Seks anal dalam Islam: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 18: | Baris 18: | ||
Meski Quran tidak mencantumkan secara terperinci hukuman untuk ''luti'', konteksnya jelas-jelas menganggap homoseksualitas sebagai korupsi moral dan menjelaskan hukuman yang ditimpakan untuk kaum Luth atas tindakan semacam itu setelah berkembang luas dan diterima oleh masyarakat. |
Meski Quran tidak mencantumkan secara terperinci hukuman untuk ''luti'', konteksnya jelas-jelas menganggap homoseksualitas sebagai korupsi moral dan menjelaskan hukuman yang ditimpakan untuk kaum Luth atas tindakan semacam itu setelah berkembang luas dan diterima oleh masyarakat. |
||
{{Quote|Dan (Kami juga telah mengutus) Lut (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?” Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: Usirlah mereka (Lut dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura menyucikan diri.” Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.|Quran|Surah 7 ([[Surah Al-A'raf|Al-A'raf]]), 80-84}} |
{{Quote|Dan (Kami juga telah mengutus) Lut (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?” Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: Usirlah mereka (Lut dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura menyucikan diri.” Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.|Quran|Surah 7 ([[Surah Al-A'raf|Al-A'raf]]), 80-84}} |
||
== Sejarah == |
|||
Kebiasan ''tahmidh'' (seks anal) ditemukan di antara beberapa [[Arabia pra-Islam#Daftar suku|suku Arab di masa jahiliah]]. Dikisahkan, pada suatu hari [[Muhammad|nabi Muhammad]] mendengar kabar pasangan pengantin baru yang memiliki masalah keintiman. Mereka berasal dari dua suku yang berbeda kebiasaan seksnya. Sang istri menolak disetubuhi lewat anus dan mengancam menjauhi suami jika dia memaksa. Setelahnya, [[Allah (Islam)|Allah]] menurunkan ayat melalui perantaraan Muhammad mengenai hal tersebut.{{Sfn|Ali|(2019)|p=94}} |
|||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
Baris 35: | Baris 38: | ||
* {{Cite book|last1=Van Jivraj|first1=Suhraiya|last2=de Jong|first2=Anisa|title=Muslim Moral Instruction on Homosexuality|publisher=Yoesuf Foundation Conference on Islam in the West and Homosexuality – Strategies for Action|year=2001|url=http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:KjIohrD0R-AJ:www.safraproject.org/Reports/Muslim_Moral_Instruction_on_Homosexuality.pdf+Islam,+Homosexuality+and+Migration&hl=km&gl=kh&pid=bl&srcid=ADGEESi8Wm3zisCleP-UN8czw5a7tpJLFe2ekZJF6ccbenXhff2ub-0SP0uu-fIfZvZBmHiuZ6vVJfYvaxtkKcxiMSQV-p_WTdlSR_wOVD0XVZznB9RJgtgWUUEOQNlfd8jgYiPqL4U0&sig=AHIEtbTAKkG0EQImULQIOH5QsnBAyVuR_w}} |
* {{Cite book|last1=Van Jivraj|first1=Suhraiya|last2=de Jong|first2=Anisa|title=Muslim Moral Instruction on Homosexuality|publisher=Yoesuf Foundation Conference on Islam in the West and Homosexuality – Strategies for Action|year=2001|url=http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:KjIohrD0R-AJ:www.safraproject.org/Reports/Muslim_Moral_Instruction_on_Homosexuality.pdf+Islam,+Homosexuality+and+Migration&hl=km&gl=kh&pid=bl&srcid=ADGEESi8Wm3zisCleP-UN8czw5a7tpJLFe2ekZJF6ccbenXhff2ub-0SP0uu-fIfZvZBmHiuZ6vVJfYvaxtkKcxiMSQV-p_WTdlSR_wOVD0XVZznB9RJgtgWUUEOQNlfd8jgYiPqL4U0&sig=AHIEtbTAKkG0EQImULQIOH5QsnBAyVuR_w}} |
||
* {{Cite book|last=Wafer|first=Jim|chapter=Mohammad and Male Homosexuality|url=http://books.google.com.au/books?id=hQuHFPKp8L0C&pg=PA87&lpg=PA87&dq=Muhammad+and+male+homosexuality&source=bl&ots=gdMmFV9J9w&sig=9xoXAcaDSYvq7rKWRKHtHLtrE3U&hl=en&ei=qATWTbyILoHGsAO79LWxBw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CCEQ6AEwAA#v=onepage&q=Muhammad%20and%20male%20homosexuality&f=false|editor=Stephen O. Murray & Will Roscoe|title=Islamic Homosexualities: Culture, History and Literature|publisher=New York University Press|year=1997}} |
* {{Cite book|last=Wafer|first=Jim|chapter=Mohammad and Male Homosexuality|url=http://books.google.com.au/books?id=hQuHFPKp8L0C&pg=PA87&lpg=PA87&dq=Muhammad+and+male+homosexuality&source=bl&ots=gdMmFV9J9w&sig=9xoXAcaDSYvq7rKWRKHtHLtrE3U&hl=en&ei=qATWTbyILoHGsAO79LWxBw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CCEQ6AEwAA#v=onepage&q=Muhammad%20and%20male%20homosexuality&f=false|editor=Stephen O. Murray & Will Roscoe|title=Islamic Homosexualities: Culture, History and Literature|publisher=New York University Press|year=1997}} |
||
* {{Cite book|last=Ali|first=Jawwad|date=2019|url=http://www.tokoalvabet.com/home/574-sejarah-arab-sebelum-islam-buku-5.html|title=كتاب المفصل في تاريخ العرب قبل الإسلام|location=Tangerang Selatan|publisher=PT Pustaka Alvabet|isbn=978-602-6577-28-3|editor-last=Kurnianto|editor-first=Fajar|pages=|translator-last=Ali|translator-first=Jamaluddin M.|trans-title=Sejarah Arab Sebelum Islam–Buku 5: Politik, Hukum, dan Tata Pemerintahan|ref={{sfnref|Ali|(2019)}}|author-link=Jawwad Ali|orig-year=1956-1960|translator-last2=Hendiko|translator-first2=Jemmy|url-status=live}} |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
Revisi per 19 September 2020 19.57
Seks anal (atau sodomi) dalam Islam mengacu pada hubungan anal yang dilakukan oleh orang-orang berjenis kelamin sama atau berlawanan.
Teks
Quran
Di sejumlah ayat di Qur'an, hubungan anal disebut liwat yang berarti "dosa kaum Luth".[1] Luth diutus sebagai nabi ke kota Sodom dan Gomora.[2] Riwayat hidupnya digunakan untuk menggambarkan bahwa Islam melarang pemerkosaan dan homoseksualitas.[3] Ia diperintahkan Allah untuk mengumandangkan tauhid dan mengajak mereka agar menghentikan tindakan-tindakan yang penuh nafsu dan kejam.[2]
Dan (ingatlah) ketika Lut berkata kepada kaumnya: “Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu”. Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan: “Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar”. Lut berdoa: “Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu”. Dan tatkala utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka mengatakan: “Sesungguhnya kami akan menghancurkan penduduk (Sodom) ini, sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang yang lalim”.
— Quran, Surah 29 (Al-Ankabut), 28-31
Quran jelas-jelas mengharamkan luti (dijelaskan sebagai homoseks pria alih-alih pelaku sodomi). Dalam Quran, Luth berkata kepada kaumnya:
Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas”. Mereka menjawab: “Hai Lut, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang-orang yang diusir”. Lut berkata: “Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu”.
— Quran, Surah 26 (Asy-Syu'ara), 165-168
Dan (ingatlah kisah) Lut, ketika dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu sedang kamu melihat (nya)?” Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)”.
— Quran, Surah 27 (An-Naml), 54-55
Allah langsung berfirman tentang kaum Luth dan sifat perbuatan dosa mereka:
(Allah berfirman): “Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)”. Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda.
— Quran, Surah 15 (Al-Hijr), 72-75
Meski Quran tidak mencantumkan secara terperinci hukuman untuk luti, konteksnya jelas-jelas menganggap homoseksualitas sebagai korupsi moral dan menjelaskan hukuman yang ditimpakan untuk kaum Luth atas tindakan semacam itu setelah berkembang luas dan diterima oleh masyarakat.
Dan (Kami juga telah mengutus) Lut (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?” Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: Usirlah mereka (Lut dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura menyucikan diri.” Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.
— Quran, Surah 7 (Al-A'raf), 80-84
Sejarah
Kebiasan tahmidh (seks anal) ditemukan di antara beberapa suku Arab di masa jahiliah. Dikisahkan, pada suatu hari nabi Muhammad mendengar kabar pasangan pengantin baru yang memiliki masalah keintiman. Mereka berasal dari dua suku yang berbeda kebiasaan seksnya. Sang istri menolak disetubuhi lewat anus dan mengancam menjauhi suami jika dia memaksa. Setelahnya, Allah menurunkan ayat melalui perantaraan Muhammad mengenai hal tersebut.[4]
Lihat pula
Catatan kaki
Referensi
- Dialmy, Abdessamad (2010). Which Sex Education for Young Muslims?. World Congress of Muslim Philanthropists.
- Habib, Samar (1997). Islam and Homosexuality, vol.2. ABC-CLIO.
- Jahangir, Junaid bin (2010). "Implied Cases for Muslim Same-Sex Unions". Dalam Samar Habib. Islam and homosexuality, Volume 2. ABC-CLIO.
- Schmitt, Arno; Sofer, Jehoeda (1992). Sexuality and Eroticism among Males in Muslim Societies. Haworth Press.
- Schmitt, Arno (Volume IV, 2001-2002). Liwat im Fiqh: Männliche Homosexualität?. Journal of Arabic and Islamic Studies.
- Van Jivraj, Suhraiya; de Jong, Anisa (2001). Muslim Moral Instruction on Homosexuality. Yoesuf Foundation Conference on Islam in the West and Homosexuality – Strategies for Action.
- Wafer, Jim (1997). "Mohammad and Male Homosexuality". Dalam Stephen O. Murray & Will Roscoe. Islamic Homosexualities: Culture, History and Literature. New York University Press.
- Ali, Jawwad (2019) [1956-1960]. Kurnianto, Fajar, ed. كتاب المفصل في تاريخ العرب قبل الإسلام [Sejarah Arab Sebelum Islam–Buku 5: Politik, Hukum, dan Tata Pemerintahan]. Diterjemahkan oleh Ali, Jamaluddin M.; Hendiko, Jemmy. Tangerang Selatan: PT Pustaka Alvabet. ISBN 978-602-6577-28-3.
Pranala luar
- The Prohibition of Sodomy The Etiquettes Of Marriage And Wedding
- Does anal intercourse cancel the marriage contract? Islam Q&A
- Islamic Ruling on Anal Sex
- Sexual Etiquettes in Islam
- What does Islam say about anal sex?
- Some Marital Sexual Issues Qur'an 2:222-223
- Sexual Relations Between Husband & Wife
- Basic bedroom fiqh
- Sensitive Issues Pertaining to Sex
- Sex and Sexuality in Islam Muslim Women's League