Dalam Kaum, Sambas, Sambas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dalam Kaum
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Barat
KabupatenSambas
KecamatanSambas
Kode pos
79460
Kode Kemendagri61.01.01.2001
Luas32 km2
Jumlah penduduk3.619 jiwa (2010)
Kepadatan113 jiwa/km2


Dalam Kaum merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Desa ini memiliki luas 32 km2 (12,98% dari wilayah Kecamatan Sambas) dan merupakan desa terluas kedua di Kecamatan Sambas setelah Desa Lumbang. Desa ini dulunya merupakan pusat pemerintahan Kesultanan Sambas yang sampai sekarang masih bediri kokoh Keraton Kesultanan yang dinamai Istana Alwatzikoebillah.[1]

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Saat ini, Kepala Desa Dalam Kaum adalah AGUS. Menurut tingkat perkembangan desa, Desa Dalam Kaum diklasifikasikan sebagai desa swasembada dengan tingkat perkembangan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) kategori III.

Dusun[sunting | sunting sumber]

Desa Dalam Kaum terdiri dari 4 dusun, yaitu:

Penduduk[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, Desa Dalam Kaum merupakan desa dengan jumlah penduduk tebanyak ketiga di Kecamatan Sambas setelah Desa Kartiasa dan Desa Lumbang. Penduduk Desa Dalam Kaum sebanyak 3.619 jiwa (8,05% dari total penduduk Kecamatan Sambas) dengan rincian 1.761 laki-laki dan 1.858 perempuan.[2] Peningkatan jumlah penduduk desa terjadi sejak tahun 2014 dan terus berkembang hingga berjumlah 3.891 jiwa pada tahun 2019 yang terdiri dari 1.899 laki-laki dan 1.992 perempuan.[3]

Grafik Perkembangan Jumlah Penduduk Desa Dalam Kaum Kec. Sambas 2009-2019

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Desa Dalam Kaum memiliki 2 Taman Kanak-Kanak (TK), 3 Sekolah Dasar (SD), dan 2 Madrasah.[2]

Taman Kanak-Kanak[sunting | sunting sumber]

Dua TK yang ada di Desa Dalam Kaum berstatus swasta. Salah satunya bernama TK PKK Dalam Kaum.

Sekolah Dasar[sunting | sunting sumber]

Ketiga SD yang ada di Desa Dalam Kaum berstatus negeri dengan jumlah guru sebanyak 38 orang dan jumlah murid sebanyak 510 orang. Dua dari tiga SD tersebut letaknya berdampingan, yaitu SDN 2 Dalam Kaum dan SDN 6 Dalam Kaum, sedangkan satu lainnya terletak di Dusun Sukaramai, yaitu SDN 29 Sukaramai.

Madrasah[sunting | sunting sumber]

Tiga madrasah yang ada di Desa Dalam Kaum berstatus swasta, yaitu Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) AT-TAQWA Sambas dikelola oleh Yayasan Pendidikan Islam dengan jumlah siswa Laki-laki 223 dan Perempuan 170 dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) PPMBI, Madrasah Aliyah Swasta (MAS) PPMBI, dikelola oleh Pondok Pesantren Muhammad Basyuni Imran (PPMBI) yang terintegrasi di dalamnya. Mts PPMBI memiliki 17 guru dan 223 siswa, sedangkan MAS PPMBI memiliki 23 guru dan 152 siswa.

MIS At Taqwa Sambas

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Di Desa Dalam Kaum terdapat 1 Pusat Kesehatan Masyarakat, 1 Pos Persalinan Desa (Polindes), dan 2 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dengan 1 mantri kesehatan, 3 bidan, dan 1 dukun bayi..[2]

Keagamaan[sunting | sunting sumber]

Di Desa Dalam Kaum terdapat 9 tempat ibadah, yaitu 2 masjid, 5 surau, 1 musholla, dan 1 vihara.[2] Salah satu masjidnya merupakan masjid tua peninggalan Kesultanan Sambas, yaitu Masjid Jami' Sultan Muhammad Syafieuddin II atau umumnya disebut Masjid Jami' saja.[1]

Kebudayaan[sunting | sunting sumber]

Di Desa Dalam Kaum terdapat beberapa organisasi budaya,[1] diantaranya:

  • Segi Delapan, dipimpin oleh U. Riza Fahmi, S.Pd.
  • Dendang Beringin, dipimpin oleh H. Djamani Satil yang menekuni bidang seni musik.

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Desa Dalam Kaum kaya akan tempat wisata, diantaranya:

  • Istana Alwatzikoebillah, istana atau keraton Kesultanan Sambas.
  • Makam sultan-sultan Sambas, yang terletak tak jauh dari istana.
  • Masjid Jami' Sultan Muhammad Syafieuddin II, salah satu masjid terbesar di Sambas dan merupakan peninggalan dari zaman kesultanan.
  • Muare Ulakkan, muara yang mempertemukan Sungai Sambas Besar, Sungai Sambas Kecil, dan Sungai Teberau; terletak di depan keraton Sambas.
  • Water Front City, proyek pembangunan area tepi Sungai Sambas; bantuan dari Kesultanan Brunai Darussalam.
  • Gerattak Sabbo', jembatan besar yang menghubungkan Desa Dalam Kaum dengan Desa Tanjung Mekar; pernah mengalami kerusakan hebat ketika Sambas mengalami banjir besar pada tahu 1963.
  • Gerattak Asam, salah satu dari dua jembatan beton peninggalan zaman kolonial; menghubungkan Desa Dalam Kaum dengan Desa Lubuk Dagang dan Tanjung Bugis.

Kegiatan pariwisata di Dalam Kaum dibantu dengan adanya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Muare Ulakkan.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c Situs Peninggalan Bersejarah - Disporabudpar Sambas[pranala nonaktif permanen]
  2. ^ a b c d Kecamatan Sambas Dalam Angka 2011 - BPS Kabupaten Sambas[pranala nonaktif permanen]
  3. ^ Kecamatan Sambas Dalam Angka 2020. BPS Kabupaten Sambas. 28-09-2020. Diakses tanggal 08-07-2021. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]