Dharma Lautan Utama
Perseroan terbatas | |
Industri | Pelayaran |
Didirikan | 15 Februari 1976 |
Pendiri | Soekarno |
Kantor pusat | Surabaya, Jawa Timur |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Erwin H. Poedjono[1] (Direktur Utama) |
Produk | Kapal Laut |
Jasa |
|
Anak usaha | PT Adiluhung Saranasegara Indonesia |
Situs web | www |
PT Dharma Lautan Utama atau biasa disingkat menjadi DLU, adalah sebuah perusahaan pelayaran yang berkantor pusat di Surabaya, Jawa Timur. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2022, perusahaan ini memiliki 33 kantor cabang yang tersebar di seantero Indonesia.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Perusahaan ini didirikan di Surabaya oleh Soekarno pada tahun 1976 untuk mengoperasikan kapal feri. Awalnya, perusahaan ini hanya mengoperasikan tiga unit kapal feri yang disewa oleh Dinas Pelayaran PJKA. Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga mulai mengoperasikan satu unit kapal baru yang diberi nama KMP Joko Tole di lintasan Ujung – Kamal. Kantor pusat perusahaan ini saat itu terletak di Jl. Pandan No. 12, Surabaya. Pada bulan Juni 1977, perusahaan ini mulai mengoperasikan kapal keduanya yang diberi nama KMP Trunojoyo juga di lintasan Ujung – Kamal.
Pada bulan Mei 1989, perusahaan ini berekspansi ke lintasan di luar Pulau Jawa, dengan mengoperasikan KMP Trunojoyo di lintasan Somber – Penajam. Pada tahun 1992, perusahaan ini berekspansi ke Nusa Tenggara Barat, dengan mengoperasikan KMP Dharma Cakra di lintasan Kayangan – Poto Tano dan KMP Dharma Kosala di lintasan Lembar – Padang Bai. Pada bulan Januari 1993, perusahaan ini mulai mengoperasikan KMP Dharma Menggala di lintasan Jangkar – Kalianget. Pada bulan Juli 1995, perusahaan ini mulai mengoperasikan KMP Dharma Badra di lintasan Ketapang – Gilimanuk. Pada bulan Maret 1998, perusahaan ini memindahkan kantor pusatnya ke Jl. Kanginan No. 3-5.
Pada bulan April 1998, perusahaan ini berekspansi ke lintasan jarak jauh, yakni Tanjung Perak - Tanjung Emas dan Trisakti - Sampit. Pada tahun 2000, perusahaan ini mulai melayani penyeberangan ke Makassar, Baubau, Ende, Maumere, dan Kupang. Pada tahun 2004, perusahaan ini telah mengoperasikan 24 unit kapal untuk melayani 18 lintasan penyeberangan di seantero Indonesia. Pada bulan September 2007, perusahaan ini mengakuisisi PT Adiluhung Saranasegara Indonesia yang bergerak di bidang perawatan kapal. Pada tahun 2008, perusahaan ini mulai mengoperasikan kapalnya di lintasan Sape – Labuan Bajo dan Merak – Bakauheni. Pada tahun 2010, perusahaan ini mengakuisisi Hotel Graha Senggigi di Mataram.[1]
Pada bulan Juli 2023, perusahaan ini mulai mengoperasikan KMP Dharma Kartika II di lintasan Tanjung Perak - Trisakti. Kapal dengan panjang 153 meter dan lebar 25 meter tersebut dapat mengangkut hingga 788 orang penumpang, 85 unit truk besar, 20 unit truk sedang, dan 50 unit kendaraan kecil.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c "Sejarah Perusahaan". PT Dharma Lautan Utama. Diakses tanggal 25 September 2023.
- ^ Thohir, Latif (17 Juli 2023). "Kapal penumpang Dharma Kartika II, berfasilitas mewah tiba di Banjarmasin". LKBN Antara. Diakses tanggal 12 November 2023.