Dodol Depok

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Dodol Depok adalah kue khas Kota Depok yang terbuat dari beras ketan, santan kelapa, gula merah, dan daun pandan. Dodol Depok ini memiliki perbedaan dengan dodol lainnya dalam hal rasa. Rasa Dodol Depok ini pulen, kenyal, manisnya gurih, mirip kue keranjang, tetapi beda dengan dodol Garut yang pakai susu. Dodol Depok ini ternyata sudah ada sejak zaman Belanda Depok yang menetap Depok Lama.

Di zaman itu, Dodol Depok menjadi kue yang selalu disuguhkan di dalam setiap pertemuan yang dilakukan oleh para pejabat Belanda, dan para pekerjanya. Dodol Depok kini lebih dikembangkan smasyarakat Kota Depok yang melihat celah untuk mempertahankan warisan Depok Lama. Sehingga, Dodol Depok menjadi kue yang juga disuguhkan di dalam momen Natal, Tahun Baru, dan Idul Fitri yang sudah mulai di kenal di beberapa wilayah di Indonesia.[1]

Sejarah Dodol Depok[sunting | sunting sumber]

Pada zaman Belanda Depok di Depok Lama, Dodol depok merupakan kue yang dibuat dan dihasilkan oleh para ke-12 marga Depok Asli yang sering disuguhkan dalam beberapa pertemuan-pertemuan yang sering diadakan oleh para pejabat-pejabat Belanda dan para pekerjanya. Di mata ke-12 marga Depok Asli hingga dekade 1960-an, Dodol Depok merupakan kue yang enak dan manis rasanya dan sudah sangat terkenal di kalangan Depok Lama dan Belanda. Namun, pada tahun 1970-an Dodol Depok mulai tidak terdengar suara dan terasa wujudnya, karena ketiadaan orang yang meneruskan usaha kue warisan masa lalu ini. Akan tetapi tahun 1980-an, seorang Depok asli bernama Johannes Soedira memiliki minat untuk mengusahakan kembali kue warisan masa lalu ini. Bersama istri dan anak-anaknya ia meneruskan kembali usaha membangkitkan keberadaan Dodol Depok, sehingga usahanya ini tidak sia-sia karena mereka berhasil menarik kembali minat orang-orang Depok Lama maupun Belanda untuk mendapatkan Dodol Depok. Pada tahun 2000-an hingga kini, Dodol Depok semakin berkembang keberadaanya dalam artian telah mewarnai usaha kecil menengah masyarakat Depok khususnya di wilayah Kukusan, kelurahan Beji, Depok dengan berbagai transformasi yang diupayakan.[2]

Dodol Belimbing Depok[sunting | sunting sumber]

Belimbing mulai menjadi ikon Kota Depok, karena Kota Depok menerima penghargaan sebagai salah satu penghasil belimbing terbesar di Indonesia. Kabarnya orang-orang yang mengagumi belimbing sering merekomendasikan belimbing dewa yang dihasilkan Kota Depok kepada tamu-tamu negara. Belimbing dewa Depok memang terkenal manis dan memiliki warna yang menarik. Selain dipasarkan sebagai buah segar, buah belimbing dewa di Depok juga dibuat aneka olahan lain yang lebih tahan lama oleh sebagian warga Depok. Mengembangkan warisan dodol Depok Asli, dodol berbahan belimbing yang legit ini juga berhasil menjadi ikon oleh-oleh Kota Depok saat ini.[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Virdhani, Marieska Harya (2010-09-10). "Dodol Depok Jadi Primadona Saat Lebaran". Okezone.com.  economy.okezone.com
  2. ^ "Dodol Depok Buatan warga Beji".  depokterkini.co
  3. ^ "Oleh-oleh khas Depok". [pranala nonaktif permanen] jakarta.panduanwisata.com