Hubungan bilateral antara kedua negara terjalin pada 10 Mei 1984.[1][2] Yang Mulia Sultan Hassanal Bolkiah melakukan kunjungan kenegaraan ke India pada September 1992.[1][2] Sejak ditemukannya minyak di Brunei pada tahun 1929, sejumlah warga India bermigrasi ke Brunei untuk bekerja di sektor minyak dan jasa terkait; kemudian, banyak yang datang sebagai guru, dengan beberapa dari mereka menikah dengan penduduk lokal Brunei. Menurut sumber resmi pemerintah setempat, ada sekitar 10.000 warga India yang tinggal di Brunei, pada tahun 2013.[2]
Lima nota kesepahaman ditandatangani oleh kedua negara pada bulan Mei 2008, mengenai isu-isu seperti Perjanjian Promosi dan Perlindungan Investasi Bilateral (BIPA), Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), budaya, perdagangan dan ruang angkasa.[2] Ekspor utama Brunei ke India adalah minyak mentah, sementara India sebagian besar mengekspor tenaga kerjanya ke Brunei, baik profesional maupun pekerja semi-terampil.[2] Pengusaha India hampir memonopoli sektor tekstil Brunei, dan mayoritas dokter di Brunei berasal dari India.[2] Antara tahun 2010 dan 2011, ekspor India ke Brunei meningkat dari $34,55 juta menjadi $36,77 juta, dan ekspor Brunei ke India meningkat dari $674 juta menjadi $1266 juta, yang terutama disebabkan oleh kenaikan pengambilan minyak oleh perusahaan petrokimia India.[3]
^ abcdef"India-Brunei Relations"(PDF). Ministry of External Affairs (India). January 2013. Diakses tanggal 17 February 2014.
^"Economic relations". High Commission of India (Brunei Darussalam). Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 March 2014. Diakses tanggal 17 February 2014.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
