Entecavir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Entecavir
Nama sistematis (IUPAC)
2-Amino-9-[(1S,3R,4S)-4-hidroksi-3-(hidroksimetil)-2-metilidenesiklopentil]-6,9-dihidro-3H-purin-6-on
Data klinis
Nama dagang Baraclude
AHFS/Drugs.com monograph
MedlinePlus a605028
Data lisensi EMA:pranalaUS FDA:link
Kat. kehamilan B3(AU) C(US)
Status hukum Harus dengan resep dokter (S4) (AU) -only (CA) POM (UK) -only (US)
Rute Mulut
Data farmakokinetik
Bioavailabilitas n/a (≥70)[1]
Ikatan protein 13% (in vitro)
Metabolisme tidak ada/nil
Waktu paruh 128–149 jam
Ekskresi Ginjal 62–73%
Pengenal
Nomor CAS 142217-69-4 YaY
Kode ATC J05AF10
PubChem CID 153941
DrugBank DB00442
ChemSpider 135679 N
UNII NNU2O4609D YaY
KEGG D04008 YaY
ChEBI CHEBI:59902 YaY
ChEMBL CHEMBL713 N
Data kimia
Rumus C12H15N5O3 
Massa mol. 277.279 g/mol
SMILES eMolecules & PubChem
  • InChI=1S/C12H15N5O3/c1-5-6(3-18)8(19)2-7(5)17-4-14-9-10(17)15-12(13)16-11(9)20/h4,6-8,18-19H,1-3H2,(H3,13,15,16,20)/t6-,7-,8-/m0/s1 N
    Key:

    • YXPVEXCTPGULBZ-WQYNNSOESA-N
    • QDGZDCVAUDNJFG-FXQIFTODSA-N
     YaY

Data fisik
Titik lebur 220 °C (428 °F) nilai entecavir monohidrat dan nilai minimal[2]

Entecavir INN, disingkat ETV, adalah obat antivirus mulut yang digunakan untuk penanganan infeksi virus hepatitis B (HBV). Entecavir adalah pencegah transkriptase terbalik. Obat ini mencegah virus hepatitis B menggandakan diri dan mengurangi jumlah virus di dalam tubuh.[1]

Mekanisme[sunting | sunting sumber]

Entecavir adalah analog nukleosid,[3] atau lebih rincinya, Entecavir adalah analog deoksiguanosin yang menghambat transkripsi terbalik, replikasi DNA, dan transkripsi dalam proses replikasi virus.

Kegunaan[sunting | sunting sumber]

Entecavir digunakan untuk menangani infeksi hepatitis B kronis yang diderita dewasa dan anak berusia 2 tahun atau lebih dengan replikasi virus aktif dan bukti penyakit aktif.[1] Obat ini juga dipakai untuk mencegah reinfeksi HBV setelah transplantasi hati[4] dan menangani penderita HIV yang terinfeksi HBV. Entecavir tidak begitu aktif melawan HIV, namun tidak disarankan untuk penderita HIV-HBV tanpa regimen anti-HIV yang bekerja penuh[5] karena obat ini resisten terhadap lamivudin dan emtrisitabin dalam HIV.[6]

Pemakaian[sunting | sunting sumber]

Entecavir dikonsumsi saat perut kosong, sedikitnya 2 jam sebelum atau sesudah makan.[1]

Efek samping[sunting | sunting sumber]

Efek samping yang paling umum dari entecavir adalah sakit kepala, lelah, pusing, dan mual.[1] Efek samping lainnya adalah diare, dispepsia, muntah, somnolensi, dan insomnia.[1] Ketaknormalan klinis yang diakibatkan oleh perawatan menggunakan entecavis meliputi naiknya jumlah alanin transaminase (ALT) dan hematuria. Pasien disarankan menjalani pengawasan rutin fungsi hepatik dan hematologi.[1]

Uji klinis[sunting | sunting sumber]

Keampuhan klinis entecavir telah diteliti dalam berbagai pengujian acak, buta, dan multipusat. Entecavir mulut merupakan penanganan yang efektif dan lazim.[7]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

  • 1992: SQ-34676 di Squibb sebagai bagian dari program virus anti-herpes[8]
  • 1997: BMS 200475 dikembangkan di institut penelitian farmasi BMS sebagai analog nukleosid antivirus à Pengujian aktivitas terhadap HBV, HSV-1, HCMV, VZV dalam garis sel; tidak ada atau sedikit sekali aktivitas melawan HIV atau influenza[9]
  • Aktivitas superior terhadap HBV mendorong penelitian BMS 200475, analog basanya dan enantiomernya melawan HBV dalam garis sel HepG2.2.15[9]
  • Perbandingan terhadap NA lainnya membuktikan pencegah (inhibitor) HBV yang lebih selektif dalam bentuk Guanine NA[10]
  • 1998: Pencegahan polimerase hepadnavirus diujikan in vitro terhadap beberapa NA-TP[11]
  • Studi metabolisme membuktikan fosforilasi yang lebih efisien terhadap bentuk aktif trifosfat[12]
  • Penanganan model CHB selama 3 tahun mempertahankan keefektifan antivirus dan memperpanjang masa hidupnya tanpa adanya resistensi besar[13]
  • Keefektifan replikasi HBV resisten LVD in vitro[14]
  • Aktivitas superior terhadap LVD in vivo pada pasien HBeAg+ & HBeAg−[15][16]
  • Efektif bagi pasien CHB refraktori LVD[17]
  • Entecavir disetujui oleh FDA bulan Maret 2005.

Paten[sunting | sunting sumber]

Bristol-Myers Squibb adalah pihak pertama yang memegang paten Baraclude®, nama merek entecavir di Amerika Serikat dan Kanada. Paten Baraclude® kedaluwarsa tahun 2015.[18] Pada tanggal 26 Agustus 2014, Teva Pharmaceuticals USA mendapat persetujuan FDA untuk memproduksi tablet generik Baraclude® 0,5 mg dan 1 mg;[19] Hetero Labs mendapat persetujuan tanggal 21 Agustus 2015;[20] dan Aurobindo Pharma tanggal 26 Agustus 2015.[21]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g BARACLUDE® (entecavir) Tablets for Oral Use & Oral Solution. U.S. Full Prescribing Information.” Bristol-Myers Squibb Company, 2005. Revised December 2013.
  2. ^ The Merck Index (edisi ke-14th). 2006. hlm. 613. ISBN 978-0-911910-00-1. 
  3. ^ Sims KA, Woodland AM (December 2006). "Entecavir: a new nucleoside analog for the treatment of chronic hepatitis B infection". Pharmacotherapy. 26 (12): 1745–57. doi:10.1592/phco.26.12.1745. PMID 17125436. [pranala nonaktif permanen]Akses tertutup
  4. ^ Fung J, Cheung C, Chan SC, et al, "Entecavir Monotherapy is Effective in Suppressing Hepatitis B Virus After Liver Transplantation," Gastroenterology, 2011, 141(4):1212-9.
  5. ^ "Guidelines for the use of antiretroviral agents in HIV-1-infected adults and adolescents" (PDF). Panel on Antiretroviral Guidelines for Adults and Adolescents. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-11-01. Diakses tanggal 15 March 2015. 
  6. ^ McMahon, Moira (21 June 2007). "The Anti-Hepatitis B Drug Entecavir Inhibits HIV-1 Replication and Can Select HIV-1 Variants Resistant to Antiretroviral Drugs". N Engl J Med. (356): 2614–2621. PMID 17582071. Diakses tanggal 15 March 2015. 
  7. ^ Scott LJ, Keating GM.[1] Diarsipkan 2011-10-08 di Wayback Machine..Drugs 2009;69(8):1003-1033. DOI:10.2165/00003495-200969080-00005.
  8. ^ Slusarchyk, W. A., A. K. Field, J. A. Greytok, P. Taunk, A. V. Tooumari, M. G. Young, and R. Zahler. 4-Hydroxy-3-(hydroxymethyl)-2-methylcyclopentyl purines and pyrimidines, a novel class of anti-herpesvirus agents. Abstract from the Fifth International Conference on Antiviral Research. Antivir Res 1992.17(Suppl. 1):98
  9. ^ a b Bisacchi, G. S., S. T. Chao, C. Bachard, J. P. Daris, S. F. Innaimo, J. A. Jacobs, O. Kocy, P. Lapointe, A. Martel, Z. Merchant, W. A. Slusarchyk, J. E. Sundeen, M. G. Young, R. Colonno, and R. Zahler. BMS-200475, a novel carbocyclic 29-deoxyguanosine analog with potent and selective antihepatitis B virus activity in vitro. Bioorg. Med. Chem. Lett. 1997. 7:127–132
  10. ^ Innaimo S F, Seifer M, Bisacchi G S, Standring D N, Zahler R, Colonno R J. Identification of BMS-200475 as a Potent and Selective Inhibitor of Hepatitis B Virus. Antimicrob. Agents Chemother. 1997. 41(7): 1444–1448
  11. ^ Seifer, M., R. K. Hamatake, R. J. Colonno, and D. N. Standring. In vitro inhibition of hepadnavirus polymerases by the triphosphates of BMS-200475 and lobucavir. Antimicrob. Agents Chemother. 1998. 42:3200–3208
  12. ^ Yamanaka, G., T. Wilson, S. Innaimo, G. S. Bisacchi, P. Egli, J. K. Rinehart, R. Zahler, and R. J. Colonno. Metabolic studies on BMS-200475, a new antiviral compound active against hepatitis B virus. Antimicrob. Agents Chemother. 1999. 43:190–193
  13. ^ Colonno, R. J., E. V. Genovesi, I. Medina, L. Lamb, S. K. Durham, M. L. Huang, L. Corey, M. Littlejohn, S. Locarnini, B. C. Tennant, B. Rose, and J. M. Clark. Long-term entecavir treatment results in sustained antiviral efficacy and prolonged life span in the woodchuck model of chronic hepatitis infection. J. Infect. Dis. 2001.184:1236–1245
  14. ^ Levine, S., D. Hernandez, G. Yamanaka, S. Zhang, R. Rose, S. Weinheimer, and R. J. Colonno. Efficacies of entecavir against lamivudine-resistant hepatitis B virus replication and recombinant polymerases in vitro. Antimicrob. Agents Chemother. 2002.46:2525–2532
  15. ^ Chang, T. T. A comparison of entecavir and lamivudine for HBeAg-positive chronic hepatitis B. N. Engl. J. Med. 2006. 354:1001–1010
  16. ^ Lai, C. L. et al. Entecavir versus lamivudine for patients with HBeAg-negative chronic hepatitis B. N. Engl. J.Med. 2006. 354:1011–1020.
  17. ^ Sherman, M., C. Yurdaydin, J. Sollano, M. Silva, Y. F. Liaw, J. Cianciara, A. Boron-Kaczmarska, P. Martin, Z. Goodman, R. J. Colonno, A. Cross, G. Denisky, B. Kreter, R. Hindes, and the AI463026 Behold Study Group. Entecavir for the treatment of lamivudine-refractory, HBeAg-positive chronic hepatitis B. Gastroenterology 2006. 130:2039–2049.
  18. ^ "Orange Book: Approved Drug Products with Therapeutic Equivalence Evaluations". www.accessdata.fda.gov. Diakses tanggal 2015-08-29. 
  19. ^ "Orange Book: Approved Drug Products with Therapeutic Equivalence Evaluations". www.accessdata.fda.gov. Diakses tanggal 2015-08-29. 
  20. ^ "Orange Book: Approved Drug Products with Therapeutic Equivalence Evaluations". www.accessdata.fda.gov. Diakses tanggal 2015-08-29. 
  21. ^ "Orange Book: Approved Drug Products with Therapeutic Equivalence Evaluations". www.accessdata.fda.gov. Diakses tanggal 2015-08-29. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]