Lompat ke isi

Gunungpati, Semarang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gunungpati
Peta lokasi Kecamatan Gunungpati
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KotaSemarang
Pemerintahan
 • CamatRonny Tjahjo Nugroho, S.Sos, MM
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri33.74.12 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3374020 Edit nilai pada Wikidata
Luas54,11 km²
Desa/kelurahan16

Gunungpati (bahasa Jawa: ꦒꦸꦤꦸꦁꦥꦛꦶ, translit. Gunungpathi) adalah sebuah kecamatan di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Dilokasi tersebut terdapat banyak tempat yang hingga saat ini masih terlihat hijau, dalam rangka SPA (Semarang Pesona Asia), Gunungpati dijadikan lahan hijau. Di Gunungpati terdapat perguruan tinggi Universitas Negeri Semarang (UNNES), serta terdapat sebuah goa dengan nama Gua Kreo, suatu tempat wisata alam yang berada di kelurahan Kandri. Goa Kreo memiliki sejarah ataupun legenda dengan tokoh Sunan Kalijaga yang terjadi pada masa pemerintahan Kesultanan Demak. Gunungpati terkenal dengan buah durian dan rambutannya, terutama durian dimana pada saat musimnya berbuah maka banyak sekali yang mencari durian khas Gunungpati.

Batas-Batas

[sunting | sunting sumber]
Utara Kecamatan Ngaliyan dan kecamatan Gajahmungkur, Semarang
Timur kecamatan Banyumanik, Semarang
Selatan Kabupaten Semarang
Barat kecamatan Mijen, Semarang

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Nama Gunungpati diberikan oleh Raja Kerajaan Pati Hadiningrat bernama Wasis Joyokusumo bergelar Progola I yang membuka daerah ini. Gunung merujuk pada topografi wilayah ini, sementara Pati diambil dari nama asal kerajaannya.

Gunungpati pernah menjadi sebuah kabupaten. Hal itu dapat dibuktikan dari masih adanya dua pohon asam di tengah Alun-alun, sekitar 50 tahun lalu. Bahkan sampai sekarang, kita masih bisa menjumpai Kampung Ngabean, Pasar Kliwonan, Jagalan, dan Kauman di sekitar masjid, serta sebuah penjara bernama Sikrangkreng.

Pada masa revolusi, Gunungpati adalah wilayah setenan dari asisten wedana wilayah Kawedanan Ungaran. Julukan bagi kepala pemerintahan Gunungpati adalah Pak Seten. Setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1947, wilayah Gunungpati menjadi bagian integral dari NKRI. Penduduk setempat ikut bergerilya melawan tentara penjajahan. Mereka membangun dapur umum secara sukarela, di sebuah rumah dekat makam Bupati Pati.

Status Gunungpati kemudian berubah dari kawedanan menjadi kecamatan di Kabupaten Semarang, tetapi pada pertengahan tahun 1970-an, tepatnya pada tahun 1976 diminta bergabung dengan Kota Semarang.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]