Bioregion Sulawesi Tengah bagian Barat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bioregion
Sulawesi Tengah bagian Barat
Kondisi hutan di bioregion Sulawesi Tengah bagian Barat
Ekologi
WilayahSulawesi
BiomaHutan tropis dan subtropis basah berdaun lebar
BatasBioregion Sulawesi Tengah bagian Timur, Bioregion Sulawesi Utara bagian Barat and Bioregion Sulawesi bagian Selatan
Geografi
Area5.108.158 km2 (1.972.271 sq mi)
NegaraIndonesia
ProvinsiSulawesi Tengah, Sulawesi Barat and Sulawesi Selatan
Samudra atau lautanSelat Makassar, Teluk Tomini
Jenis tanahAluvial, Batu kapur, Mafik, Karst

Bioregion Sulawesi Tengah bagian Barat (bahasa Inggris: Western Central Sulawesi Bioregion), adalah sebuah bioregion yang secara garis besar mencakup wilayah provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan sebagian Sulawesi Selatan di Indonesia. Bioregion ini mencakup 27% wilayah Sulawesi, dengan luas hutan G2G mencapai 1,611,487 hektar, sekitar 32% dari total hutan keseluruhan di Sulawesi.[1]

Kondisi saat ini[sunting | sunting sumber]

Luas lahan di bioregion ini menggambarkan kondisi terkontaminasi yang paling kuat di seluruh Sulawesi. Saat sebagian besar hutan dataran rendah telah benar-benar dialihfungsikan, area hutan G2G yang luas tetap berada di pedalaman, sering kali berbatasan dengan kawasan yang dialihfungsikan. Bagian hutan yang sangat lebat terletak persis di sebelah barat Danau Poso dengan hutan antara dataran tinggi dan pegunungan. Hutan G2G di bagian utara sangat terhubung sementara hutan G2G di bagian selatan sangat terfragmentasi dan terisolasi. Bioregion ini mengandung bagian tunggal dari hutan lebat pada kelas menengah Montane dan Tropata Tropis. Wilayah ini juga memiliki area hutan G2G terbesar untuk kelas menengah dan Tropopin dataran tinggi dan Montane.[1]

Kepentingan biogeografis[sunting | sunting sumber]

Bioregion ini dijuluki "jantung" pulau dan juga merupakan wilayah daratan tertua di Sulawesi. Jarak yang dekat dengan pulau Kalimantan dan pulau-pulau besar lainnya, menjadikan wilayah ini sebagai tempat pementasan utama untuk migrasi dan invasi Sulawesi dari bangsa barat. Sejumlah besar hutan antara dataran rendah di sepanjang pantai bagian barat memiliki makna biogeografi dan nilai konservasi yang besar. Dataran tinggi dan pegunungan di pedalaman menyimpan banyak spesies tanaman terisolasi dan endemik yang telah mempertahankan populasi di sini selama jutaan tahun.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c Cannon et al. 2005, hlm. 46.

Bacaan lebih lanjut[sunting | sunting sumber]