Lompat ke isi

Ahmad al-Muhajir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Wahyuhart (bicara | kontrib)
Perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 26: Baris 26:
| organization =
| organization =
| agent =
| agent =
| known_for = Leluhur [[Alawiyyin|Bani Alawi]], Hijrah dari [[Basra]] ke [[Hadramaut]]
| known_for = Leluhur [[Alawiyyin|Bani Al'wi], Hijrah dari [[Basra]] ke [[Hadramaut]]
| notable_works =
| notable_works =
| style =
| style =
Baris 42: Baris 42:
| boards =
| boards =
| spouse =
| spouse =
| children = 1.Muhammad {{br}}2.Ali{{br}}3.Husein {{br}} 4. Ubaidillah
| children = 1.Muhammad {{br}}2.Ali{{br}}3.Husein {{br}} 4. Abdullah (bukan Ubeidillah)
| parents = [[Isa ar-Rumi]] (ayah)
| parents = [[Isa ar-Rumi]] (ayah)
| relatives = putra dari: [[Isa ar-Rumi]]{{br}} sepupu dari: [[Ali al-Hadi]], [[Musa al-Mubarraqa]], Abu Fatik Abdullah bin Dawwud as-Sulaimani (leluhur Asyrof Sulaimani), Muhammad al-Madani (kakek canggah [[Abdul Qadir al-Jailani]]), Husain bin Muhammad ats-Tsair (kakek [[Ja'far bin Muhammad al-Hasani]], [[syarif mekkah]] pertama), Abdullah bin Muhammad ats-Tsair (leluhur [[Qatadah bin Idris]], [[Syarif Mekkah]])
| relatives = putra dari: [[Isa ar-Rumi]]{{br}} sepupu dari: [[Ali al-Hadi]], [[Musa al-Mubarraqa]], Abu Fatik Abdullah bin Dawwud as-Sulaimani (leluhur Asyrof Sulaimani), Muhammad al-Madani (kakek canggah [[Abdul Qadir al-Jailani]]), Husain bin Muhammad ats-Tsair (kakek [[Ja'far bin Muhammad al-Hasani]], [[syarif mekkah]] pertama), Abdullah bin Muhammad ats-Tsair (leluhur [[Qatadah bin Idris]], [[Syarif Mekkah]])

Revisi per 26 Oktober 2023 05.20

{{Infobox person | honorific_prefix = al-Imam as-Sayyid [1] | name = Ahmad | honorific_suffix = al-Muhajir al-Uraidhi | image = | image_size = 200px | caption = | native_name = أحمد | native_name_lang = ar | birth_name = Ahmad | birth_date = | birth_place = | death_date = 241 H[2] atau 260 H[3] /873 M M/298 H | death_place = Hadramaut | death_cause = | resting_place = Al Husaisa, Seiyun, Hadramaut, Republik Yaman | residence = Basra, kemudian Hadramaut | nationality = Arab | other_names = | citizenship = Kesultanan Yufriyyah, Abbasiyah Yaman | education = | alma_mater = | occupation = | years_active = | employer = | organization = | agent = | known_for = Leluhur [[Alawiyyin|Bani Al'wi], Hijrah dari Basra ke Hadramaut | notable_works = | style = | home_town = | salary = | net_worth = | height = | weight = | television = | title = | term = | predecessor = | successor = | party = | boards = | spouse = | children = 1.Muhammad
2.Ali
3.Husein
4. Abdullah (bukan Ubeidillah) | parents = Isa ar-Rumi (ayah) | relatives = putra dari: Isa ar-Rumi
sepupu dari: Ali al-Hadi, Musa al-Mubarraqa, Abu Fatik Abdullah bin Dawwud as-Sulaimani (leluhur Asyrof Sulaimani), Muhammad al-Madani (kakek canggah Abdul Qadir al-Jailani), Husain bin Muhammad ats-Tsair (kakek Ja'far bin Muhammad al-Hasani, syarif mekkah pertama), Abdullah bin Muhammad ats-Tsair (leluhur Qatadah bin Idris, Syarif Mekkah) | awards = | website = | footnotes = | influences = | influenced = | box_width = }}

Ahmad al-Muhajir (820-924) (bahasa Arab: أحمد المهاجر), atau lengkapnya Al-Imam Ahmad bin Isa bin Muhammad bin Ali bin Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abu Thalib, adalah seorang imam keturunan Ahlul Bait yang berasal dari Basra, Irak. Ia terkenal karena hijrah ke Hadramaut bersama keluarga dan pengikutnya untuk menghindari fitnah yang sedang gencar kala itu di kawasan Irak dan Jazirah Arab. Dia mempunyai 4 anak : Muhammad, Ali, Husein dan Ubaidillah. Dari jalur Ubaidillah yang paling banyak menghasilkan ulama.

Kelahiran

Diriwayatkan bahwa ia lahir pada tahun 241[2] H (820 M) walaupun ada pula yang menyebut 260[3] H.

Hijrah ke Hadramaut

Imam Ahmad bin Isa dijuluki Al-Muhajir karena ia meninggalkan Basrah, Irak pada zaman pemerintahan khalifah al-Mu'tadhid di Baghdad, pada tahun 317 H (896 M). Mula-mula Imam Ahmad hijrah ke Madinah dan Mekkah melalui jalur Syam ke selatan oleh karena jalur langsung dari Irak ke Hijaz kala itu dinilai cukup berbahaya karena adanya kaum Qaramithah yang kala itu berhasil mencuri Hajar Aswad, kemudian pada tahun 318 H (897 M), beliau memulai perjalanan lagi dari Mekkah ke Yaman kurang lebih sampai sekitar tahun 319 H (898 M) karena sebuah alasan yang disebut para Ulama sebagai ilham agar ia mendatangi kawasan Yaman Selatan yakni Hadramaut yang kala itu masih didominasi kaum Ibadi.

Ia berhijrah disebabkan karena banyaknya fitnah yang terjadi di Irak pada waktu itu. Banyak para Ahlul Bait keturunan Rasulullah diburu atau bahkan dibunuh karena pemerintah khawatir kalau mereka mau mengambil-alih kekuasaan. Imam al-Muhajir adalah orang pertama yang datang ke Hadramaut berserta keluarganya yang berjumlah 70 orang. Ikut serta dalam perjalanan adalah anaknya yang bernama Abdullah.

Menurut Dr Muhammad Hasan al Aydrus, pengajar sejarah di Universitas Uni Emirat Arab, nama al Muhajir adalah gelar karena al Imam Ahmad bin Isa hijrah dari Basrah setelah kota itu menghadapi serangan massal dari kaum Khawarij dan pemberontakan orang-orang yang berasal dari Afrika. Awalnya, ia memutuskan berangkat ke Hijaz dan menetap setahun di Kota Madinah ketika Kota Makkah menghadapi serangan orang-orang Qaramithah.[butuh rujukan]

Wafat

Ia wafat pada tahun 345h (924 M) di Husayyisah, sebuah kota antara Tarim dan Seiyun, Hadramaut. Makamnya di atas sebuah bukit umumnya salah-satu yang pertama kali diziarahi oleh para pengunjung yang datang ke Hadramaut.

Keturunan dan status

Imam Ahmad al-Muhajir wafat pada tahun 345 Hijriyah, dan dikarunia keturunan:[3]

  1. Muhammad (Keturunannya tersebar di negri Baghdad )
  2. Abdullah / Ubaidillah (Abu Alawy). Lahir di Basrah dan meninggal pada 383 H di Somal, Yaman.[4]
    1. Basri[5]
    2. Jadid[5]
    3. Alawi al-Awwal
      1. Muhammad Shahib as-Saumi'ah
        1. Alawi ats-Tsani
          1. Salim[6]
          2. Ali Khali' Qasam[6]
            1. Muhammad Shahib Mirbath[7]
              1. Alawi[8]
                1. Abdul Malik[9] Azmatkhan
                2. Abdullah
                3. Abdurrahman[10]
              2. Ahmad[11]
              3. Ali[12]
                1. Muhammad al-Faqih Muqaddam[13]
              4. Abdullah
            2. Abdullah[14]
            3. Husain[14]

Para sayyid dari keluarga Bani Alawi yang berasal dari Hadramaut bernasab kepadanya. Sebagian besar para Walisongo di Indonesia juga adalah keturunan Al-Imam Ahmad Al-Muhajir bin Isa ini, mereka dari jalur Ahmad Syah Jalaluddin[15] yang menurunkan Husain Jamaluddin Akbar dan Maulana Isa.

Imam Ahmad Al-Muhajir ialah seorang Imam Mujtahid, yang lebih banyak diikuti daripada mengikuti.[butuh rujukan]

Rujukan

Pranala luar