Garuda Indonesia Penerbangan 865: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Lukas Tobing (bicara | kontrib)
Penambahan konten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 24: Baris 24:
'''[[Garuda Indonesia]] Penerbangan 865''' adalah sebuah penerbangan berjadwal [[maskapai penerbangan nasional]] [[Indonesia]], [[Garuda Indonesia]], dari [[Fukuoka]] menuju [[Jakarta]]. Pada tanggal 13 Juni 1996, ketika hendak lepas landas, kipas turbin depan [[General Electric CF6|mesin]] nomor 3 (paling kanan) pecah dan terpisah dari poros mesin. Karenanya, kru berupaya membatalkan lepas landas, meskipun saat itu kecepatan pesawat sudah melebihi V1 (kecepatan maksimal lepas landas). Ketika kru mencoba menghentikan pesawat, pesawat itu meluncur keluar ujung landasan, mengakibatkan pesawat meledak dan terbakar, menewaskan 3 dari 275 penumpang seketika. Investigasi menyatakan kerusakan turbin mesin GE CF6 tersebut diakibatkan keausan akibat masa pakai (kelelahan logam), di mana pihak Garuda belum mengganti turbin tersebut. Turbin tersebut beroperasi selama 30913 jam terbang and 6182 siklus pendaratan. Padahal, pihak pabrikan, [[GE Aviation|General Electric]], menganjurkan penggantian turbin setelah 6000 siklus pendaratan. Pesawat tersebut dihapus dari armada Garuda setelahnya.
'''[[Garuda Indonesia]] Penerbangan 865''' adalah sebuah penerbangan berjadwal [[maskapai penerbangan nasional]] [[Indonesia]], [[Garuda Indonesia]], dari [[Fukuoka]] menuju [[Jakarta]]. Pada tanggal 13 Juni 1996, ketika hendak lepas landas, kipas turbin depan [[General Electric CF6|mesin]] nomor 3 (paling kanan) pecah dan terpisah dari poros mesin. Karenanya, kru berupaya membatalkan lepas landas, meskipun saat itu kecepatan pesawat sudah melebihi V1 (kecepatan maksimal lepas landas). Ketika kru mencoba menghentikan pesawat, pesawat itu meluncur keluar ujung landasan, mengakibatkan pesawat meledak dan terbakar, menewaskan 3 dari 275 penumpang seketika. Investigasi menyatakan kerusakan turbin mesin GE CF6 tersebut diakibatkan keausan akibat masa pakai (kelelahan logam), di mana pihak Garuda belum mengganti turbin tersebut. Turbin tersebut beroperasi selama 30913 jam terbang and 6182 siklus pendaratan. Padahal, pihak pabrikan, [[GE Aviation|General Electric]], menganjurkan penggantian turbin setelah 6000 siklus pendaratan. Pesawat tersebut dihapus dari armada Garuda setelahnya.


== Pesawat ==
Kode registrasi pesawat tersebut bersama dengan registrasi pesawat-pesawat DC-10 Garuda lainnya, (PK-GIA hingga GIF) kini digunakan kembali oleh armada [[Boeing 777|Boeing 777-300ER]].
Pesawat yang terlibat adalah McDonnell Douglas DC-10-30, registrasi PK-GIE. Salah satu dari enam pesawat(PK-GIA untuk PK-GIF) di armada Garuda. tanggal penerbangan pertama DC-10 tersebut adalah 24 April 1979 dan dikirimkan kepada Garuda Indonesia pada tanggal 27 Juli 1979. Umur pesawat saat kecelakaan adalah 18 tahun dan 11 dan merupakan DC-10 ke 284 yang dibangun. Kode Angka MSN nya adalah 46685. Pesawat ini memiliki tiga mesin General Electric CF6-50C2. Penyebab kegagalan mesin adalah pisau turbin mesin telah bekerja selama 6182 siklus (take-off dan pendaratan) ketika General Electric mengatakan untuk mengganti pisau setelah 6000 siklus


Boeing 777-300ER Garuda Indonesia menggunakan nomor registrasi yang sama seperti armada mereka sebelumnya McDonnell Douglas DC-10-30, yang berarti bahwa registrasi PK-GIE disahkan sebagai registrsi Boeing 777-300ER
== Referensi ==
== Referensi ==
<references/>
<references/>

Revisi per 26 September 2015 10.26

Garuda Indonesia Penerbangan 865
Foto tahun 1985, waktu masih bernama Garuda Indonesian Airways
Ringkasan kecelakaan
Tanggal13 Juni 1996
RingkasanPembatalan lepas landas akibat kerusakan mesin, Kesalahan pilot, kelalaian perawatan
LokasiBandar Udara Fukuoka
Penumpang260
Awak15
Cedera0
Tewas3
Selamat272
Jenis pesawatMcDonnell Douglas DC-10-30
OperatorGaruda Indonesia
RegistrasiPK-GIE
AsalBandar Udara Fukuoka, Fukuoka, Jepang
TujuanBandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, Indonesia
Tempat duduk (Penumpang di 34K, 35K, dan 35J meninggal[1])

Garuda Indonesia Penerbangan 865 adalah sebuah penerbangan berjadwal maskapai penerbangan nasional Indonesia, Garuda Indonesia, dari Fukuoka menuju Jakarta. Pada tanggal 13 Juni 1996, ketika hendak lepas landas, kipas turbin depan mesin nomor 3 (paling kanan) pecah dan terpisah dari poros mesin. Karenanya, kru berupaya membatalkan lepas landas, meskipun saat itu kecepatan pesawat sudah melebihi V1 (kecepatan maksimal lepas landas). Ketika kru mencoba menghentikan pesawat, pesawat itu meluncur keluar ujung landasan, mengakibatkan pesawat meledak dan terbakar, menewaskan 3 dari 275 penumpang seketika. Investigasi menyatakan kerusakan turbin mesin GE CF6 tersebut diakibatkan keausan akibat masa pakai (kelelahan logam), di mana pihak Garuda belum mengganti turbin tersebut. Turbin tersebut beroperasi selama 30913 jam terbang and 6182 siklus pendaratan. Padahal, pihak pabrikan, General Electric, menganjurkan penggantian turbin setelah 6000 siklus pendaratan. Pesawat tersebut dihapus dari armada Garuda setelahnya.

Pesawat

Pesawat yang terlibat adalah McDonnell Douglas DC-10-30, registrasi PK-GIE. Salah satu dari enam pesawat(PK-GIA untuk PK-GIF) di armada Garuda. tanggal penerbangan pertama DC-10 tersebut adalah 24 April 1979 dan dikirimkan kepada Garuda Indonesia pada tanggal 27 Juli 1979. Umur pesawat saat kecelakaan adalah 18 tahun dan 11 dan merupakan DC-10 ke 284 yang dibangun. Kode Angka MSN nya adalah 46685. Pesawat ini memiliki tiga mesin General Electric CF6-50C2. Penyebab kegagalan mesin adalah pisau turbin mesin telah bekerja selama 6182 siklus (take-off dan pendaratan) ketika General Electric mengatakan untuk mengganti pisau setelah 6000 siklus

Boeing 777-300ER Garuda Indonesia menggunakan nomor registrasi yang sama seperti armada mereka sebelumnya McDonnell Douglas DC-10-30, yang berarti bahwa registrasi PK-GIE disahkan sebagai registrsi Boeing 777-300ER

Referensi

  1. ^ English version of the accident report, p. 21 (PDF 29/130)

Pranala luar