Baptis api

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dalam agama Kristen, baptis api adalah istilah yang dipakai untuk menyebut proses pemurnian iman dengan menggunakan penderitaan. Kata baptis berasal dari bahasa Yunani "βάπτισμα", yang arti longgarnya "berendam atau mandi" sedangkan "api" dikonotasikan sebagai sesuatu yang panas dan menimbulkan efek siksaan atau penderitaan. Karena itu "baptis api" adalah kiasan untuk "baptis penderitaan", yang dianggap beberapa kalangan merupakan baptis ketiga sesudah baptis air dan baptis Roh Kudus.

Umat Kristen mempercayai bahwa baptis api dilakukan oleh Tuhan terhadap orang-orang tertentu dengan cara mengizinkannya untuk mengalami penderitaan tertentu untuk tujuan pemurnian dalam hal ibadahnya kepada Tuhan. Baptisan api menghasilkan dua kemungkinan: sukses atau gagal. Baptis api tidak sama dengan hukuman, karena hukuman diberikan sebagai teguran atau juga pembalasan oleh karena terjadinya suatu dosa atau kesalahan yang dilakukan sebelumnya, sedangkan baptis api dilakukan tanpa dilatarbelakangi dosa, melainkan sebagai alat uji untuk melihat kemurnian ibadah seseorang kepada Tuhan.

Referensi Alkitab[sunting | sunting sumber]

"Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian daripadaku lebih berkuasa daripadaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api."(Matius 3:11)

Tetapi kata Yesus kepada mereka: “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima? Jawab mereka: “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka: “Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima."(Markus 10:38,39)

Cawan dalam konteks Markus 10:38 tersebut bermakna penderitaan, yang diperkuat oleh Sabda Yesus Kristus sewaktu berdoa di Taman Getsemani menjelang penyaliban-Nya:

"Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini daripada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." (Lukas 22:42).

Karena itu pengertian "... dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima" di Markus 10:39 tersebut mempunyai makna bahwa Yesus Kristus harus menerima, menjalani atau "direndam" dalam penderitaan.

Tokoh-tokoh yang mengalami baptis api[sunting | sunting sumber]

Alkitab mencatat bahwa baptis api sebenarnya telah dikenal dalam Perjanjian Lama, antara lain bagaimana Allah telah membaptis tokoh Ayub dengan penderitaan, sementara tokoh ini diakui Allah sebagai orang benar(Ayub 1:8). Sedangkan kitab Perjanjian Baru mencatat bagaimana Allah juga telah membaptis Yesus Kristus, juga dengan penderitaan sampai dengan kematian-Nya di kayu Salib sebagai orang Benar (2 Kor. 5:21). Selanjutnya dalam Sejarah Gereja tercatat bagaimana Yesus Kristus juga membaptis murid-murid-Nya dengan baptis api sesuai nubuat Yohanes Pembaptis (Matius 3:11) dengan mengijinkan mereka menderita dan mati sebagai Martyr yang meneguhkan dedikasi mereka kepada Tuhan Yesus dengan kesetiaan sampai mati.

Perjanjian Lama[sunting | sunting sumber]

Alkitab Perjanjian Lama mencatat banyak peristiwa yang dapat dikategorikan sebagai baptis api antara lain:

  • Tuhan memerintahkan Abraham untuk mengorbankan Ishak, anaknya, untuk mencobai sampai di mana kesetiaan dan ketaatan Nabi Tuhan itu, dan Abraham sukses menjalani baptis api tersebut (Kejadian 22:1-13 dan Ibrani 11:17)
  • Tuhan mengizinkan Iblis mencobai Ayub dengan membunuh anak-anak Ayub dan merampasi hartanya, (Ayub 1:22), lalu Ayub sakit barah (semacam borok) di sekujur tubuhnya, namun Ayub sukses menjalani baptis apinya, lalu dia sembuh dari penyakitnya, kekayaan dan keluarganya juga dipulihkan.(Ayub 42:10-17)
  • Sadrakh, Mesakh dan Abednego rela dimasukkan ke dalam tungku api demi kesetiaan mereka kepada Tuhan dengan tidak mau menyembah patung berhala, lalu Tuhan membuat mereka tidak terbakar oleh api, dan ketiganya sukses menjalani baptis api mereka (Daniel 3:1-30).
  • Daniel dimasukkan ke gua Singa, karena tidak mau dicegah untuk beribadah kepada Tuhan pada saat tertentu, lalu Tuhan menolongnya sehingga Daniel terluput dari taring Singa-singa buas (Daniel 6:1-29)

Perjanjian Baru[sunting | sunting sumber]

Yesus Kristus[sunting | sunting sumber]

Yesus Kristus telah menerima banyak perlakuan yang dapat dikategorikan sebagai baptis api bagi-Nya, antara lain:

Yesus Kristus sukses menjalani semua baptis api tersebut, lalu Dia menerima segala Kuasa di Surga dan di Bumi (Matius 28:18), (Filipi 2:9-11).

Para martir[sunting | sunting sumber]

Setelah Yesus, maka para murid-Nya juga menerima baptis api yang diijinkan terjadi oleh Yesus Kristus (Matius 3:11) antara lain:

Baptis api bagi orang Kristen[sunting | sunting sumber]

Umat Kristen percaya, bahwa di sepanjang zaman, Yesus Kristus akan membaptis orang-orang Kristen dengan "baptis api", yaitu dengan mengizinkan mereka mengalami keadan-keadan yang sulit pada waktu-waktu tertentu untuk menguji iman mereka, berdasarkan Sabda-Nya:

Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku." (Markus 8:34)

Salib yang dimaksud pada pesan Yesus tersebut, dalam hal ini adalah penderitaan pada kurun waktu tertentu, yaitu "baptis api" yang perlu diterima oleh orang-orang Kristen yang sudah menjalani hidup secara benar sesuai ajaran Yesus Kristus sebagai ujian iman.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]