (1570), VIII.1229 (Foxe's Book of Martyrs Variorum Edition Online).
  10. ^ Foxe, Acts and Monuments
  11. ^ The Obedience Of A Christian Man
  12. ^ Dialogue Concerning Heresies
  13. ^ The Bible in the Renaissance - William Tyndale
  14. ^ http://en.wikisource.org/wiki/The_Book_of_Martyrs/Chapter_XII
  15. ^ Le Chrétien Belge, October 18, 1913; November 15, 1913.
  16. ^ museum.com
  17. ^ Tyndale Theological Seminary
  18. ^ David Daniell, “Tyndale, William (c.1494–1536),” in Oxford Dictionary of National Biography, ed. H. C. G. Matthew and Brian Harrison (Oxford: OUP, 2004); online edition, ed. Lawrence Goldman, October 2007. Accessed December 18, 2007.
  19. ^ Marion J. Hatchett, Commentary on the American Prayer Book (New York: Seabury press, 1981), pp. 43, 76-77
  20. ^ Martin Draper, ed., The Cloud of Witnesses: A Companion to the Lesser Festivals and Holydays of the Alternative Service Book, 1980 (London: The Alcuin Club, 1982).

Pustaka tambahan

  • Adaptasi dari J.I. Mombert, "Tyndale, William," in Philip Schaff, Johann Jakob Herzog, et al, eds., The New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge, New York: Funk & Wagnalls, 1904, ditayangkan online oleh Christian Classics Ethereal Library. Dengan pustaka tambahan.
  • David Daniell, William Tyndale, Oxford Dictionary of National Biography, Oxford University Press, 2004
  • William Tyndale, The New Testament, (Worms, 1526; Reprinted in original spelling and pagination by British Library, 2000 ISBN 0-7123-4664-3)
  • William Tyndale, The New Testament, (Antwerp, 1534; Reprinted in modern English spelling, complete with Prologues to the books and marginal notes, with the original Greek paragraphs, by Yale University Press, 1989 ISBN 0-300-04419-4)
  • Schaff–Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge
  • Paul Arblaster, Gergely Juhász, Guido Latré (eds) Tyndale's Testament hardback ISBN 2-503-51411-1 Brepols 2002
  • Day, John T. "Sixteenth-Century British Nondramatic Writers" Dictionary of Literary Biography 1.132 1993 :296-311
  • Foxe, Acts and Monuments
  • Cahill, Elizabeth Kirkl "A bible for the plowboy", Commonweal 124.7: 1997
  • The Norton Anthology: English Literature. Ed. Julia Reidhead. New York: New York, Eighth Edition, 2006. 621.
  • Brian Moynahan, God's Bestseller: William Tyndale, Thomas More, and the Writing of the English Bible---A Story of Martyrdom and Betrayal St. Martin's Press, 2003
  • John Piper, Desiring God Ministries, "Why William Tyndale Lived and Died" [1]

Pranala luar