Dimer

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sukrosa, atau gula dapur, tersusun dari glukosa dan fruktosa.
Dimer dari asam karboksilat dalam fase uap.

Dalam ilmu kimia, dimer adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua molekul (disebut monomer) yang identik atau mirip, dan terikat bersama-sama.

Kimia[sunting | sunting sumber]

Secara umum, dimer merujuk kepada sebuah molekul yang disusun oleh dua subsatuan (monomer) yang identik dan terikat bersama-sama. Monomer-monomer ini dihubungkan oleh ikatan kovalen atau ikatan lain yang lebih lemah seperti ikatan hidrogen. Contoh dari monomer yang dihubungkan secara kovalen adalah disiklopentadiena, yang merupakan dimer dari siklopentadiena. Istilah ini sering digunakan untuk merujuk dimer-dimer dari gula: misalnya sukrosa adalah dimer dari sebuah molekul glukosa dan sebuah molekul fruktosa. Istilah ini juga dapat merujuk pada kimia halida, yang melibatkan ikatan halogen.

Dimer yang terikat bukan secara kovalen disebut dimer fisis. Pada dimer fisis, interaksi antarmolekul menyebabkan dua molekul identik menjadi lebih dekat satu sama lain. Asam asetat dalam fase gas adalah salah satu contohnya, di mana ikatan hidrogen menghubungkan kedua molekul. Dimer air juga merupakan dimer lain yang dikenal, dan digunakan untuk pemodelan ikatan hidrogen dalam air.

Biokimia[sunting | sunting sumber]

Dalam biokimia dan biologi molekular, sering ditemui dimer dari makromolekul seperti protein dan asam nukleat. Dimerisasi dari dua subsatuan yang identik disebut homodimerisasi, dan dimerisasi dari dua subsatuan yang berbeda disebut heterodimerisasi. Kebanyakan dimer dalam biokimia tidak dihubungkan oleh ikatan kovalen. Salah satu pengecualian adalah jembatan disulfida. Salah satu contoh dari dimer biokimia adalah enzim reverse transkriptase, yang terbuat dari dua rantai asam amino yang berbeda.

Contoh[sunting | sunting sumber]

Contoh lain dari dimer biokimia adalah:

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]