Dowan, Gunem, Rembang
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Dowan | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Rembang |
Kecamatan | Gunem |
Kode pos | 59263 |
Kode Kemendagri | 33.17.03.2006 |
Luas | ± 810.120 Ha |
Jumlah penduduk | 1.521 jiwa |
Jumlah RT | 10 |
Jumlah RW | 3 |
Situs web | dowan-rembang.desa.id/ |
Dowan adalah sebuah desa di Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Geografi
[sunting | sunting sumber]Lokasi Desa terletak tepat di sebelah utara desa Pakis Kecamatan Sale, sebelah selatan Desa Tegaldowo Kecamatan Gunem, sebelah barat Desa Trembes Kecamatan Gunem dan sebelah timur Desa Bitingan Kecamatan Sale.
Desa Dowan memiliki luas wilayah 810,12 hektar.[1] Wilayah ini meliputi area permukiman warga, lahan pertanian, lahan perkebunan, perbukitan, hutan dan tempat wisata alam dan religi.[butuh rujukan]
Administratif
[sunting | sunting sumber]Dusun
[sunting | sunting sumber]Desa Dowan memiliki 3 dusun, diantaranya:
- Brengkong (RW 1, 2 RT)
- Picis (RW 2, 4 RT)
- Dowan (RW 3, 4 RT)
Demografi
[sunting | sunting sumber]Mata pencaharian
[sunting | sunting sumber]Desa tersebut berjumlah penduduk 1.521 jiwa dan dikepalai 498 keluarga. Seluruhnya merupakan Warga Negara Indonesia dan pemeluk Agama Islam, dengan jumlah 784 untuk laki–laki dan 737 jiwa untuk perempuan. Adapun mayoritas mata pencaharian penduduk Desa Dowan adalah sebagai petani dan buruh tani. Sementara profesi lainnya yaitu pedagang, pekerja swasta, pengrajin dan aparatur sipil negara. Adapun hasil tani mereka yakni jagung, padi, tembakau, umbi-umbian dan kacang tanah.
Terdapat pula hasil perkebunan musiman, seperti kelapa, mangga, dan durian. Beberapa dari mereka juga memiliki ternak, seperti sapi, ayam, dan kambing. Luas wilayah Agraris Desa ini yakni 103.290 hektar, dengan perincian wilayah sawah selebar 103.290 hektar, perkebunan seluas 45.000 hektar, dan Tegalan seluas 218.249 hektar. Sementara lahan yang belum dikelola sekitar 466.500 hektar yang berlokasi di hutan.
Budaya
[sunting | sunting sumber]Warga Desa di lereng Gunung Buthak ini mengikat kerukunan masyarakatnya dengan gairah bertani dan rutinitas keagamaan yang lumayan padat setiap minggunya, seperti rutinitas keagamaan slapanan, khajatan, tahlilan, berzanjen, jailanian, tirakatan serta kegiatan sholat berjamaah di musholla dan masjid di Desa Dowan, berikut kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya. Kebanyakan dari kegiatan itu berisi dzikir, solawat, tahlil, dan kenduri (makan bersama) yang menurut penulis adalah cara mereka dalam mensyukuri nikmat yang telah Tuhan berikan kepada mereka. Mereka juga saling mencicipi bekal tetangganya, yang dari sini juga mencerminkan kerukunan masyarakat.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Puryanto, S., dan Susanto, D. (2018). Konflik dan Gerakan Sosial di Rembang: Pertarungan Ekonomi Politik, Sosial Budaya, dan Lingkungan (PDF). Yogyakarta: Penerbit Ombak. hlm. 11.